Latar Sosial Hubungan Intertekstual WSB dan LBW
119
1 pengubahan yaitu pengarang melakukan perubahan pada bagian-bagian tertentu, 2 pembaruan atau perombakan sekaligus pertentangan terhadap karya
sebelumnya dengan tujuan sebagai langkah membangun unsur-unsur karya sastra, 3 pengekalan yaitu mengambil atau melakukan pemindahan unsur instrinsik ke
dalam bentuk baru tetapi tidak menutup kemungkinan akan terjadi perubahan terhadap unsur-unsur yang dipindahkan tersebut.
Pada bagian pembahasan bentuk-bentuk transformasi terdapat tiga pola, yaitu pola pengubahan, pembaruan, dan pengekalan. Pola pengubahan adalah unsur-
unsur tokoh, plot dan latar pada LBW dipindahkan sebagian tidak mencakup semua ke dalam unsur tokoh, plot dan latar WSB misalnya, pengubahan nama
tempat, nama panggilan dan sebagainya. Pola bentuk transformasi yang kedua adalah pola pembaruan. Pola yang semacam ini merefleksikan gejala-gejala atau
fenomena baru pada WSB yang tidak terdapat pada LBW. Dengan demikian inovasi kreasi semacam itu terdapat secara menyeluruh baik dalam unsur alur,
tokoh maupun latar. Pola yang terakhir adalah pengekalan, yaitu segala unsur tokoh, alur dan latar pada LBW yang kembali disajikan oleh SGA ke dalam WSB
dengan bentuk yang berbeda tetapi tidak menuntup kemungkinan di dalam pengekalan tersebut terdapat adanya perubahan.
Pembaruan WSB melalui alur, tokoh, dan latar terhadap alur, tokoh, latar LBW memang benar-benar sesuatu yang baru misalnya, dalam aspek penokohan, tokoh
Sri Kresna dan Wisanggeni dihadirkan dengan ciri fisik dan kebiasaan yang mengarah pada perilaku menyimpang tidak seperti tokoh dunia wayang.
Perubahan selain unsur tokoh juga terlihat pada unsur alur, dan latar. Secara
120
keseluruhan, perubahan tersebut merupakan pencampuradukan alur, tokoh, latar dunia wayang dengan alur, tokoh latar dunia fiksi bukan wayang. Berikut
disajikan tabel 4 bentuk transformasi pola pengubahan yang selanjutnya akan dideskripsikan di bawah ini.
Tabel 4 Pola Pengubahan LBW ke dalam WSB
Unsur Karya
Sastra Substansi dari
LBW ke WSB Data
LBW A
WSB B
Alur -
Petunjuk arah sri kresna ke selatan menjadi ke barat
-
Melenyapkan raksawisesa,
drestawisesa, dan
gondapati menjadi melenyapkan “Tri Eka Sakti”
-
Dongeng Hanoman dan Sri Kresna singkat menjadi dongeng yang panjang
A20 A21
A22 B8
B9 B12
Tokoh -
Hyang Baruna menjadi Batara Baruna
-
Harjuna menjadi Arjuna
-
Hyang Antaboga menjadi SangHyang Antaboga
-
Kumbang menjadi Nyamuk
-
Pengaktualan raksawisesa, drestawisesa, dan gondapati menjadi “tri eka sakti”
-
Semar menjadi semar seorang petani A44
A30 A43
A39 A40
A45 B58
B41 B58
B54 B55
B59
Latar 1.
Tempat
-
Gunung Kandalisada menjadi Pertapaan Kendalisada
-
Karang Tumaritis rumah semar menjadi sebuah gubuk rumah semar
2.
Waktu
-
Gelap gulita menjadi gerhana
3.
Sosial
-
masa pembuangan selama 12 tahun menjadi masa pembuangan pandawa 12 tahun di rimba kamiaka
A48 A51
A52 A53
B70 B73
B78 B82
1.
Pola Pengubahan
Bentuk transformasi yang pertama adalah pola pengubahan. Pengubahan terjadi sebagai wujud inovasi dan kreativitas pengarang. Pengubahan WSB
tersebut dilakukan dengan cara mengubah pada bagian-bagian tertentu misalnya, aspek tokoh dengan mengubah penamaan, karakter tokoh dan ciri fisiknya. Pada
121
aspek alur misalnya sebuah peristiwa tidak berada pada plot yang semestinya. Pada aspek latar misalnya terdapat pengubahan nama suatu tempat, latar sosial
dan latar waktu.