Pemahaman leksikon verba bagian sawah Pemahaman leksikon verba benda-benda dan perladangan

dengan JP 1429 0,90. Kategori C dengan JP 1487 0,94. Kategori D dengan jumlah pemaham JP 3685 2,33. Dari keempat kategori yang telah diujikan pada tiga kelompok generasi usia menunjukkan pemahaman guyub tutur bahasa AngkolaMandailing dalam leksikal persawahan dan perladangan di Kecamatan Sayurmatunggi dengan kategori A, B, dan C menyatakan leksikon verba yang diujikan masih ada dan bertahan walaupun beberapa leksikon telah mengalami penyusutan atau kepunahan yang terlihat pada kategori D tidak tahu tidak dengar dan tidak pernah menggunakan dengan tingkat persentase mencapai 44,12. Hal ini disebabkan oleh keanekaragaman situasi, sehingga terjadi pergeseran kebahasaan dan leksikon mengarah pada kepunahan. Berikut ini akan diuraikan deskripsi pemahaman guyub tutur bahasa AngkolaMandailing dalam persawahan dan perladangan berdasarkan pengelompokannya.

5.4.1 Pemahaman leksikon verba bagian sawah

Pemahaman guyub tutur dalam bahasa AngkolaMandailing terhadap leksikon verba bagian sawah terdiri atas 7 leksikon verba yaitu mambondar, manggadu, marlupak, mamatangi, mambujuri, mambarati, dan manahalak lihat lampiran 3 . Kategori A pernah melihat, mendengar, dan menggunakan dengan JP 1388 6,17. Kategori B pernah mendengar dan melihat dengan jumlah pemaham JP 90 0,40 Untuk kategori C pernah mendengar saja dengan jumlah pemaham JP 17 0,08. Dan kategori D tidak tahu tidak dengar dan tidak pernah menggunakan dengan jumlah pemaham JP 85 0,38. Hasil analisis data ini menunjukkan bahwa leksikon bagian sawah yang mengalami Universitas Sumatera Utara pergeseran adalah leksikon verba manahalak. Leksikon manahalak merupakan tahap awal pekerjaan para petani pada saat petani mulai turun kesawah dalam membangun sistim pengairan persawahan yang terkontrol. Biasanya kegiatan manahalak dilaksanakan secara bergotong royong. Tetapi saat ini kegiatan tersebut sudah ditinggalkan oleh masyarakat di Kecamatan Sayurmatingi dengan adanya sistim pengairan yang dibangun oleh pemerintah yang dapat mengairi daerah persawahan masyarakat itu sendiri.

5.4.2 Pemahaman leksikon verba benda-benda dan perladangan

Pemahaman guyub tutur bahasa AngkolaMandailing terhadap leksikon verba benda-benda persawahan dan perladangan terdiri atas 3 leksikon verba yaitu pamasuk aek, marlungguk, dan marsialapari lihat lampiran 3. Dari ketiga leksikon verba tersebut, leksikon yang mengalami penyusutan atau terancam punah adalah leksikon marlungguk disebabkan adanya mesin perontok padi yang canggih, padi yang telah di sabit langsung masuk mesin perontok sehingga tidak dibutuhkan kegiatan marlungguk. Mengacu pada hasil analisis data pada lampiran 3 rangkuman deskripsi pemahaman leksikon verba pada kategori A pernah melihat, mendengar, dan menggunakan dengan JP 316 1,40. Kategori B pernah mendengar dan melihat dengan jumlah pemaham JP 94 0,42 Untuk kategori C pernah mendengar saja dengan jumlah pemaham JP 53 0,24. Dan kategori D tidak tahu tidak dengar dan tidak pernah menggunakan dengan jumlah pemaham JP 217 0,96. Universitas Sumatera Utara

5.4.3 Pemahaman leksikon verba peralatan produksi hasil panen