BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Yang dijadikan objek penelitian adalah para konsumen pengguna sepeda motor Honda yang melakukan perkreditan sepeda motor di
perusahaan pembiayaan sepeda motor Honda FIF. Dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perilaku konsumen, kinerja karyawan
dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan serta keputusan pembelian.
B. Metode Penentuan Sampel
Mengingat keterbatasan waktu, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik non probability melalui cara convenience sampling
yaitu unit sample yang ditarik mudah dihubungi dimana saja dan kapan saja, tidak menyusahkan mudah untuk mengukur dan berkarakteristik kooperatif.
Freddy Rangkuti, 2003 : 32. Maka sample yang diambil sebanyak 100 orang.
C. Metode Pengumpulan Data
Beberapa metode untuk mendapatkan data yang akurat menggunakan beberapa cara yang diambil dari lokasi penelitian sesuai dengan pendapat
74
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto 2000:134 “Tehnik pengolahan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”.
Beberapa metode yang penulis lakukan dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1. Data Primer
Adapun cara untuk mendapatkan data primer, yaitu dengan cara meninjau langsung perusahaan yang Imenjadi obyek penelitian, dan teknik
yang digunakan adalah: a.
Observation Observasi Observasi adalah suatu teknis mencari atau mengumpulkan data
dengan jalan mengamati dan terjun langsung ke lapangan, melihat secara nyata keadaan dan kondisi perusahaan dengan segala aspek
kegiatan yang berhubungan dengan penelitian. Adapun disini yang menjadi objek observasi adalah PT. Federal International Finance
FIF. b
. Wawancara Interview Interview adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mengadakan wawancara atau tanya jawab dengan pihak yang diperlukan terhadap masalah yang diteliti, yaitu dengan pihak
manajemen dan para karyawan PT. Federal International Finance yang diperlukan informasinya guna mendukung penulisan skripsi ini.
75
c. Angket Quesioner Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh data
melalui responden dengan menyebar beberapa pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada konsumen yang menggunakan jasa
perkreditan sepeda motor Honda di PT. Federal International Finance.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara mengumpulkan dokumen atau laporan yang bersumber dari perusahaan
dan pihak yang berkaitan. a
. Studi Kepustakaan Library Research Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data
dan mempelajari buku panduan, buku pedoman, buku manajemen perusahaan atau literatur yang relevan dengan penyusunan skripsi ini.
b. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mengutip langsung data yang diperoleh dari perusahaan, yang terdiri dari
perusahaan, struktur organisasi, bidang usaha.
D. Metode Analisis Data 1. Metode Analisis
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil analis jalur untuk menganalisis data yang diperoleh, karena dari model yang disusun terdapat
76
keterkaitan hubungan antara sejumlah variable yang dapat diestimasi secara simultan. Selain itu variable dependen pada suatu hubungan yang sudah ada,
akan menjadi variable independent pada hubungan selanjutnya.
a. Identifikasi Variabel
1 Variabel Endogen, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel
eksogen dan merupakan variabel antara. Dalam penelitian ini yang menjadi variable endogen adalah kepuasan pelanggan serta keputusan
pembelian. 2
Variabel Eksogen, yaitu variabel yang diduga secara bebas berpengaruh terhadap variabel endogen. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel eksogen yaitu pengaruh perilaku konsumen, kinerja karyawan, dan kualitas pelayanan.
3 Variabel residu, yaitu variabel atau faktor residual yang fungsinya
menjelaskan pengaruh variabel lain yang telah teridentifikasi oleh teori tapi tidak diteliti atau variabel lain yang belum teridentifikasi oleh teori
atau muncul sebagai akibat dari kekeliruan pengukuran variabel.
b. Pengertian Analisis Jalur
Analisis jalur adalah analisis yang tujuannya untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung variabel eksogen terhadap variabel
endogen. Pertimbangan menggunakan analisis ini karena antara satu variabel dengan variabel lainnya mempunyai hubungan. Sebuah diagram jalur, tanda
panah berujung ganda menunjukkan hubungan korelasional dan tanda panah satu arah menunjukkan hubungan kausal atau pengaruh
langsung dari variabel eksogen X terhadap variabel Y. Jadi secara sistematik path analysis mengikuti pola model structural, sehingga langkah
awal untuk mengerjakan atau penerapan model path analysis yaitu dengan
77
merumuskan persamaan struktural dan diadram jalur. Ridwan Engkos, 2008 : 7.
