Hari-hari Besar Islam Aktivitas Dakwah Habib Muhammad al-Athas

baik dengan Sang Khalik dan mahkluk yang ada di permukaan bumi, baik kepada manusia, hewan dan tumbuhan. 87 Di dalam pemberian materi, Habib Muhammad al-Athas menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan Sunda, meskipun beliau sendiri termasuk orang Sunda asli, tetapi beliau cermat dalam menyikapi kondisi jama’ah atau mad’u agar jama’ah yang hadir memahami materi yang disampaikannya, karena yang hadir pada pengajian itu terdapat jamaah yang mengerti bahasa Sunda dan ada juga yang tidak. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis terhadap salah seorang jama’ah, bahwa dia sangat antusias sekali dalam mengikuti pengajian yang disampaikan oleh Habib Muhammad al-Athas. Hal ini disebabkan, dia cukup lama mengenal Habib Muhammad al-Athas, materi yang diberikannya sangat cocok dengan kehidupan sehari-hari dan metode penyampaiannya pun disesuaikan dengan kondisi para jama’ah, yaitu bukan hanya beliau yang ceramah, tapi para jama’ah juga diberikan kesempatan untuk mengemukakan pertanyaan yang berkaitan dengan materi atau masalah di luar materi. 88

2. Hari-hari Besar Islam

Tradisi bagi umat Islam, khususnya di Indonesia pada setiap peringatan hari besar Islam secara seksama mengadakan acara yang diadakan di berbagai tempat, baik bersifat pengajian, tabligh akbar maupun selamatan. Di sinilah 87 Habib Muhammad al-Athas, Pengasuh Pondok Pesantren Ainurrahmah, Wawancara Pribadi , Tangerang, 15 Agustus 2008. 88 Bpk Haris Hasyem, Kepala Gudang PT. Bersaudara, Wawancara Pribadi , Tangerang, 16 Agustus 2008 seorang da’i memiliki kesempatan yang besar untuk menyampaikan misi dakwahnya pada acara-acara tersebut. Sama halnya di tempat-tempat lain, di pondok pesantren Ainurrahmah selalu rutin mengadakan acara peringatan hari-hari besar Islam dengan cara pengajian umum. Adapun hari-hari besar Islam yang rutin diperingati, yaitu Maulid Nabi Muhammad SAW, yaitu dengan mengadakan pembacaan shalawatan, ratib al-Athas, yasin, tahlil, marhabaan, dan ceramah agama seputar masalah kelahiran junjungan Nabi Muhammad SAW, Isra Mi’raj biasanya dengan mengadakan ceramah agama oleh para muballigh dengan mengupas kisah atau peristiwa yang amat agung, yaitu perjalanan Nabi Muhammad SAW dari masjidil Haram di Mekkah ke masjidil Aqsa di Palestina langsung menuju hadirat Ilahi. Biasanya juga Habib Muhammad al-Athas senantiasa mengadakan Ziarah ke makam-makam para Wali-wali Allah, baik di pulau Jawa maupun di Banten makam Habib Abdurrahman bin Muhammad al-Athas, makam Habib Abdullah bin Muchsin al-Athas, makam Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi, Habib Ali bin Husein al-Athas. Adapun Kiyai yang pernah diundang untuk memberikan ceramah pada acara Peringatan Hari Besar Islam PHBI, seperti maulid dan Isra Mi’raj adalah Habib M. Luthfi bin Yahya, KH. Soleh Picung-Tangerang, Habib Syaikhon Assegaf, Habib Alwi Serpong, KH. Enjum Junaedi Sepatan-Tangerang, Habib Idrus al-Kaf, KH. Damanhuri Bogor, Habib Abdullah bin Zein al-Athas, Ustadz Marzuki Balaraja, Ustadz Matin Cipondoh, Habib Muchsin bin Husein bin Abdullah bin Muchsin al-Athas, Habib Zindan bin Novel bin Salim bin Ahmad Ciledug, Habib Sagaf bin Mahdi Ciseeng-Bogor serta masih banyak lagi. Adapun tanggapan dari jama’ah merespon dengan baik atas diselenggarakannya PHBI ini, karena menurut mereka ini sebagai momen silaturahim. Apalagi penyelenggaraan PHBI ini bukan sebatas acara Ceremonial saja, melainkan juga adanya santunan anak yatim dan miskin. Hal ini mengajarkan kepada kita untuk peka terhadap sesama. 89 Dari tanggapan jama’ah, terlihat jelas bahwa memang mereka menyukai PHBI ini, dengan alasan yang esensial yaitu menjaga dan mempertahankan tali silaturahim, karena ini semua dapat terlaksana berkat adanya peranan Habib Muhammad al-Athas ditengah-tengah mereka, agar tidak lupa terhadap peristiwa yang terjadi dalam Islam dan pembelajaran agar peka terhadap nasib sesamanya.

3. Bidang Sosial