5. Analisa Korelasi Tabel. 4.71
Koefisien korelasi Setelah Trimming
Correlations
X1 X2
X3 Y1
Pearson Correlation 1.000
.229 .355
.355 Sig. 2-tailed
.022 .000
.000 X1
N 100.000
100 100
100 Pearson Correlation
.229 1.000
.426 .563
Sig. 2-tailed .022
.000 .000
X2 N
100 100.000
100 100
Pearson Correlation .355
.426 1.000
.487 Sig. 2-tailed
.000 .000
.000 X3
N 100
100 100.000
100 Pearson Correlation
.355 .563
.487 1.000
Sig. 2-tailed .000
.000 .000
Y1 N
100 100
100 100.000
. Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Kriteria : 0 – 0,25
→ Korelasi lemah
0,26 – 0,50 → Korelasi cukup kuat
0.50 – 0,75 → Korelasi kuat
0,75 – 1,00 → Korelasi sangat kuat
a. Korelasi Antara Perilaku konsumen dan kinerja karyawan
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka sebesar 0,229 dan sig sebesar 0.022, Berarti hubungan antara perilaku konsumen dengan
kinerja karyawan lemah dan searah, korelasi antara dua variabel bersifat signifikan.
181
b. Korelasi Antara Perilaku konsumen dan Kualitas pelayanan
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka sebesar 0,355 dengan sig sebesar 0.000. Berarti hubungan keduanya cukup kuat dan searah.
Korelasi antara dua variabel bersifat signifikan. c.
Korelasi Antara Kinerja karyawan dan kualitas pelayanan Berdasarkan perhitungan diperoleh angka sebesar 0.426 dengan sig
0,000. Berarti hubungan keduanya cukup kuat dan searah. Korelasi antara dua variabel bersifat signifikan.
d. Korelasi Antara Kinerja karyawan dan Kepuasan pelanggan
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka sebesar 0,563 dengan sig 0,000. Berarti hubungan keduanya kuat dan searah. Korelasi antara dua
variabel bersifat signifikan e.
Korelasi Antara kualitas pelayanan dan Kepuasan pelanggan Berdasarkan perhitungan diperoleh angka sebesar 0,487 dengan sig
0,000. Berarti hubungan keduanya cukup kuat dan searah. Korelasi antara dua variabel bersifat signifikan.
f. Korelasi Antara perilaku konsumen dan Kepuasan pelanggan
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka sebesar 0,355 dengan sig 0,000. Berarti hubungan keduanya cukup kuat dan searah. Korelasi
antara dua variabel bersifat signifikan.
182
6. PENGHITUNGAN PENGARUH a. Pengaruh Langsung