Pengumpulan Data Pengolahan Data

dalam pengujian hipotesis. Dalam proses pengolahan data terdapat beberapa langkah yang harus ditempuh, diantaraanya: 1. Editing Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diperoleh atau dikumpulkan. Pemeriksaan daftar pertanyaan yang telah selesai ini dilakukan terhadap: a. Kelengkapan jawaban b. Keterbacaan tulisan c. Relevansi jawaban 2. Coding pengkodean Coding adalah memberikan tanda atau kode-kode tertentu pada kuesioner untuk memudahkan pengolahan selanjutnya. 3. Scoring Scoring adalah memberikan nilai pada setiap pertanyaan untuk menentukan nilai keseluruhan hasil jawaban responden. 4. Entry Entry adalah memasukan data atau menyimpan data dengan bantuan program komputer 5. Cleaning Cleaning adalah pemeriksaan data kembali yang telah di entry, untuk memastikan bahwa data telah bersih. 6. Sorting Sorting adalah mensorting dengan memilih atau mengelompokan data menurut jenis yang dikehendaki klasifikasi data.

I. Analisis Data

Analisis data merupakan proses pengolahan data serta menyusun hasil penelitian yang akan dilaporkan. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis Univariat Analisa univariat adalah analisis yang dilakukan pada dua atau lebih variabel yang hanya memiliki satu variabel terikat Setiadi, 2007. Analisa univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dan proporsi dari faktor pengetahuan, pendidikan, perilaku, kedekatan dan keterpaparan terhadap sumber informasi, aktivitas fisik, asupan obat, asupan makan, serta komplikasi penyakit lain. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk melihat adanya hubungan antara variabel penelitian. Uji yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Chi Square , untuk melihat apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan, pendidikan, perilaku, kedekataan dan keterpaparan terhadap sumber informasi, aktivitaslatihan fisik, asupan obat, maupun asupan makan, serta komplikasi penyakit lain dengan terkendalinya kadar gula darah pada pasien Diabetes Melitus. Untuk melihat kemaknaan hubungan variabel tersebut secara statistik, digunakan derajat kepercayaan 95 = 0,05. Apabila nilai p 0,05 maka hasilnya bermakna secara statistik atau terdapat hubungan Ho ditolak dan Ha diterima, sedangkan bila nilai p 0,05 maka hasilnya tidak bermakna secara statistik atau tidak terdapat hubungan Ho diterima dan Ha ditolak. Kekuatan hubungan antara variabel dependen dan variabel independen dilihat dari nilai odd rasio OR yaitu ADBC. Bila nilai OR=1 artinya tidak ada hubungan antara variabel independen dan dependen. Jika nilai OR 1 artinya variabel independen memperkecil risiko tidak terkendalinya kadar gula darah pada pasien DM, dan jika nilai OR 1 artinya variabel independen peluang terkendalinya kadar gula darah pada pasien DM.

BAB V HASIL PENELITIAN

A. Gambaran lokasi penelitian dan sample

Pada bab ini menjelaskan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengendalian kadar gula darah pada pasien Diabetes Melitus di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat RSUP Fatmawati pada bulan November tahun 2009. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu 3 minggu. Lokasi pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan pada ruang poliklinik penyakit dalam, Instalasi rawat jalan Rumah Sakit Umum Pusat RSUP Fatmawati. Jumlah pasien yang kontrol atau melakukan pengobatan di Poliklinik penyakit dalam, Instalasi rawat jalan pada bulan November tahun 2009 adalah sejumlah 500 orang. Pada penelitian ini, teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik consecutive sampling berurutan dan jumlah sampel yang dijadikan sebagai responden berdasarkan perhitungan dengan menggunakan uji hipotesis beda proporsi sebanyak 75 orang. Sebelum dilakukannya penelitian ini, peneliti terlebih dahulu melakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner di Rumah Sakit yang karakteristik respondennya sama dengan karakteristik responden pada tempat penelitian yakni di Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Tangerang. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner ini dilakukan pada bulan Oktober tahun 2009, dengan jumlah sampel yang digunakan adalah sebesar 10 dari jumlah sampel yang digunakan pada penelitian yakni sebanyak 10 orang. Hasil dari uji validitas dan reliabilitas ini menunjukan ada beberapa pertanyaan yang tidak valid dan tidak reliabel, yaitu pada variabel asupan obat, asupan makan sehingga konteks pertanyaan tersebut diubahdimodifikasi.

B. Analisa Univariat

1. Pengendalian kadar gula darah

Pengendalian kadar gula darah yang didefinisikan sebagai kondisi dimana kadar gula darah klien atau pasien Diabetes Melitus dapat terkontrol, yang dilihat atau diukur melalui hasil observasi nilai HbA1C pada hasil uji laboratorium dalam rekam medis medical record pasien di ruang Poliklinik penyakit dalam instalasi rawat jalan. Kemudian dikelompokkan menjadi dua kategorik yakni terkendaliterkontrol dan tidak terkendalitidak terkontrol. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan bahwa, pengendalian kadar gula darah pada pasien Diabetes Melitus adalah: pasien yang kadar gula darahnya terkontrol sebanyak 54 orang 72,0 dan pasien diabetes yang kadar gula darahnya tidak terkontrol sebanyak 21 orang 28,0 Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan terkendalinya kadar gula darah pada pasien diabetes melitus di ruang Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Fatmawati Jakarta tahun 2009