105
laut maka Baruna adalah dewa penguasa lautan ditandai dengan gelar “Hyang” pada nama depannya.
B58 dan sang hyang Antaboga mengambil bayi itu dengan hati-hati. Digendongnya sambil berenang ke permukaan laut, diiringi batara baruna. Seisi laut pun
menyingkir, tak berani mengganggu kedua penguasa lautan itu. WSB.Hal : 47
p. Semar Petani
Tokoh selanjutnya yang terdapat WSB dan LBW adalah Semar. Penggambaran dan karakter tokoh Semar ditandai dengan kode data WSB B59 dan
gambar 6 dan pada LBW ditandai dengan kode A45. Pada nukilan duolog WSB halaman 70 peristiwa pengakuan salah Hyang Pramesti tersebut menggambarkan
bahwa Ismaya adalah seorang dewa dan kakak Hyang Pramesti raja para dewa. Pada data LBW hal 491 pada balon kata terdapat kutipan duolog yang
menggambarkan Pramesti adalah adik Semar. Semar memiliki peran yang sentral ia berlaku sebagai sosok pelerai pertikaian antara Hyang Pramesti sebagai raja
para dewa dengan tokoh Wisanggeni. Nasehatnya mampu membuat Hyang Pramesti dan Wisanggeni menyadari kesalahanya masing-masing. Tokoh Semar
pada WSB diaktualkan pengarang sebagai seorang petani. A44.Hal:298
106
B59 “aku mengakui kekhilafanku, o Ismaya, kakakku. WSB. Hal : 70
Nun disebuah gubuk yang terpencil, disuatu lembah yang sunyi, tampaklah seorang petani yang sedang menyandang cangkul keluar dari rumahnya.
Lelaki gemuk pendek dan berkuncung itu berjalan sepanjang pematang sawah sambil menembang.
WSB.Hal:65
3. Latar
Latar dalam karya sastra menunjukkan tempat terjadinya peristiwa dalam cerita dan memberikan pelukisan kepada pembaca terhadap settinglatar dalam
sebuah cerita. Luxemburg dkk, 1989:142 mendefinisikan bahwa latar memiliki kesamaan dengan ruang, ruang yang dimaksud adalah tempat lokasi terjadinya
sebuah peristiwa. Sayuti 2000:126 menjelaskan bahwa latar memberikan gambaran tentang segala kondisi terkait masalah geografis mencakup
penggambaran tempat suatu peristiwa terjadi sampai dengan tradisi masyarakat, tata nilai, tingkah laku, suasana dan beberapa hal lain yang dapat berpengaruh
pada tokoh dan karakternya tercermin melalui penggambaran tempat terjadinya peristiwa yang dapat diamati.
Gambar 6. WSB A45.Hal:491