musim tanam tiba sampai pada pengeringan lahan padi, dan tumbuhan ini merupakan gulma pada tanaman padi. Leksikon dahan durame juga
merupakan tumbuhan sawah yang dapat dimakan dan dapat tumbuh setelah musim panen pada jerami atau batang padi yang telah di panen. Hasil pemahaman
dalam data ini menunjukkan bahwa leksikon nomina tumbuhan sawah dan di sekitar sawah secara umum tergolong pada leksikon yang masih dikenal dan
digunakan oleh masyarakat Sayurmatinggi.
5.3.7 Pemahaman leksikon nomina tanaman ladang
Tanaman ladang adalah tumbuhan palawija yang merupakan salah satu kebutuhan pokok kita. Kebutuhan terhadap tanaman palawija yang terus tinggi
membuat banyak orang bergerak dalam bidang pembibitan dan penanaman palawija. Tumbuhan ini merupakan kekayaan hayati dan sumber daya alam SDA
dan anugrah yang harus dibangun dan dilestarikan sehingga seluruh leksikon nomina tanaman ladang dapat terjaga dari kepunahan. Sumber BPP 2013 produksi
tanaman ladang di Kecamatan Sayurmatinggi mencapai 3051 ton per tahun. Berdasarkan hasil penelitian di Kecamatan Sayurmatinggi dalam lampiran 3
tabel 1 rangkuman deskripsi pemahaman leksikon nomina tanaman ladang berjumlah 38 leksikon nomina dengan jumlah pemaham pada kategori A pernah
melihat, mendengar, dan menggunakan dengan jumlah pemaham JP 7688 34,17. Kategori B pernah mendengar dan melihat rangkuman deskripsi
pemahaman leksikon nomina tanaman ladang dengan jumlah pemahaman JP 465 2,07. Kategori C pernah mendengar saja jumlah pemaham menunjukkan
penurunan dengan JP 212 0,94. Kategori D tidak tahu tidak mendengar dan
Universitas Sumatera Utara
tidak pernah menggunakan dengan jumlah pemaham JP 198 0,88. Hasil pemahaman dalam data ini menunjukkan bahwa leksikon nomina secara umum
tergolong pada leksikon yang masih dikenal dan digunakan oleh masyarakat di Kecamatan Sayurmatinggi.
5.3.8 Pemahaman leksikon nomina nama tumbuhan obat di sekitar sawah dan ladang
Leksikon nomina nama tumbuhan obat di sekitar sawah dan ladang terdiri atas 72 leksikon, yaitu alas narara, andor biadi, arbe, asior, bargot, balimbing,
bangkudu, barungge, bulu andor, bunga alamanda, bunga astersamsit, bunga kareren, bunga katarak, bunga kunir, bunga raya, bunga rudang, bunga
sambaing, bunga sikulupat, bunga sonduk, bunga suat, bunga rutu, bunga tinta, bunga waru, burangir, camin-camin, daun salam, dingin-dingin, galinggang,
galuga, inggu, jombang, kacaplingsaribu guna, kapulaga, kumis kucing, lada, lampuyang, lasiak jawa, lidah buaya, mahkota dewa, manir-maniran, oppu-oppu,
padang, panyambung nyawa, pege narara, pultak-pultak, pusuk-pusuk pangir, rimbang, ruhu-ruhu, sabiroto, saga, salim batuk, sampilulut, sanduduk, sanggar-
sanggar, selasih, siasur, silinjuang, simok-mok, sindulang, singgolom, singkoru, sudu-sudu, sumangge darat, tapak leman, tindo tasik, tomu lawak, unik burle,
unik nabontar, unte mungkur, unte susu, dan unte ambeng. Mengacu pada
lampiran 3 dapat dirangkum bahwa pemahaman pada kategori A pernah melihat, mendengar, dan menggunakan dengan jumlah pemaham JP 10854 48,24.
Kategori B pernah mendengar dan melihat dengan jumlah pemaham JP 2522 11,21. Untuk kategori C pernah mendengar saja dengan jumlah pemaham
Universitas Sumatera Utara
JP 2297 10,21. Dan kategori D tidak tahu tidak mendengar dan tidak pernah menggunakan dengan JP 2307 10,25. Hasil analisis data ini
menunjukkan bahwa leksikon nama tumbuhan obat di sekitar sawah dan lading tergolong pada leksikon yang masih dikenal dan masih banyak digunakan oleh
masyarakat Kecamatan Sayurmatinggi.
5.3.9 Pemahaman leksikon nomina fauna dalam persawahan dan perladangan