21
1. Presiden Amerika diberi wewenang menveto rancangan undang-undang yang
telah disetujui oleh kongres. Hak veto ini dapat batal apabila kongres dukungannya 23 suara dari kedua majelis yang telah memenuhi kuorum,
menolak veto Presiden 2.
Mahkamah Agung mengadakan check terhadap badan legislatif dan bdan eksekutif melaui ujia materiil atau judicial reviw .
3. Disisi lain, hakim agung yang tela diangkat seumur hidup oleh presiden
dapatdiberhentikan oleh kongres, apabila ternyata telah melakukan tindakan kriminal
4. Demikian juga Presiden dapat di Impeachmet oleh Kongres berdasarkan
Konstitusi Amerika Serikat pasal 2 ayat 4. 5.
Presiden dapat mendatangani perjanjian internasional, akan tetapi baru sah apabila senat menyetujuinya, begitu juga dalam hal pengangkatan jabatan-
jabatan yang menjadi wewenang Presiden, misalnya Hakim Agung dan Duta Besar.
6. Khusus menyatakan perang, hanya dapat dilakukan kongres.
Dengan demikian sistem check and balances berakibat dalam batas-batas tertentu, satu cabang kekuasaan dapat campur tangan dalam tindakan kekuasaan
lain.
I. 7. 2 Teori Pemerintahan
Istilah sistem pemerintahanberasal dari dua suku kata “sistem”dan “pemerintahan”. Sistem adalah suatu keseluruhan, terdiri dari beberapa bagian
22
yang mempunyai hubungan fungsional baik antara bagian-bagian maupun hubungan fungsional terhadap keseluruhannya, sehingga hubungan itu
menimbulkan suatu ketergantungan antar bagian-bagian yang akibatnya jika salah satu bagian tidak bekerja dengan baik akan mempengaruhi keseluruhannya
itu.
22
Pemerintahan dalam arti luas adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya dan kepentingan negara
sendiri, jadi tidak diartikan sebagai pemerintahan yang hanya menjalankan tugas eksekutif saja, melainkan juga meliputi tugas-tugas lainnya termasuk legislatif dan
yudikatif, sehingga sistempemerintahan adalah pembagian kekuasaan serta hubungan antara lembaga-lembaga negara yang menjalankan kekuasaan-
kekuasaan negara itu, dalam rangka kepentingan rakyat.
23
sebagai sebuah sistem hubungan tata kerja antar lembaga-lembaga negara. Dalam ilmu negara umum algemeine staatslehre yang dimaksud dengan
sistem pemerintahan ialah sistem hukum ketatanegaraan, baik yang berbentuk monarki maupun republik, yaitu mengenai hubungan antar pemerintah dan badan
yang mewakili rakyat. Ditambahkan Mahfud MD, sistem pemerintahan dipahami
24
22
Moh. Kusnardi dan Harmaili Ibrahim. 1983. Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara Universitas Sumatera Utara. Hal. 171
23
Moh. Kusnardi dan Harmaili Ibrahim. Loc.Cit
24
Saldi Isra. 2010. Pergeseran Fungsi Legislatif: Menguatnya Model Legislasi Parlementer dalam SistemPresidensial Indonesia. Jakarta: Rajawali Press. Hal. 23
Disamping pendapat para ahli tersebut, Jimly Asshiddiqie mengemukakan, sistem pemerintahan berkaitan dengan pengertian regeringsdaad, yaitu penyelenggaraan
pemerintahan oleh eksekutif dalam hubungannya dengan fungsi legislatif.
23
Ditinjau dari aspek pembagian kekuasaannya, organisasi pemerintah dapat dibagi dua, yaitu pembagian kekuasana secara horizontal didasarkan atas sifat
tugas yang berbeda-beda jenisnya yang menimbulkan berbagai macam lembaga di dalam suatu negara, dan pembagian kekuasaan secara vertikal menurut tingkat
pemerintahan, melahirkan hubungan antara pusat dan daerah dalam sistem desentralisasi dandekonsentrasi.
25
Sistem pemerintahan yang dianut Indonesia sebelum perubahan UUD 1945 menurut Bagir Manan terdapat dua pendapat yang lazimdigunakan, yaitu
Kelompok yang berpendapat bahwa Indonesia menganut sistem presidensial dan kelompok yang berpendapat bahwa Indonesia menganut sistem campuran. Para
ahliyang berpendapat sebagai sistem presidensial karena presiden adalah kepala pemerintahan dan ditambah dengan karakter : a adakepastian masa jabatan
presiden, yaitu lima tahun; b presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR; dan c presiden tidak dapat membubarkan DPR. Sementara itu,yang berpendapat
bahwa Indonesia menganut sistempemerintah campuran karena selain terdapat karakter sistem pemerintahan presidensial terdapat pula karakter sistem
parlementer. Ciri parlementer yang dimaksudkan adalah presiden bertanggung jawab kepada lembaga perwakilan rakyat yang dalam hal ini MPR.
26
Perubahan pertamahingga keempatUUD1945, telahmenjadikan sistem ketatanegaraan Indonesia mengalami berbagai perubahan yang mendasar.
25
Moh. Kusnardi dan Harmaili Ibrahim. 1983. Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara Universitas Sumatera Utara. Hal. 171
26
Bagir Manan. 1995. Pertumbuhan dan Perkembangan Konstitusi Sebuah Negara. Bandung: Mandar Maju. Hal. 78-79
24
Perubahan-perubahan itu mempengaruhi struktur dan mekanisme struktural orga– organ negara Indonesia. Banyak pokok pikiran baru yang diadopsikan kedalam
kerangka UUD 1945 tersebut,diantaranya adalah: 1.
Penegasan dianutnya cita demokrasi dan nomokrasi secara sekaligus dan saling melengkapi secara komplementer
2. Pemisahankekuasaandanprinsipchecks and balances
3. Pemurnian sistempemerintah presidensial
4. Penguatan cita persatuan dan keragamandalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Perubahan ini yang saat ini menimbulkan berbagai kelembagaan negara dan
pembentukan sistem dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara hukum yang demokratis.
I. 7. 3 Pemerintahan Desa