Rumus analisis jalur: Struktural 1:
Y
1
= Py
1X1
X
1
+ Py
1
x
2
X
2
+ Py
1
x
3
X
3 +
Є
1
Struktural 2: Y
2
= Py
2
x
1
X
1
+ Py
2
y
1
Y
1
+ Py
2
x
3
X
3
+ Є
2
Y1 = Kepuasan pelanggan Y2 = Keputusan pembelian
X1 = Perilaku konsumen X2 = Kinerja Karyawan
X3 = Kualitas pelayanan ε = Standar error
2. Uji Validitas
Sebuah instrumen dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang seharusnya diukur dan mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti
secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang
variabel yang dimaksud Bilson Simamora 2004:58. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang
tersaji dalam kuesioner mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Sehubungan dengan ketentuan tersebut, Uji validitas dalam
78
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis, yang menghitung koefisien korelasi antara skor item dengan skor totalnya, dengan
menggunakan prosedur statistic Pearson’s Product Moment Corelation. Sugiyono 1999 menyatakan bahwa biasanya syarat minimum yang dapat
memenuhi syarat adalah jika r 0,3. Sehingga apabila ada korelasi dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan
tidak valid.
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Suatu alat ukur dikatakan reliabel
jika hasil pengukurannya selalu konsisten dalam arti tetap tidak berubah- ubah. Untuk uji reliabilitas ini digunakan teknik Alpha Cronbach, Suatu
instrumen dikatakan reliabel apabila koefisien kehandalan atau nilai alpha sebesar 0,6 atau lebih.
4. Uji Hipotesis a. Uji t
Pengujian dilakukan dengan melihat nilai koefisien parsial dengan membendingkan antara nilai t hitung dengan masing-masing variabel bebas
pada tabel dengan α = 0,05 dengan hipotesis:
Ho : β = 0, variabel bebas tidak ada pengaruh yang signifikan pada variabel
terikat.
79
Ha : β ≠ 0, variabel bebas ada pengaruh yang signifikan pada variabel
terikat.
Kriteria pengambilan keputusan
1 Jika t hitung t tabel, artinya profitabilitas kesalahan kurang dari 5
dan nilai koefisien tidak sama dengan nol, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Atau dengan kata lain hipotesis kedua terbukti benar yaitu
variabel bebas secara bersama-sama atau parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
2 Jika t hitung t tabel, artinya profitabilitas kesalahan kurang dari 5
dan nilai koefisien tidak sama dengan nol, maka Ho diterima dan Ha ditolak, atau dengan kata lain hipotesis kedua tidak terbukti benar.
b. Uji F
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, Suprapto,
2001:267. Hipotesis:
Ho : β = 0, variabel bebas tidak ada pengaruh yang signifikan pada variabel
terikat. Ha :
β ≠ 0, variabel bebas ada pengaruh yang signifikan pada variabel terikat.
80
Kriteria Pengambilan keputusan :
1 Apabila F hitung F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
variabel independent secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen
2 Apabila F hitung F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya
variabel independent secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
c. Uji Simultan Persamaan Struktural 1
1 Ha : ρY
1
X
1
= ρY
1
X
2
= ρY
1
X
3
≠ 0
Terdapat pengaruh yang signifikan antara perilaku konsumen, kinerja karyawan dan kualitas pelayanan terdapat kepuasan pelanggan.
2 H0 : ρY
1
X
1
= ρY
1
X
2
= ρY
1
X
3
= 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara perilaku konsumen,
kinerja karyawan, dan kualitas pelayanan terdapat kepuasan pelanggan.
d. Uji Parsial Individual Persamaan Struktural 1
1 Ha : ρY
1
X
1
Terdapat pengaruh yang signifikan antara kepuasan pelanggan terhadap perilaku konsumen.
81
Ho : ρY
1
X
1
= 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kepuasan pelanggan
terhadap perilaku konsumen. 2 Ha :
ρY
1
X
2
Terdapat pengaruh yang signifikan antara kepuasan pelanggan terhadap kinerja karyawan.
Ho :
ρY
1
X
2
= 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kepuasan pelanggan
terhadap kinerja karyawan. 3 Ha :
ρY
1
X
3
Terdapat pengaruh yang signifikan antara kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan.
Ho :
ρY
1
X
3
= 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kepuasan pelanggan
terhadap kualitas pelayanan.
e. Uji Simultan Persamaan Struktural 2
1 Ha : ρY
2
X
1
= ρY
2
Y
1
= ρY
2
X
3
≠ 0
Terdapat pengaruh yang signifikan antara perilaku konsumen, kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan terhadap keputusan pembelian.
82
2 Ho : ρY
2
X
1
= ρY
2
Y
1
= ρY
2
X
3
= 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara perilaku konsumen,
kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan terhadap keputusan pembelian.
f. Uji Parsial Individual Persamaan Struktural 2
1 Ha : ρY
2
X
1
Terdapat pengaruh yang signifikan antara keputusan pembelian terhadap perilaku konsumen.
