3 Struktur Sosial Budaya 2 Kecamatan Dolok Pardamean

55 Dari tabel diatas dapat terlihat bahwasanya tingkat pendidikan masyarakat di Nagori Tiga Ras masih sangat terbelakang dan sangat memprihatinkan. Dimana penduduk mayoritas Nagori Tiga Ras tamat SMA Sekolah Menengah Atas dan yang kuliah hanya 15 orang. Dari tingkat pendidikan dapat terlihat bagaimana kualitas sumber daya manusia SDM dinagori ini. Hal ini terlihat dari kondisi pembangunan yang terdapat didaerah ini, sebagai lokasi strategis untuk pariwisata dan juga terdapat pelabuhan dapat dikatakan daerah ini masih jauh tertinggal. Dimana minimnya alat transportasi kedaerah ini, yang hanya 2 dua angkutan yang sampai kedaerah ini, itu juga hanya tujuan perjalanan Simpang Raya. Disamping alat transportasi, pembangunan jalan juga masih kurang karena sepanjang jalan sampai ke Simpang Raya masih banyak jalan berlobang. Jalan yang bagus malah dari Nagori Tiga Ras ke Tiga Runggu sebagai jalan besar, namun alat transportasi menuju Tiga Runggu itu sendiri tidak ada.

II.3. 3 Struktur Sosial Budaya

Struktur sosial merupakan pranata-pranata yang menentukan kedudukan laki-laki dan perempuan dalam masyarakat dan dengan demikian menyalurkan hubungan pribadi mereka. 45 Masyarakat Nagori Tiga Ras terdiri dari suku Simalungun, Batak Samosir, dan Batak Toba meskipun hanya sedikit. Mereka sendiri tidak menerima jika Struktur sosial secara operasional pada hakikatnya bersendikan sistem sosial marga yang patrilineals. 45 Merville J. Herskovis, 1986. Organisasi Sosial: Struktur Masyarakat. Jakarta: Gramedia. Hlm. 82 56 mereka dinyatakan suku Batak Toba dan tetap bersikeras untuk disebut sebagai masyarakat Batak Samosir karena masyarakat Nagori Tiga Ras berkembang dan berdatangan dari Samosir dikarenakan lokasi Nagori Tiga Ras yang berada di pesisir danau toba dan dekat dengan Pulau Samosir. Masyarakat Nagori Tiga Ras bisa disebut terdiri dari 50 masyarakat bersuku Batak Samosir dan 50 Batak Simalungun. Namun didaerah ini mayoritas menggunakan bahasa Batak Samosir sedangkan bahasa Simalungun sudah mulai tidak digunakan lagi dan hanya digunakan didalam Gereja saja seperti Gereja Kristen Protestan Simalungun GKPS. Hal ini mungkin dikarenakan oleh orang Simalungun biasanya berbahasa simalungun dengan mereka yang sesuku dan dengan orang yang lain suku, orang simalungun cenderung menyesuaikan dirinya dengan bahasa lawan bicara. Sebagian orang menganggap bahwa ini adalah sisi kelemahan orang simalungun yang kurang bisa menjaga dan mempertahankan bahasa daerahnya sendiri. Dipihak lain ada juga yang beranggapan bahwa ini dilakukan orang simalungun untuk mengatasi gangguan komunikasi dengan orang lain yang tidak menguasai bahasa simalungun dengan baik. Inilah menjadi penyebab mengapa orang simalungun umumnya mampu menguasai bahasa asing relatif cepat. Didaerah yang berbatasan dengan batak karo, orang simalungun mampu berbicara dalam bahasa karo, sebaliknya orang karo tidak mampu menguasai bahasa simalungun. Di daerah yang berbatasan dengan bahasa batak toba, orang 57 simalungun mampu berbahasa toba, demikian juga yang berbatasan dengan melayu. Dalam bidang agama masyarakat Nagori Tiga Ras mayoritas agama yang mereka anut ialah agama yang mereka bawa dari daerah asalnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa masyarakat didaerah ini terbuka untuk menerima masyarakat pendatang dan dapat menerima adanya perbedaan. Masyarakat di daerah ini bersikap sangat ramah terhadap orang yang datang kedaerah itu. Nilai-nilai keagamaan yang ada di Nagori Tiga Ras sangat banyak memberikan memberikan dampak positif bagi terselenggaranya kekerabatan antar anggota masyarakat. Unsur-unsur budaya dan unsur keagamaan masyarakat yang saling menghormati menjadi ciri masyarakat yang tinggal didaerah Tiga Ras. Sistem sosial yang berlaku didalam kehidupan masyarakat di Nagori Tiga Ras merupakan sistem sosial yang diatur berdasarkan sistem sosial yang berlaku di Indonesia. Peraturan Pemerintah dan sistem norma masyarakat menjadi dasar dari kehidupan sosial masyarakat Nagori Tiga Ras. Masyarakat Nagori Tiga Ras memiliki nilai kekeluargaan yang kuat. Misalnya, masyarakat yang beragama Kristen merayakan hari natal, masyarakat yang beragama Islam ikut merayakannya dengan datang berkunjung kerumah masyarakat yang beraga Kristen. Begitu juga sebaliknya jika masyarakat yang beragama Islam merayakan lebaran, masyarakat Kristen juga datang kerumah masyarakat Muslim. Rasa saling menghormati antar suku dan umat beragama 58 sangat kental, dimana apabila ada kegiatan keagamaan, mereka saling membantu antara yang satu dengan yang lain.

II.4 Pemerintahan Nagori

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Fungsi Maujana Nagori Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Pada Nagori Tanjung Pasir, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun)

6 172 108

Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi Maujana Nagori dalam Pembangunan Desa di Nagori Mekar Sari Raya Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun

0 0 10

Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi Maujana Nagori dalam Pembangunan Desa di Nagori Mekar Sari Raya Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun

1 3 1

Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi Maujana Nagori dalam Pembangunan Desa di Nagori Mekar Sari Raya Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun

0 3 7

Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi Maujana Nagori dalam Pembangunan Desa di Nagori Mekar Sari Raya Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun

0 2 24

Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi Maujana Nagori dalam Pembangunan Desa di Nagori Mekar Sari Raya Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun

0 3 2

Hubungan Politik antara Pangulu dan Maujana Nagori di Nagori Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun pada periode 2008-2015

0 1 24

BAB II PROFIL NAGORI TIGA RAS, KECAMATAN DOLOK PARDAMEAN, KABUPATEN SIMALUNGUN II. 1 Kabupaten Simalungun - Hubungan Politik antara Pangulu dan Maujana Nagori di Nagori Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun pada periode 2008-2015

0 1 33

BAB I PENDAHULUAN I. 1 L.atar Belakang - Hubungan Politik antara Pangulu dan Maujana Nagori di Nagori Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun pada periode 2008-2015

0 0 44

HUBUNGAN POLITIK ANTARA PANGULU DENGAN MAUJANA NAGORI DI NAGORI TIGA RAS, KECAMATAN DOLOK PARDAMEAN, KABUPATEN SIMALUNGUN PERIODE 2008-2015 NOVELLI GIRSANG 110906046

0 0 7