7. 1. 2 Check and Balances Hubungan Politik antara Pangulu dan Maujana Nagori di Nagori Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun pada periode 2008-2015

19 Perwakilan Rakyat, bab VII A tentang Dewan Perwakilan daerah, bab VIII A tentang Badan Pemeriksa Keuangan, dan bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman. Dengan demikian jelaslah bahwa UUD 1945 setelah perubahan, walaupun secara eksplisit tidak menyebut tentang ajaran Trias Politica, namun secara nyata dan pasti negara RI menganut ajaran Trias Politica dalam artian pembagian kekuasaan. 21

I. 7. 1. 2 Check and Balances

Check and balances merupakan sistem dimana orang-orang dalam pemerintahan dapat mencegah pekerjaan pihak yang lain dalam pemerintahan jika mereka meyakini adanya pelanggaran terhadap hak. Pengawasan checks sebagai bagian dari checks and balances adalah suatu langkah maju yang sempurna. Mencapai keseimbangan lebih sulit untuk diwujudkan. Gagasan utama dalam checks and balances adalah upaya untuk membagi kekuasaan yang ada ke dalam cabang-cabang kekuasaan dengan tujuan mencegah dominannya suatu kelompok. Bila seluruh ketiga cabang kekuasaan tersebut memiliki checks terhadap satu sama lainnya, checks tersebut dipergunakan untuk menyeimbangkan kekuasaan. Suatu cabang kekuasaan yang mengambil terlalu banyak kekuasaan dibatasi lewat tindakan cabang kekuasaan yang lain. Checks and Balances diciptakan untuk membatasi kekuasaan pemerintah. Hal tersebut dapat tercapai dengan men-split pemerintah dalam kelompok-kelompok persaingan yang dapat 21 Ibid, hal. 50-51. 20 secara aktif membatasi kekuasaan kelompok lainnya. Hal ini akan berakhir bila ada suatu kelompok kekuasaan yang mencoba untuk menggunakan kekuasaannya secara ilegal. Berbeda dengan Inggris, Perdana Menteri dapat membimbing Dewan Perwakilan Rakyat. Presiden Amerika tidak dapat membimbing kongres. Presiden dan para menteri tidak boleh merangkap anggota kongres. Sebaliknya Perdana Menteri dan kebanyakan menteri di Inggris berasal dari majelis rendah dan turut dalam perdebatan majelis itu. Perdana Menteri mengetuai kabinet yang terdiri deri teman separtai dan sekaligus memberi bimbingan kepada Dewan Perwakilan Rakyat dalam menyelenggarakan tugas sehari-hari, misalnya dalam soal menentukan prioritas pembahasan rancangan undang-undang dan lain sebagainya. Di Inggris nasib kabinet bergantung pada Dewan Perwakilan Rakyat, sebab apabila kehilangan dukungan dalam badan itu, kabinet harus mengundurkan diri. Jadi di Inggris tidak terdapat pemisahan kekuasaan antara legislatif, eksekutif dan yudisiil. Disana terlihat adanya jalinan yang erat antara legislatif dan eksekutif. Untuk menjamin agar masing-masing cadang kekuasaan tidak melampaui batas kekuasaannya, para penyusun konstitusi Amerika Serikat mengadakan suatu Check and balances atau saling mengawasi dan saling mengimbangi antar cabang kekuasaan negara. Check and balancestersebut, perwujudannya antara lain sebagai berikut: 21 1. Presiden Amerika diberi wewenang menveto rancangan undang-undang yang telah disetujui oleh kongres. Hak veto ini dapat batal apabila kongres dukungannya 23 suara dari kedua majelis yang telah memenuhi kuorum, menolak veto Presiden 2. Mahkamah Agung mengadakan check terhadap badan legislatif dan bdan eksekutif melaui ujia materiil atau judicial reviw . 3. Disisi lain, hakim agung yang tela diangkat seumur hidup oleh presiden dapatdiberhentikan oleh kongres, apabila ternyata telah melakukan tindakan kriminal 4. Demikian juga Presiden dapat di Impeachmet oleh Kongres berdasarkan Konstitusi Amerika Serikat pasal 2 ayat 4. 5. Presiden dapat mendatangani perjanjian internasional, akan tetapi baru sah apabila senat menyetujuinya, begitu juga dalam hal pengangkatan jabatan- jabatan yang menjadi wewenang Presiden, misalnya Hakim Agung dan Duta Besar. 6. Khusus menyatakan perang, hanya dapat dilakukan kongres. Dengan demikian sistem check and balances berakibat dalam batas-batas tertentu, satu cabang kekuasaan dapat campur tangan dalam tindakan kekuasaan lain.

I. 7. 2 Teori Pemerintahan

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Fungsi Maujana Nagori Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Pada Nagori Tanjung Pasir, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun)

6 172 108

Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi Maujana Nagori dalam Pembangunan Desa di Nagori Mekar Sari Raya Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun

0 0 10

Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi Maujana Nagori dalam Pembangunan Desa di Nagori Mekar Sari Raya Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun

1 3 1

Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi Maujana Nagori dalam Pembangunan Desa di Nagori Mekar Sari Raya Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun

0 3 7

Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi Maujana Nagori dalam Pembangunan Desa di Nagori Mekar Sari Raya Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun

0 2 24

Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi Maujana Nagori dalam Pembangunan Desa di Nagori Mekar Sari Raya Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun

0 3 2

Hubungan Politik antara Pangulu dan Maujana Nagori di Nagori Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun pada periode 2008-2015

0 1 24

BAB II PROFIL NAGORI TIGA RAS, KECAMATAN DOLOK PARDAMEAN, KABUPATEN SIMALUNGUN II. 1 Kabupaten Simalungun - Hubungan Politik antara Pangulu dan Maujana Nagori di Nagori Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun pada periode 2008-2015

0 1 33

BAB I PENDAHULUAN I. 1 L.atar Belakang - Hubungan Politik antara Pangulu dan Maujana Nagori di Nagori Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun pada periode 2008-2015

0 0 44

HUBUNGAN POLITIK ANTARA PANGULU DENGAN MAUJANA NAGORI DI NAGORI TIGA RAS, KECAMATAN DOLOK PARDAMEAN, KABUPATEN SIMALUNGUN PERIODE 2008-2015 NOVELLI GIRSANG 110906046

0 0 7