epinefrin, hormon
glukokortikoid, dan
hormon pertumbuhan
Soeryodibroto, 1998. Peningkatan konsentrasi kadar glukosa darah dalam sirkulasi mengakibatkan peningkatan sekresi insulin dan
pengurangan glukagon.
Sebaliknya penurunan
glukosa darah
mengakibatkan penurunan sekresi insulin dan peningkatan glukagon. Kadar gula darah pada orang normal biasanya konstan, karena
pengaturan metabolisme karbohidrat yang baik. Akan tetapi pada penderita Diabetes Melitus kadar gula darah menjadi tidak normal, disebabkan
karena terganggunya metabolisme
karbohidrat yang disebabkan
kekurangan insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Dari hasil penelitian diketahui bahwa, jumlah pasien Diabetes
Melitus yang kadar gula darahnya terkendaliterkontrol adalah sebanyak 54 orang 72,0 dan pasien Diabetes Melitus yang kadar gula darahnya
tidak terkendaliterkontrol sebanyak 21 orang 28,0.
C. Hubungan antara Pengetahuan dengan Terkendalinya kadar gula
darah pada pasien Diabetes Melitus
Diabetes Melitus merupakan suatu kelainan yang menahun dan akan berlangsung seumur hidup sehingga diabetesi mempunyai peran yang
sangat penting dalam penanganan penyakitnya sehari-hari. Oleh karena Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit yang memerlukan penanganan
mandiri, maka pasien Diabetes Melitus harus mempunyai pengetahuan,
keterampilan dan sikap untuk dapat menyesuaikan diri dengan penatalaksanaan DM sehari-hari sugondo, 1997.
Tingkat pengetahuan yang baik tentang Diabetes Melitus akan dimungkinkan mempunyai persepsi yang benar terhadap resiko komplikasi
pada diabetesi dan selanjutnya berpengaruh pada tindakan yang akan dilakukan untuk upaya pencegahan.
Pada penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar yakni 74 pasien Diabetes Melitus yang menjalani pengobatan dipoliklinik penyakit
dalam RSUP Fatmawati, memiliki pengetahuan yang baik. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan P value 0,05 yaitu 2,571 maka dapat
disimpulkan bahwa secara statistik belum cukup bukti untuk menyatakan adanya hubungan antara pengetahuan dengan terkendalinya kadar gula
darah pada pasien Diabetes Melitus. Meskipun pengetahuan merupakan salah satu faktor yang diduga
dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam bertindak atau melakukan sesuatu hal, pada penelitian ini tidak sepenuhnya terkendalinya kadar gula
darah pada pasien Diebetes Melitus harus didahului oleh pengetahuan yang baik. Hal ini sejalan dengan teori model keyakinan kesehatan dimana
perilaku kesehatan akan tumbuh dari keinginan individu untuk menghindari suatu penyakit dan kepercayaan bahwa tindakan kesehatan
yang tersedia akan mencegah suatu penyakit Glanz, 2002. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Iswanto 2004 yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang