7
desa, Maujana nagori hanya sebagai lembaga yang memberikan nasehat terhadap Pangulu sedangkan pengelolaan Pemerintahan nagori lebih banyak dilakukan oleh
Pangulu. Dari uraian yang telah dipaparkan diatas, peneliti tertarik membahas
mengenai hubungan politik dalam pemerintahan desa. Sehingga peneliti mengangkat judul penelitian Hubungan Politik antara Pangulu dengan Maujana
Nagori di Nagori Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun.
I. 2 Penelitian Sebelumnya
Penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan kekuasaan dalam Pemerintahan Desa ialah Analisis Relasi Kekuasaan Dalam Pemerintahan Desa,
dimana penelitian tersebut menunjukkan bahwa hingga saat ini penyelenggaraan dan pelaksanaan pemerintahan desa masih jauh dari perencanaan yang
dirumuskan dan belum sesuai dengan undang-undang didalam mewujudkan relasi sosial yang partisipatif dan demokrasi.
Antara pemerintah desa dan BPD juga terlihat bahwa kedua pihak memiliki pola hubungan kolusi atau kolaburasi yang menumbuhkan suatu permasalahan
dalam pemerintahan desa khususnya relasi kekuasaan yang terbangun dalam pemerintahan desa. Disamping itu partisipasi dan keterlibatan masyarakat desa
dalam melakukan kritik maupun tindakan-tindakan protes terhadap kepala desa dan Badan Permusyawaratan Desa BPD juga tak ada, masyarakat tidak peduli
terhadap pemerintahan yang ada. Relasi kekuasaan dalam pemerintah desa
8
bersifat sentralistik, dan sosial budaya masyarakat secara sosiologis masih menerapkan prinsip-prinsip lama. Dimana kekuasaan dalam pembuatan kebijakan
terpusat pada satu orang yaitu Kepala Desa. Sedangkan elemen-elemen lain yang ada didesa tidak mempunyai kekuasaan yang signifikan dalam penentuan
kebijakan-kebijakan desa. Pola relasi kekuasaan yang terbangun dalam Pemerintahan Desa tidak sesuai
dengan mekanisme yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan. Dalam pelaksanaannya Pemerintahan di tingkat desa tidak dijalankan sesuai
denganperaturan yang berlaku.
6
I. 3 Perumusan Masalah
Dalam menjalankan pemerintahan desa Badan Permusyawaratan Desa lembaga legislatif berkedudukan sejajar dengan kepala desa lembaga
eksekutif. Namun jika dilihat fakta yang ada malah sebaliknya Badan Permusyawaratan Desa memiliki posisi dibawah Kepala Desa. Tugas yang
seharusnya menjadi bagian Badan Permusyawaratan Desa kini telah diambil alih oleh Kepala Desa. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk
membahas mengenai “ Bagaimana Hubungan Politik antara Pangulu dengan Maujana Nagori dalam Pengelolaan Pemerintahan Nagori di Nagori Tiga Ras,
Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun pada periode 2010-2015?
I. 4 Pembatasan Masalah