Ho : ρY
2
X
1
= 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara keputusan pembelian
terhadap perilaku konsumen. 2 Ha :
ρY
2
Y
1
Terdapat pengaruh yang signifikan antara keputusan pembelian terhadap kepuasan pelanggan.
Ho : ρY
2
Y
1 =
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara keputusan pembelian terhadap kepuasan pelanggan.
3 Ha : ρY
2
X
3
Terdapat pengaruh yang signifikan antara keputusan pembelian terhadap kualitas pelayanan.
83
Ho : ρY
2
X
3 =
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara keputusan pembelian terhadap kualitas pelayanan.
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Perilaku konsumen X
1
sebagai variabel eksogen, tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan. perilaku konsumen mencakup
proses pengambilan keputusan dan kegiatan yang dilakukan konsumen secara fisik dalam pengevaluasian, perolehan penggunaan atau
mendapatkan barang dan jasa. 2. Kinerja Karyawan X
2
sebagai variabel eksogen, merupakan hasil kerja karyawan secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
3. Kualitas pelayanan X
3
sebagai variabel eksogen, merupakan suatu cara untuk membandingkan antara persepsi layanan yang diterima
pelanggan dengan layanan yang sesungguhnya diharapkan pelanggan. 4. Kepuasan pelanggan Y
1
sebagai variabel endogen, yaitu suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi
dari suatu produk.
84
5
.
Keputusan pembelian Y
2
sebagai variabel endogen, yaitu Pengambilan keputusan sebagai proses penting yang mempengaruhi
perilaku konsumen, sangat penting untuk dipahami pemasar. Pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai suatu system yang
terdiri dari input, proses dan output.
Tabel 3.1 Skala Likert
Skala Likert Bobot Nilai
Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Ragu-ragu 3 Setuju 4
Sangat Setuju 5
Sumber: Freddy Rangkuti 2003
Untuk memungkinkan para konsumen menjawab berbagai tingkatan dari setiap pertanyaan, maka digunakan format likert dimana
mengembangkan prosedur peng-skalaan setiap pertanyaan mewakili suatu kontinum bipolar. Pada ujung kiri dengan angka rendah menggambarkan
suatu jawaban yang positif +.
85
Tabel 3.2 Operasional Variabel
Variabel Sub Variabel
Indikator Ukuran
Perilaku Konsumen X1
Kotler dan Keller
2007:214. 1. Faktor Budaya
2. Faktor sosial 3.Faktor pribadi
4.Faktor psikologi
Faktor Budaya
1.Membeli karena kemajuan teknologi
2.Membeli karena kondisi wilayah
geografis 3.Membeli sesuai
dengan pendapatan
Faktor Sosial
1.Membeli karena dorongan kelompok
2.Membeli karena dorongan dari
keluarga 3.Membeli karena
dipengaruhi peran dan status dirinya.
Faktor Pribadi
1.Membeli karena usia sudah mencukupi
2.Membeli karena tuntutan pekerjaan
3.Membeli karena mengikuti gaya
hidup 4.Membeli sesuai
dengan kepribadian.
Faktor Psikologis
1.Membeli karena adanya motivasi dari
dalam diri sendiri. 2.Membeli karena
persepsi diri sendiri. 3.Membeli karena
ORDINAL
86
pengetahuan yang ia peroleh dari
pengalaman.
4.
Membeli karena keyakinan ia bisa
membeli.
Kinerja Karyawan X2
Anwar prabu Mangkunegara
2008:67 1.Faktor
kemampuan 2.Faktor
motivasi
Faktor Kemampuan
1. Kemampuan untuk membuat keputusan-
keputusan yang bijaksana dalam
keadaan biasa maupun dalam keadaan gawat
2.Mempunyai keterampilan yang
sangat baik di bidang tugasnya
3.Mempunyai pengalaman yang luas
di bidang tugasnya dan di bidang lain
yang berhubungan dengan tugasnya.
4. Kemampuan memecahkan
masalah-masalah, mengumpulkan dan
menilai fakta-fakta serta mengemukakan
secara efektif.
Faktor Motivasi
1. Berani memikul resiko dari
keputusan yang diambil atau
tindakan yang dilakukan
2. Memiliki tingkat tanggung jawab
ORDINAL
87
pribadi yang tinggi 3.Melakukan
pekerjaan dengan sebaik-baiknya
4.Yakin dalam mengambil
keputusan
Kualitas Pelayanan X3
Parasuraman, 1991:16
dalam Alfian Ibrahim Said
Hussein, 1999:78
1.Tangible 2.Reliability
3.Responsivenes 4.Assurance
5.Empaty
Tangibility Bukti langsung
1. Karyawan
berpenampilan rapi dan menarik.
