Kepribadian 1. Kelahiran dan Latar Belakang Pendidikan

2. Kepribadian

Wahyudi dalam bukunya, Dasar-dasar Manajemen Penyiaran, mengemukakan tentang pengertian kepribadian, yakni himpunan semua sifat fisik, mental, dan moral yang membedakan dengan orang lain yang terhimpun sebagai reaksinya terhadap pengalaman dan lingkungannya. Kepribadian terletak di antara faktor kekuatannya sehingga dapat ditunjang oleh kedamaian berada dalam keseimbangan. Menjadi pemahaman juga mengenai kepribadian yang dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sifat, antara lain: a. Kepribadian tipe sosial pemimpin b. Kepribadian tipe sosial pikatan c. Kepribadian tipe pengambil keputusan decition making d. Kepribadian tipe pendukung detail supportive 68 Klasifikasi di atas jika dihubungkan dengan tokoh yang dikaji, ternyata tipe-tipe tersebut melekat dalam kepribadian Habib Muhammad al-Athas. Tipe pemimpin dalam masyarakat selaras dan sejalan dengan kedudukannya sebagai Ulama. Tipe pemikat, hal ini justru dapat menarik simpati masyarakat terutama jamaah yang hadir ketika aktivitas dakwahnya berlangsung. Tipe pengambil keputusan yakni ketika adanya permasalahan yang dihadapi masyarakat, tokoh ini yang dijadikan sandaran untuk mencari solusi khususnya di bidang keagamaan. Tipe pendukung, segala usaha yang dilakukan masyarakat, tokoh ini senantiasa mendukung memotivasi atas apa yang dilakukan masyarakat asalkan hal-hal yang dilakukan untuk kebaikan. 68 J.B. Wahyudi, Dasar-dasar Manajemen Penyiaran, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1994, h. 50 Sebagai cita-cita yang utama adalah untuk mengembangkan pesantren yang dikelolanya, di samping untuk mengembangkan dakwah Islam di tengah- tengah masyarakat Tangerang. Dalam kehidupan Habib Muhammad al-Athas, terutama di dalam mengemukakan pemikiran yang diuraikan melalui penyampaian dakwahnya. Ini terlihat dari keseharian beliau yang memang dikagumi masyarakat Tangerang. Meskipun kaki beliau terasa lambat dalam melangkah dengan bantuan dua tongkat, tapi beliau sosok tokoh agama yang sangat disegani oleh masyarakat. Dari penilaian masyarakat, bahwa beliau memiliki sifat wara’, bijaksana, ramah terhadap siapapun, wibawa, konsisten dalam berdakwah dan tidak menginjakkan kakinya ke lembaga partai, berani dalam memperjuangkan ajaran Islam dan bersama masyarakat meminimalisir kemunkaran, baik dalam perjudian maupun prostitusi yang merajalela di wilayahnya.

3. Yayasan Habib Muhammad al-Athas