Hasil Penelitian yang Relevan

84 Kompetensi muatan lokal SMK Negeri 1 Sewon adalah membuat karya batik tulis. Kompetensi ini disesuaikan dengan potensi daerah sekitar dan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerjaindustri. Mata pelajaran muatan lokal membatik ini diberikan kepada peserta didik Kelas X secara berkelanjutan di semester ganjil dan semester genap. Peserta didik begitu aktif dan antusias dalam melaksanakan praktik membatik. Pada proses pembelajaran muatan lokal membatik standar kompetensi membuat karya batik tulis peserta didik hanya menunggu intruksi dari guru, hal ini menyebabkan peserta didik tidak memiliki budaya belajar mandiri, tanpa dijelaskan oleh guru peserta didik tidak mau belajar sendiri sehingga peserta didik kurang aktif dalam belajar dan sulit dalam memahami materi yang diberikan oleh guru sehingga peserta didik tidak memiliki kesempatan untuk mengetahui lebih dulu materi yang akan dibahas. Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa untuk memudahkan peserta didik dalam menguasai materi dan meningkatkan kualitas belajar, dapat dilakukan dengan melengkapi media pembelajaran yaitu berupa modul yang baik dan teruji. Modul sebagai alat atau sarana pembelajaran berisi materi, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi dirancang secara sitematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Modul merupakan bahan belajar mandiri, sehingga peserta didik dapat belajar dengan modul tanpa berhubungan langsung dengan pengajar. Modul sebagai media pembelajaran memiliki tujuan yaitu memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak bersifat verbal, mengatasi keterbatasan waktu, ruang, daya indera baik guru maupun peserta didik 85 dan modul dapat digunakan secara tepat dan bervariasi. Modul pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting karena pembelajaran menggunakan modul diharapkan peserta didik dapat belajar mandiri serta dapat mengatasi kesulitan peserta didik dalam memahami materi pelajaran. Prosedur penelitian pengembangan modul yang peneliti gunakan yaitu mengacu pada langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall yang dikutip dalam Tim Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan atau Puslitjaknov 2008:11 yang meliputi 5 langkah yaitu : 1 analisis produk, 2 mengembangkan produk, 3 validasi ahli dan revisi, 4 uji coba lapangan skala kecil, dan 5 uji coba lapangan skala besar. Untuk mengetahui sejauh mana modul pembelajaran yang diproduksi layak untuk digunakan, maka modul membuat karya batik tulis ini perlu melalui tahap validasi oleh para ahli, dan diujicobakan kepada calon pengguna yaitu peserta didik. Uji coba ini dimaksudkan untuk memperoleh masukan-masukan maupun koreksi tentang produk yang telah dihasilkan. Berdasarkan masukan dan koreksi tersebut, produk tersebut direvisi dan diperbaiki. Setelah media pembelajaran divalidasi dan dinyatakan layak, maka selanjutnya dilakukan uji coba kelompok kecil dan kelompok besar. Hal-hal tersebut penting untuk menghasilkan media pembelajaran yang menarik, efektif, tepat sasaran, dan layak sehingga dapat dipertanggungjawabkan penggunaanya.

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana pengembangan modul pembelajaran muatan lokal membatik di SMK Negeri 1 Sewon? 86 2. Bagaimana kelayakan modul pembelajaran muatan lokal membatik di SMK Negeri 1