satu-satunya faktor yang berperan dalam terkendalinya kadar gula darah pada pasien Diabetes, akan tetapi pengaturan asupan makan yang baik dan
sesuai dengan anjuran diet DM, mengkonsumsi obat hipoglikemik oral ataupun insulin, turut berperan penting dalam pengendalian kadar gula
darah pada pasien Diabetes Melitus. Terkendalinya kadar gula darah secara baik, juga dapat terjadi karena adanya kemauan atau motivasi dalam
diri pasien untuk mengendalikan kadar gula darah, meskipun tidak hanya dengan aktivitas fisikolahraga Slamet Suyono, 2002.
Motivasi yang tinggi dalam diri pasien untuk melakukan usaha pengobatan selain olahraga, juga dapat menunjukan hasil positif dalam
upaya pengobatan, seperti terkendalinya kadar gula darah pada pasien Diabetes Melitus. Hal ini berdasarkan teori Claydon Efron 1994 yang
menyatakan bahwa, diperlukan adanya motivasi dan penghargaan baik dalam diri seseorang ataupun praktisi kesehatan sehingga dapat
meningkatkan perilaku kesehatan pasien, khususnya pada pasien Diabetes Melitus dalam mengendalikan kadar gula darah.
H. Hubungan antara Asupan Obat dengan Terkendalinya kadar gula
darah pada pasien Diabetes Melitus
Perencanaan makan atau diet masih merupakan pengobatan utama bagi pasien Diabetes Melitus, tetapi hal ini bersama latihan jasmani
ternyata gagal maka diperlukan obat oral. Obat hipoglikemi oral OHO diberikan dengan harapan bahwa diabetes dapat terkontrol dengan baik.
Obat oral bekerja dengan cara merangsang sel penghasil insulin sel beta di pankreas untuk memproduksi insulin lebih banyak sehingga kebutuhan
insulin dapat tercukupi Tara, 2003. Pada penelitian ini diketahui pasien Diabetes Melitus yang
mengkonsumsi obat antidiabetes sesuai instruksi adalah sebanyak 35 46,7 dari 75 orang. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan P value 0,05
yaitu sebesar 0,503 maka dapat disimpulkan secara statistik belum cukup bukti untuk menyatakan adanya hubungan antara asupan obat dengan
terkendalinya kadar gula darah pada pasien Diabetes Melitus. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mira Musaira 2003 yang
menyatakan bahwa asupan obat memiliki hubungan yang signifikan dengan pengendalian kadar gula darah pada paseian Diabetes Melitus.
Dengan hasil penelitian yang menunjukan belum ada cukup bukti untuk menyatakan adanya hubungan antara asupan obat dengan
terkendalinya kadar gula darah pada pasien Diabetes Melitus, menurut peneliti kemungkinan disebabkan karena faktor lama menderita Diabetes
Melitus, sehingga pasien merasa jenuh dan cenderung tidak mengkonsumsi obat antidiabetes sesuai instruksi.
Hal ini sesuai dengan teori menurut Cameron 1995 yang dikutip dari Haynes 1976 yang menyatakan bahwa pengobatan jangka panjang
yang memaksa untuk merubah kebiasaan-kebiasaan seperti mengurangi kalori makanan atau komponen tertentu dalam diet sehari-hari, tidak