Tokoh Bentuk Transformasi dari LBW Ke dalam WSB

133 Sedangkan tokoh semar pada WSB pengaktualannya digambarkan sebagai seorang petani yang tinggal sendirian di sebuah gubuk. B59 “aku mengakui kekhilafanku, o Ismaya, kakakku. WSB. hal : 70 Nun disebuah gubuk yang terpencil, disuatu lembah yang sunyi, tampaklah seorang petani yang sedang menyandang cangkul keluar dari rumahnya. Lelaki gemuk pendek dan berkuncung itu berjalan sepanjang pematang sawah sambil menembang. WSB.Hal:65

c. Latar

Latar menunjukkan setting sebuah cerita berlangsung tempat sebuah cerita biasanya pada umunya menunjukkan rumah, kebun, hutan, sungai, gunung, pasar dan sebagainya. Latar sosial cerita menunjukkan keadaan sosial, kemasyarakatan. Latar waktu menunjukkan kapan berlangsungnya suatu peristiwa hari, jam, minggu, bulan atau tahun bahkan zaman tertentu. 1 Latar Tempat Pola Pengubahan dari LBW ke dalam WSB selanjutnya ditinjau dari unsur latar tempat. Pengubahan tersebut berkaitan dengan lokasi tempat terjadinya sebuah peristiwa. Pengubahan latar meliputi perubahan penamaan, fungsi, dan Gambar 5. WSB A45.hal:491 134 sebagainya. Pengubahan latar tempat tersebut antara lain, Gunung Kandalisada menjadi Pertapaan Kendalisada, Karang Tumaritis menjadi sebuah Gubuk. a Gunung Kandalisada menjadi Pertapaan Kandalisada Pada LBW dan WSB tempat tinggal Hanoman yaitu bernama Gunung KandalisadaPertapaan Kandalisada. Pada LBW Kandalisada digambarkan adalah nama gunung tempat tinggal Hanoman. Sedangkan pada WSB kediaman Hanoman dinamakan pertapaan atau dalam bahasa Jawa dimaksud dengan pertapan. Pertapan adalah tempat untuk bertapa maka, Hanoman adalah seorang pertapa yang bertempat tinggal di pertapaan Kandalisada. Pengubahan dari gunung menjadi pertapaan tersebut hanya sebatas pada penamaan tempat tinggal tokoh yang tidak mengubah fungsi dan keberadaan tempat tersebut dimana banyak terjadi peristiwa penting di dalamnya menyangkut hakikat inti cerita. Gunung LBW pertapaan Kandalisada WSB merupakan latar tempat tokoh Wisanggeni dilahirkan. B70 Sebagai bidadari yang biasa mendapat segala kemudahan, melahirkan sendiri di pertapaan sunyi yang hanya berisi marga satwa sepeti itu membuat beban yang ditanggunya jauh lebih berat dari orang biasa. WSB.Hal:27 “atas ijin arjuna akhirnya dewi darsanala kubawa ke kendalisada tetapi pramoni melaporkan semua kejadian ini kepada batara guru. WSB.Hal:34 A48.Hal:293 135 b Karang Tumaritis rumah semar menjadi Gubuk rumah semar Perubahan latar tempat selanjutnya adalah tempat tinggal Semar dalam LBW ke dalam tokoh semar WSB yang diaktualkan sebagai seorang petani. Pada LBW kediaman Semar dinamakan Karang Tumaritis sedangkan pada WSB kediaman Semar digambarkan sebuah gubuk. Pengubahan dari padepokan menjadi sebuah gubuk ini secara langsung mengubah strata sosial tokoh Semar yang dilukisan WSB merupakan gambaran seorang rakyat jelata. Rakyat jelata yang sudah tidak lagi di dengar suaranya oleh para penguasa. B73 Nun disebuah gubuk yang terpencil, disuatu lembah yang sunyi, tampaklah seorang petani yang sedang menyandang cangkul keluar dari rumahnya. Lelaki gemuk pendek dan berkuncung itu berjalan sepanjang pematang sawah sambil menembang. WSB.Hal:65 2 Latar Waktu Pola Pengubahan dari LBW ke dalam WSB selanjutnya ditinjau dari unsur latar waktu. Pengubahan tersebut berkaitan dengan kapan sebuah peristiwa terjadi. Latar waktu menunjukkan keadaan alam disekitar sebuah cerita berlangsung misalnya, hujan, panas, cerah, gelap, mendung, siang malam dan lain sebagainya. Pengubahan latar waktu dari LBW ke dalam WSB adalah latar waktu gelap gulita menjadi gerhana. A51.Hal: 259 136 a Alam gelap gulita menjadi sebuah gerhana Pengubahan latar waktu menunjukkan peristiwa pada serangkaian historis dalam hal ini pengubahan latar waktu LBW yang menunjukkan peristiwa kedatangan Batara Guru dan Wisanggeni di gubuk SemarKarangtumaritis yang terjadi pada keadaan yang gelap gulita, sedangkan pada WSB adalah keadaan yang menunjukkan terjadinya gerhana matahari. Latar waktu tersebut menunjukkan peristiwa setelah para dewa kuwalahan menghadapi Wisanggeni. Pada WSB halaman 66 merupakan deskripsi terjadinya sebuah gerhana. Sedangkan pada LBW, latar waktu tersebut hanya digambarkan alam menjadi gelap gulita. B78 Sementara itu langit pun perlahan-lahan berubah semakin gelap. WSB.Hal:66 Lantas hari pun benar-benar menjadi malam. Matahari mrnjadi bulatan hitam bercahaya segenap sisi lingkarannya WSB.Hal:66 3 Latar Sosial Pola Pengubahan dari LBW ke dalam WSB selanjutnya ditinjau dari unsur latar sosial. Pengubahan tersebut menunjukkan perubahan latar yang menunjukkan keadaan sosial sebuah cerita misalnya keadaan kemasyarakatan, sosial, budaya, politik dan lain sebagainya. Pengubahan latar sosial dari LBW A53.Hal:483 137 yaitu menunjukkan cerita wisanggeni berlatar sosial masa pembuangan pandawa selama 12 tahun menjadi masa pembuangan pandawa 12 tahun di hutan kamiaka. a Pembuangan Pandawa selama 12 tahun menjadi masa pembuangan Pandawa 12 tahun di Rimba Kamiaka Pengubahan latar sosial menunjukan perubahan pelukisan tokoh atau beberapa orang tokoh pada sebuah masyarakat atau lingkungan. Dalam hal ini yang mengalami perubahan latar sosial adalah latar belakang cerita pada LBW dan WSB yaitu masa pembuangan pandawa selama 12 tahun. Pada LBW masa pembuangan tersebut tidak dilukiskan secara detail, sedangkan pada WSB dilukiskan pandawa sedang menjalani masa pembuangan selama 12 tahun di rimba kamiaka. B82 Perkawinan itu hanyalah untuk sementara, karena arjuna tidak mungkin tinggal selama-lamanya di kahyangan, ia harus kembali ke rimba kamiaka mengikuti saudara-saudara pandawa yang berada dalam pembuangan selama dua belas tahun. WSB.Hal:32

2. Pola Pembaruan

Pola selanjutnya pada bentuk transformasi LBW ke dalam WSB adalah pola Pembaruan. Pola pembaruan merefleksikan fenomena baru unsur alur, tokoh, dan A53.Hal:237 138 latar pada WSB yang tidak terdapat pada LBW. Berikut akan disajikan dan dideskripsikan tabel 5 pola pembaruan melalui unsur alur, tokoh, dan latar WSB. Tabel 5 Pola Pembaruan LBW ke dalam WSB Unsur Karya Sastra Substansi dari LBW ke WSB Data LBW A WSB B Alur - Wisanggeni berada di pasar - Wisanggeni membeli daging bakar dan arak - Tertidur di bawah sebatang pohon - Wisanggeni berkelahi dengan utusan dewa - Wisanggeni hendak dibunuh oleh Arjuna - Petuah Sri Kresna - Wisanggeni bertemu ibunya - Wisanggeni menonton wayang dan lenyap - - - - - - - - B2 B3 B4 B5 B10 B36 B37 B39, B40 Tokoh - Penonton wayang - Dalang - Wisanggeni - Sri Kresna - - - - B60 B61 B44 B46, B47 Latar