44
bagian yang menjadi komponen yang secara bersamaan membentuk kebulatan suatu makna melalui keterkaitan unsur-unsurnya, sehingga karya tersebut dapat
dibaca dan diberi penilaian.
1. Alur
Alur atau plot merupakan jalinan kejadian atau peristiwa di dalam suatu cerita. Plot atau alur sebuah cerita fiksi menyajikan peristiwa-peristiwa kepada
pembaca dan alur tidak hanya bersifat kewaktuan atau sebatas temporal, tetapi juga dalam hubungan-hubungan yang sudah diperhitungkan Sayuti, 2003:30.
Brooks via Tarigan, 1985:74 berpendapat mengenai alur merupakan struktur gerak yang terdapat dalam karya fiksi. Runtutan peristiwa-peristiwa yang
disajikan disebut alur. Terdapatnya alur pada cerita, pembaca dapat memaknai isi cerita. Alur ditampilkaan secara logis memudahkan pembaca memahami peranan
alur yang membangun sebuah cerita sehingga tokoh dan rangkaian peristiwa menjadi dapat dipahami.
Luxemburg, dkk 1989:149 menjelaskan batasan-batasan alur. Batasan alur merupakan sebuah konstruksi yang dibuat pembaca mengenai sebuah deretan
peristiwa logis dan kronologis saling berkaitan dan diakibatkan atau dialami oleh para pelaku cerita. Alur merupakan kerangka atau tulang punggung cerita karena
alur membangun bentuk atau rangkaian ceritanya secara keseluruhan. Penyusunan plot atau peristiwa-peristiwa dapat diolah, disiasati secara kreatif.
Hasil pengolahan dan penyiasatan ini menjadi sesuatu yang indah dan menarik dalam sebuah karya fiksi secara keseluruhan. Sebuah plot tercermin perjalanan
tingkah laku para tokoh dalam bertindak, berpikir, berasa dan bersikap dalam
45
menghadapi berbagai permasalahan dalam kehidupan Nurgiyantoro, 2002:114. Akan tetapi, dalam pengertiannya tidak semua tingkah laku kehidupan manusia
dalam karya fiksi dapat dikatakan sebagai plot, sebab peristiwa atau tingkah laku tersebut dapat dikatakan menjadi sebuah plot apabila memiliki sifat khas. Sifat
yang mengandung konflik saling terkait dan menarik untuk diceritakan. Komik terdiri dari serangkaian gambar-gambar dan balon kata yang saling
berkolaborasi menunjukkan identitas masing-masing dan berfungsi untuk mengaktualkan tokoh, peristiwa dan kejadian-kejadian dalam cerita. Seperti
halnya dalam karya fiksi, komik juga terdiri dari unsur-unsur struktural salah satunya adalah plot atau alur. Menurut Nurgiyantoro 2010:423 alur dipahami
sebagai rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab-akibat. Peristiwa berwujud aksi tokoh atau sesuatu lain yang sering ditimpakan pada tokoh. Alur
merupakan perjalanan hidup tokoh cerita yang telah dikreasikan sedemikian rupa. Alur pada karya fiksi dibangun melalui kata-kata, tetapi dalam genre sastra
anakkomik dikonkretkan lewat gambar-gambar ilustrasi sebuah kejadian. Alur pada komik terdiri atas panel-panel gambar dan kata-kata. Dengan kata lain, alur
dalam komik dibangun dan dikembangkan lewat dua sarana tersebut yaitu media verbal kata-katatulisan, dan nonverbal gambar.
Sayuti 2000:45 memaparkan konsep mengenai bagian plot awal, tengah dan akhir. Situasi awal membawa kita pada eksposisi yang mengandung instabilitas ke
konflik permulaan, dan dari konflik melalui komplikasi menuju klimaks bagian tengah, dan akhirnya dari klimaks akan bermuara ke denoument atau pemecahan.