Lokasi Penelitian Pendekatan dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sayurmatinggi Kabupaten Tapanuli Selatan. Kecamatan Sayurmatinggi terdiri atas delapan belas desa dan satu kelurahan, yaitu 1 Desa Sialang, 2 Desa Sipange Julu, 3 Desa Sipange Godang, 4 Desa Tolang Julu, 5 Desa Sipange Siunjam, 6 Desa Janji Mauli Baringin, 7 Desa Mondang, 8 Desa Tolang Jae, 9 Desa Bange, 10 Desa Bulu Gading, 11 Desa Silaiya Tanjung Leuk, 12 Desa Silaiya, 13 Desa Aek Libung, 14 Kelurahan Sayurmatinggi, 15 Desa Lumban Huayan, 16 Desa Aek Badak Jae, 17 Desa Aek Badak Julu, 18 Desa Hutapardomuan, 19 Desa Somanggal Parmonangan. Sumber: BPS. Kabupaten Tapanuli Selatan Kecamatan Sayurmatinggi dalam Angka 2013. Kecamatan ini dipilih sebagai lokasi penelitian disebabkan, Kecamatan Sayurmatinggi adalah memiliki areal persawahan dan perladangan yang luas, Kecamatan Sayurmatinggi adalah pusat sumber air irigasi Bendungan Batang Angkola yang mengairi persawahan dua wilayah kabupaten, Kecamatan Sayurmatinggi adalah pusat perdagangan hasil bumi dari dua wilayah Kecamatan yaitu Kecamatan Sayurmatinggi dan Kecamatan Tantom Angkola, Kecamatan Sayurmatinggi adalah salah satu lumbung padi terbesar di Kabupaten Tapanuli Selatan, Masyarakat Kecamatan Sayurmatinggi dalam melaksanakan budidaya tanaman padi dan palawija secara tradisional mulai hilang. Semuanya ini berpengaruh pada kekayaan leksikon ekoagraris yang ada di Kecamatan ini. Universitas Sumatera Utara

3.2 Pendekatan dan Metode Penelitian

Secara umum penelitian tentang ekoagraris masih terbatas khususnya leksikon persawahan dan perladangan yang hingga saat ini belum pernah diteliti khususnya di Kecamatan Sayurmatinggi, oleh karena itu leksikon-leksikon yang ditemukan akan ditabulasi dan dianalisis berdasarkan perangkat ekoagraris dalam persawahan dan perladangan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dan disokong oleh pendekatan kuantitatif dengan tujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan data penelitian serta, melihat fenomena yang sedang terjadi dalam ekologi persawahan dan perladangan. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah Moleong 2006:6. Sebagaimana dikatakan Moleong, 2006: 9 penggunaan metode kualitatif disebabkan beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah jika dihadapkan dengan kenyataan yang jamak; kedua karena metode menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan informan; ketiga karena metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama pola-pola nilai yang dihadapi. Metode ini sangat tepat dan alami untuk menemukan dan menganalisis data. Universitas Sumatera Utara

3.3 Data dan Sumber Data