Menyusun draft Prosedur Pengembangan

97 berisi standar kompetensi membuat karya batik tulis pada kompetensi dasar membuat mempersiapkan ragam hias, proses pemalaman menggunakan lilin batik secara manual, mencelup dengan menggunakan bahan dan peralatan celup, mencolet, dan nglorod, dengan total halaman 106 halaman. Modul ini diharapkan dapat membatu dan mempermudah proses belajar mengajar peserta didik dalam memahami materi pelajaran muatan lokal membatik membuat karya batik tulis.

E. Teknik Pengambilan Data

Ada dua teknik untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, yaitu dengan menggunakan metode observasi dan angket.

1. Observasi

Menurut Sugiyono 2009:203 observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua hal diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala- gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi dalam penelitian bertujuan untuk mengamati dan mengetahui permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran muatan lokal membatik di SMK Negeri 1 Sewon. Adapun aspek yang diamati dalam proses observasi dapat dilihat pada Tabel 3 berikut. 98 Tabel 3. Pedoman Observasi No Bentuk Kegiatan Aspek yang Diamati Hasil Kegiatan Pengamatan 1 2 3 4 5 1 Observasi Bagaimana proses pembelajaran di kelas 1. Berpusat pada guru 2. Belum menggunakan media cetaktertulis 3. Menyenangi membatik - Guru - Siswa Bagaimana penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran di kelas - Guru - Siswa Sikap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas - Siswa 99

2. AngketKuesioner

Menurut Suharsimi Arikunto 2010:124, angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya. Sedangkan menurut Sugiyono 2011:199, angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dengan demikian angket adalah sejumlah pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk dijawab. Konstruksi atau bentuk item kuesioner dibedakan menjadi dua macam yaitu kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner dikatakan terbuka apabila dalam menjawab pertanyaan peneliti, responden diberikan kesempatan menjawab pertanyaan. Biasanya menggunakan pertanyaan seperti, mengapa, apakah, kapan, bagaimana dan siapa. Sedangkan kuesioner dikatakan tertutup, apabila peneliti menyediakan beberapa alternatif jawaban yang cocok bagi responden. Contoh angket tertutup adalah pilian ganda, check list, dan rating scale. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah pengumpulan data dengan kuesioner tertutup dengan 4 alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. Angket ini ditujukan kepada para ahli dan kepada siswa kelas X program keahlian Busana Butik di SMK Negeri 1 Sewon untuk mengetahui kelayakan modul sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran muatan lokal 100 membatik. Kemudian responden diminta memberikan jawaban dengan skala ukur yang telah disediakan. Respon jawaban dari responden ditulis dengan cara memberikan tanda √ pada angket yang disediakan, berikut pembobotan skor pada alternatif jawaban. Apabila responden memberikan alternatif jawaban sebagai berikut : a sangat setuju maka diberi skor 4, b setuju maka diberi skor 3, c kurang setuju diberi skor 2, d tidak setuju diberi skor 1.

F. Instrumen Kelayakan Modul

Menurut Suharsimi Arikunto 2006:160, instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih hemat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket diberikan kepada ahli materi, ahli media dan peserta didik kelas X SMK Negeri 1 Sewon sebagai responden. Berikut ini kisi-kisi instruman kelayakan modul.

1. Instrumen Kelayakan Modul Ditinjau dari Ahli Media dan Materi.

Instrumen yang digunakan untuk mengetahui kelayakan modul membuat karya batik tulis adalah berupa angket. Angket diberikan kepada ahli media dan materi menggunakan angket non tes dengan skala Likert, yaitu empat alternatif jawaban. Adapun kriteria pengukuran dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4. Kriteria Kelayakan Modul untuk Para Ahli Pernyataan