2. Ruang kantor terlihat nyaman.
3. Brosur dan fasilitas lain tertata
rapi 4. Ruangan kantor
terlihat bersih dan rapi
5. Lokasi kantor berada di tempat
strategis
Reliability Kehandalan
1. Karyawan melayani
konsumen sesuai yang telah di
janjikan perusahaan
2. Jam buka kantor layanan sesuai
dengan yang ORDINAL
88
diinformasikan 3. Layanan yang di
berikan perusahaan konsisten dari
waktu ke waktu
4. Jenis layanan yang diberikan
perusahaan sesuai dengan yang
ditawarkan
Responsiveness Daya tangkap
1.
Pegawai memiliki ketanggapan dalam
menanggapi kebutuhan
pelanggan
2. Pegawai cepat membantu jika
konsumen mengalami
kesulitan
Assurance keyakinan
1. Pegawai
perusahaan
ramah dan cekatan 2. Pegawai menguasai
produk dan informasi yang
terkait dengan layanan
3. Perusahaan menjaga reputasi
bisnis di mata pelanggan.
Empathy empati
1. Karyawan selalu memberikan
89
perhatian kepada pelanggan
2. Perusahaan menyediakan
kotak saran sebagai sarana
untuk mendapatkan suara
pelanggan
Kepuasan Pelanggan Y1
Handi Irawan 2003 dalam
Rina : 2009 1.Kualitas
Produk 2.Faktor
Emosional 3.Harga
4.Biaya dan Kemudahan
Kualitas Produk
1. Produk jasa yang di tawarkan
berkualitas
Faktor Emosional
1.Perusahaan mempunyai citra yang
positif
2.Bangga kredit di PT.FIF.
Harga
1. Harga produk yang ditawarkan murah dan
terjangkau.
2. Harga produk sesuai dengan jasa dan
kualitas
3. Bunga yang dikenakan rendah
4.Angsuran yang dikenakan ringan.
Biaya dan Kemudahan
1.Kemudahan dalam
membayar angsuran
90
91
Keputusan Pembelian Y2
Philip Kotler dan Keller
2007:235.
1. Pengenalan Kebutuhan
2. Pencarian Informasi
3. Sebelum membeli
4. Evaluasi alternatif
5.Tindakan setelah membeli
Pengenalan Kebutuhan
1.Kebutuhan akan jasa pelayanan kredit
Pencarian Informasi
1.Memperoleh informasi jasa dari pihak lain,
misalnya: a. Keluarga, teman
b. Tayangan iklan c. Pameran
Sebelum membeli
1.Melakukan pertimbangan yang
matang sebelum pembelian:
a.Merek mudah diingat b. Kualitas tinggi
c. Terpercaya d. DP ringan
Evaluasi Alternatif
1. Memutuskan membeli berdasarkan:
a. Pendapatan b. Harga
c. Kebutuhan
Tindakan Setelah Membeli
1. Puas terhadap produk 2. Komplen jika produk
tidak sesuai dengan yang diinginkan
ORDINAL
92
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum dan Objek Penelitian 1. Sejarah dan Perkembangan singkat perusahaan
PT. Federal Internasional Finance FIF didirikan dengan nama PT Mitrapusaka Artha Finance pada bulan Mei 1989. Berdasarkan izin usaha
yang diperolehnya, maka perseroan bergerak dalam bidang sewa guna usaha, anjak piutang dan pembiayaan konsumen.
Pada tahun 1991, Perseroan merubah nama menjadi PT Federal International Finance namun seiring dengan perkembangan waktu dan guna
memenuhi permintaan pasar. Perseroan mulai memfokuskan deiri pada bidang pembiayaan konsumen secara retail pada tahun 1996. Ketika badai
krisis moneter mulai menerpa pada tahun 1997, saat itu pula merupakan titik balik bagi perseroan untuk melakukan konsolidasi internal dalam rangka
persiapan menuju ke suatu system komputerisasi yang tersentralisasi dan terintegrasi. Walaupun krisis moneter tersebut diluar dugaan berkembang
menjadi krisis multidimensi, namun berkat kerja keras jajaran direksi beserta seluruh karyawan perseroan tetap dapat berjalan.
Perseroan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh PT Asta International, Tbk ini, tahun demi tahun lebih memantapkan dirinya sebagai
perusahaanpembiayaan terbaik dan terpercaya di industrinya, sehingga pada
93