Komponen-komponen modul Deskripsi Teoritis 1. Tinjauan Muatan Lokal

66 tersendiri. Tujuannya agar peserta didik benar-benar berusaha mengerjakan tes tanpa melihat kunci jawaban terlebih dahulu. Menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan 2008:5, komponen-komponen utama yang harus dipenuhi dalam pembuatan modul adalah sebagai berikut: a Memuat tujuan pembelajaran yang jelas, dan dapat menggambarkan pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. b Memuat materi pembelajaran yang dikemas dalam unit-unit kegiatan yang kecilspesifik, sehingga memudahkan dipelajari secara tuntas. c Tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan materi pembelajaran. d Terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang memungkinkan untuk mengukur penguasaan peserta didik. e Terdapat rangkuman materi pembelajaran. f Terdapat instrumen penilaian, yang memungkinkan peserta didik melakukan penilaian mandiri self assessment. g Terdapat umpan balik atas penilaian peserta didik, sehingga peserta didik mengetahui tingkat penguasaan materi. Berdasarkan pemaparan di atas mengenai komponen-komponen utama yang harus tersedia pada modul, maka dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen utama yang harus ada di dalam pembuatan modul di antaranya yaitu terdapat tujuan kegiatan belajar, kegiatan belajar 67 yang berisi materi pembelajaran, soal latihan, rangkuman, soal evaluasi dan juga disertai kunci jawaban. Dengan terpenuhinya komponen- komponen utama tersebut maka diharapkan dapat memperjelas penyajian materi serta dapat mempermudah peserta didik dalam belajar.

d. Syarat-syarat modul yang baik

Dalam pembuatan modul pembelajaran yang mampu memerankan fungsi dan perannya dalam pembelajaran yang efektif dan baik, modul perlu dirancang dan dikembangkan dengan mengikuti akidah dan elemen yang telah ditetapkan. Adapun elemen-elemen dalam menyusun modul antara lain: 1 konsistensi. a Menggunakan bentuk dan huruf secara konsisten dari halaman kehalaman tidak memakai beberapa variasi huruf. b Menggunakan jarak dan spasi konsisten. Jarak antara judul dengan baris pertama, antara judul dengan teks utama, jarak antara baris dan spasi harus disesuaikan. c Menggunakan tata letak dan pengetikan yang konsisten, baik pola pengetikan maupun margin batas-batas pengetikan. 2 format. a Menggunakan format kolom tunggal atau multi yang proporsional. Penggunaan kolom tunggal atau multi harus sesuai bentuk dan 68 ukuran kertas yang digunakan. Jika menggunakan kolom multi, hendaknya jarak dan perbandingan antar kolom proposional. b Menggunakan format kertas vertical atau horizontal yang tepat. Penggunaan kertas secara vertikal atau horizontal harus memperhatikan tata letak dan format pengetikan c Menggunakan tanda-tanda icon yang mudah ditangkap yang menekankan pada hal-hal yang dianggap penting atau khusus. Tanda berupa gambar, cetak tebal, cetak miring atau lainnya. 3 organisasi. a Menampilkan petabagan yang menggambarkan cakupan materi yang akan dibahas dalam modul. b Mengorganisasikan isi materi pembelajaran dengan urutan dan susunan yang sistematis, sehingga memudahkan peserta didik atau peserta didik memahami materi pembelajaran. c Menyusun dan menempatkan naskah, gambar, dan ilustrasi sedemikian rupa sehingga informasi mudah dimengerti oleh peserta didik atau peserta didik. d Mengorganisasikan antar bab, antar unit dan antar paragraf dengan menyusun alur yang memudahkan peserta didik memahaminya. e Mengorganisir antara judul, sub judul dan uraian yang mudah diikuti oleh peserta didik. 4 daya tarik. 69 Daya tarik dapat ditempatkan di beberapa bagian seperti: a Bagian sampul cover dengan mengkombinasi warna, gambar ilustrasi bentuk dan ukuran huruf yang serasi. b Bagian isi modul dengan menempatkan rangsangan-rangsangan berupa gambar ilustrasi, percetakan huruf tebal, miring, garis bawah atau warna. c Menghindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks karena dapat membuat proses membaca menjadi sulit. 5 bentuk dan ukuran huruf. a Menggunakan bentuk dan ukuran huruf yang mudah dibaca. b Menggunakan perbandingan huruf yang proporsional antara judul, sub judul dan isi naskah. c Menghindari penggunaan huruf capital untuk seluruh teks karena dapat membuat proses membaca menjadi sulit. 6 ruang spasi kosong. Menggunakan spasi atau ruang kosong tanpa naskah atau gambar untuk menambah kontras penampilan. Spasi kosong dapat berfungsi untuk menambahkan catatan penting dan memberikan kesempatan peserta didik. Menggunakan dan menempatkan spasi kosong harus secara proporsional. Penempatan ruang kosong dapat dilakukan dibeberapa tempat seperti: a ruang sekitar judul bab dan sub bab, b batas tepi margin, batas tepi yang luas memaksa perhatian peserta didik peserta 70 didik untuk masuk ketengah-tengah halaman, c spasi antar kolom kosong, semakin lebar kolomnya, semakin luas spasinya. d pergantian antar paragraf dan dimulai dengan huruf kapital. e Pergantian antar bab atau bagian Derektorat Pendidikan Menengah Kejuruan 2008. Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa syarat- syarat modul yang baik diantaranya adalah harus konsisten dalam penulisan, materi harus disusun secara sistematis, modul harus bisa menimbulkan daya tarik tersendiri bagi peserta didik, bentuk dan ukuran huruf juga mudah dibaca, dengan demikian maka modul yang dibuat akan sangat membantu proses pembelajaran peserta didik.

e. Pedoman penulisan modul

Di dalam pedoman penulisan modul untuk SMK berdasarkan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan 2008, kerangka penulisan modul adalah sebagai berikut: 1 kerangka modul. a Halaman sampul, berisi judul modul, kode modul, keterangan revisi, gambar ilustrasi, institusi penerbit dan edisi. b Halaman francis, berisi judul, nama penyusun, nama editor, tahun revisi. c Kata pengantar, berisi mengenai informasi tentang peran modul dalam proses pembelajaran.