Da’i Da’i dan Metode Dakwah

Dari definisi-definisi tersebut di atas meskipun terdapat perbedaan dalam perumusan, tetapi apabila diperbandingkan satu sama lain, dapatlah ditarik benang hijaunya sebagai berikut: Berdasarkan definisi di atas bahwa dakwah adalah merupakan suatu proses penyelenggaraan suatu usaha atau aktivitas yang dilakukan dengan sabar dan dengan sengaja, berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Usaha yang diselenggarakan itu berupa : • Mengajak orang lain untuk beriman dan mentaati Allah SWT atau memeluk agama Islam serta menjalankan segala perintah-Nya. • Amar ma’ruf, perbaikan dan pembangunan masyarakat atau islah. • Nahi munkar, mencegah perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Proses penyelenggaraan usaha tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang diridhai oleh-Nya. 23 Itu semua tidak hanya merupakan sebuah pengertian namun. Juga merupakan sebuah kewajiban kita semua yang harus dikerjakan.

G. Da’i dan Metode Dakwah

1. Da’i

Sehubungan dengan kajian ini marilah kita cermati pendapat para pakar dalam bidang ilmu dakwah diantaranya : • A. Hasyami : Juru dakwah yaitu penasehat, para pemimpin dan pemberi ingat, yang memberi nasehat dengan baik yang mengarah dan berkhotbah, yang memusatkan 23 Ibid, h. 34-35 jiwa dan raganya dalam wa’ad dan wa’id berita gembira dan berita siksa dan dalam membicarakan tentang kampung akhirat untuk melepaskan orang-orang yang karam dalam gelombang dunia. 24 • HMS Nazaruddin Lathief : Ahli da’i ialah muslim dan muslimat yang menjadikan dakwah sebagai suatu amaliyah pokok baginya tugas ulama. Ahli dakwah ialah wa’ad, mubaligh mustamain juru penerang yang menyeru, mengajak dan memberi pengajaran dan pelajaran agama Islam. 25 • M. Natsir : Pembawa dakwah petugas dakwah ialah orang yang memperingatkan atau memanggil supaya memilih yakni memilih jalan dengan membawa keuntungan. 26 Pendapat para ahli di atas sangat sesuai dengan beberapa ayat dan hadits sebagai berikut : Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125 yaitu : ☺ ☺ ☺ ☺ Artinya : Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. Surat Al-Ahzab ayat 45-46 : 24 A. Hasyami, Dustru Dakwah Menurut Al-Quran, Penerbit Bulan Bintang, Jakarta tahun 1974, h. 162 25 HMS. Nazaruddin Lathief, Teori dan Praktek Dakwah, Penerbit Firma Dara Jakarta, h. 20 26 M. Natsir, Fiqhud Dakwah, Dewan Islamiyah Indonesia, Jakarta, hlm. 125 ⌧ ☯ Artinya :45. Hai nabi, Sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gemgira dan pemberi peringatan, 46. Dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi. Hadits Riwayat Muslim dan Abu Hurairah: “Bersabda Nabi SAW : Barang siapa diantara kamu melihat suatu kemunkaran, maka hendaklah dia cegah dengan tangannya, maka jika tidak kuasa dengan lidahnya, maka jika tidak sanggup juga dengan hati, itulah dianya yang selemah- lemahnya iman”. Orang yang melaksanakan dakwah baik lisan maupun tulisan, perbuatan yang dilakukan secara individu, kelompok atau bentuk organisasi atau lembaga disebut da’i. Da’i juga sering disebut kebanyakan orang dengan sebutan mubaligh orang yang menyampaikan ajaran Islam. Seorang da’i harus mengetahui bahwa dirinya da’i. Artinya, sebelum menjadi da’i, ia perlu mengetahui apa tugas da’i, modal dan bekal apa yang harus ia punya, serta bagaimana akhlak yang harus dimiliki seorang da’i. Seorang da’i identik dengan tugas rasul. Semua rasul adalah panutan semua para da’i, terlebih Nabi Muhammad SAW, sebagai rasul yang paling agung. Firman Allah SWT : ⌧ ☯ Artinya :45. Hai nabi, Sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gemgira dan pemberi peringatan,46. Dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi. QS. Al-Ahzab : 45-46 ⌧ Artinya :Bagi tiap-tiap umat Telah kami tetapkan syariat tertentu yang mereka lakukan, Maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan syariat Ini dan Serulah kepada agama Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus. QS. Al- Hajj : 67 ☺ Artinya:Dan janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu dari menyampaikan ayat-ayat Allah, sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan Serulah mereka kepada jalan Tuhanmu, dan janganlah sekali-sekali kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. QS. Al-Qashash : 87 Dalam dakwah, tugas umat Islam juga sama dengan rasul. Ayat-ayat yang memerintahkan Nabi agar berdakwah, maksudnya bukan saja ditujukan kepada Nabi, melainkan juga umat Islam. Karena pengertian khitab tugas Allah kepada rasul-Nya juga berarti tugas Allah bagi umat manusia, kecuali ada sesuatu yang dikhususkan kepada untuk rasul. Adapun perintah Allah kepada umat Islam untuk berdakwah tidaklah termasuk pengecualian. Menurut penulis berpedoman kepada ayat-ayat dan hadits di atas dapat dikemukakan suatu definisi bahwa juru dakwah itu ialah setiap manusia muslim dan muslimah yang diberi tugas oleh Allah untuk mengajak orang lain kepada agama-Nya dengan persyaratan-persyaratan tertentu sesuai dengan daya mampunya masing-masing dan di tengah-tengah masyarakat dia berperan sebagai pelita yang menerangi.

H. Metode Dakwah