43
A. Hubungan Intertekstual WSB dan LBW
WSB termasuk karya sastra bergenre novel atau prosa panjang. Novel memiliki kepepalan baik dalam struktur maupun bahasa. Kepepalan adalah
terpusatnya seluruh unsur struktur ke dalam satu persoalan inti sehingga bentuknya menjadi ringkasan padat. WSB dikatakan sebagai novel karena
memiliki struktur yang di dalamnya terdiri atas unsur-unsur sebagai komponen intrinsiknya seperti tokoh, latar, plot atau peristiwa dan sudut pandang. Novel
meskipun memiliki ruang terbatas ketika mengembangkan, menggambarkan atau melukiskan karakter tokoh-tokoh, peristiwa, latarnya sebuah cerita menunjukkan
kualitas yang bersifat compression pemadatan, concreation pemusatan, dan intencity pendalaman, yang semuanya berkaitan dengan panjang cerita dan
kualitas struktural yang diisyaratkan panjang cerita itu Sayuti, 2000:10. LBW merupakan karya sastra yang berjenis sastra anak. Mc Cloud via
Nurgiyantoro, 2010:409 mengatakan bahwa komik dikategorikan sebagai kesastraan sastra anak popular yang memiliki keunikan tersendiri karena adanya
gambar-gambar. Setelah dilakukan pembacaan dan pemahaman pada LBW maka LBW adalah komik yang berjenis komik wayang. Komik LBW menceritakan
kehidupan tokoh utama Arjuna, dan Wisanggeni. Wisanggeni memiliki orang tua bernama Arjuna dan Darsanala. LBW merupakan cerita wayang yang dibangun
atas gambar-gambar yang di dalamnya berisi gambar yang menunjukkan aksi tokoh, dan peristiwa yang saling berkaitan membentuk sebuah cerita.
Abram via Nurgiyantoro, 2002:36 menjelaskan bahwa struktur karya sastra dapat diartikan sebagai susunan, penegasan, dan gambaran semua bahan dan
44
bagian yang menjadi komponen yang secara bersamaan membentuk kebulatan suatu makna melalui keterkaitan unsur-unsurnya, sehingga karya tersebut dapat
dibaca dan diberi penilaian.
1. Alur
Alur atau plot merupakan jalinan kejadian atau peristiwa di dalam suatu cerita. Plot atau alur sebuah cerita fiksi menyajikan peristiwa-peristiwa kepada
pembaca dan alur tidak hanya bersifat kewaktuan atau sebatas temporal, tetapi juga dalam hubungan-hubungan yang sudah diperhitungkan Sayuti, 2003:30.
Brooks via Tarigan, 1985:74 berpendapat mengenai alur merupakan struktur gerak yang terdapat dalam karya fiksi. Runtutan peristiwa-peristiwa yang
disajikan disebut alur. Terdapatnya alur pada cerita, pembaca dapat memaknai isi cerita. Alur ditampilkaan secara logis memudahkan pembaca memahami peranan
alur yang membangun sebuah cerita sehingga tokoh dan rangkaian peristiwa menjadi dapat dipahami.
Luxemburg, dkk 1989:149 menjelaskan batasan-batasan alur. Batasan alur merupakan sebuah konstruksi yang dibuat pembaca mengenai sebuah deretan
peristiwa logis dan kronologis saling berkaitan dan diakibatkan atau dialami oleh para pelaku cerita. Alur merupakan kerangka atau tulang punggung cerita karena
alur membangun bentuk atau rangkaian ceritanya secara keseluruhan. Penyusunan plot atau peristiwa-peristiwa dapat diolah, disiasati secara kreatif.
Hasil pengolahan dan penyiasatan ini menjadi sesuatu yang indah dan menarik dalam sebuah karya fiksi secara keseluruhan. Sebuah plot tercermin perjalanan
tingkah laku para tokoh dalam bertindak, berpikir, berasa dan bersikap dalam