Mengukur Kualitas pelayanan Kualitas Pelayanan Service Quality 1. Pengertian Kualitas Pelayanan

3. Mengukur Kualitas pelayanan

Kualitas pelayanan dapat diukur dengan menggunakan beberapa model. Pemilihan terhadap model yang digunakan tergantung pada tujuan pengukuran, jenis perusahaan, serta situasi pasar Tjiptono, 2004. Penelitian mengenai customer perceived quality pada industri jasa oleh L. Berry, A. Parasuraman, Zeithmal dalam Freddy Rangkuti, 2006:22, mengidentifikasikan lima kesenjangan gap yang menyebabkan kegagalan penyampaian jasa, yaitu : a. Kesenjangan tingkat kepentingan konsumen dan persepsi manajemen. Pada kenyataannya pihak manajemen suatu perusahaan tidak selalu dapat merasakan atau memahami secara tepat apa yang diinginkan oleh para pelanggannya. Akibatnya manajemen tidak tahu bagaimana produk jasa seharusnya didesain dan jasa-jasa pendukung apa saja yang diinginkan konsumen. b. Kesenjangan tingkat kepentingan konsumen dan persepsi manajemen terhadap tingkat kepentingan konsumen dan spesifikasi kualitas jasa. Kadangkala manajemen mengetahui secara tepat apa yang diinginkan oleh pelanggan, tapi mereka tidak menyusun standar kinerja yang jelas. Hal ini terjadi karena tiga faktor yaitu tidak adanya komitmen total manajemen terhadap kualitas jasa, kurangnya sumber daya dan adanya kelebihan permintaan. c. Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa. Penyebab terjadi kesenjangan ini, misalnya karyawan kurang terlatih, 47 beban kerja yang melampaui batas, ketidakmampuan memenuhi standar kinerja, atau bahkan ketidakmauan memenuhi standar kinerja. d. Kesenjangan antara penyampaian jasa komunikasi eksternal. Seringkali terjadi tingkat kepentingan pelanggan dipengaruhi oleh iklan dan pernyataan atau janji yang dibuat oleh perusahaan. Resiko yang dihadapi oleh perusahaan adalah apabila janji yang diberikan ternyata tidak dipenuhi, yang menyebabkan terjadinya persepsi negatif terhadap kualitas jasa perusahaan. e. Kesenjangan antara jasa yang dirasakan dan jasa yang diharapkan. Kesenjangan ini terjadi apabila pelanggan mengukur kinerja atau prestasi perusahaan dengan cara yang berbeda, atau apabila pelanggan keliru mempersepsikan kualitas jasa tersebut. Cronin dan Taylor dalam Salamatun A, 2005 menggunakan pengukuran berdasarkan alternatif sebagai berikut : 1. Skor kualitas pelayanan = skor kinerja - skor harapan Kualitas pelayanan dipersepsikan baik, apabila kinerja jasa sesuai sesuai dengan harapan pelangan. 2. Skor kualitas pelayanan = skor derajat kepentingan X skor kinerja – skor harapan Kualitas dipersepsikan semakin baik, apabila hasil perkalian derajat kepentingan dengan selisih kinerja atas harapan pelanggan semakin tinggi. 48 3 Skor kualitas pelayanan = skor kinerja Kualitas pelayanan dipersepsikan baik, apabila sesuai dengan kinerja jasa yang dihasilkan. 4 Skor kualitas pelayanan = skor derajat kepentingan X skor kinerja Kualitas pelayanan dipersepsikan semakin baik, apabila hasil perkalian antara derajat kepentingan dengan kinerja jasa semakin tinggi.

4. Manfaat Kualitas Pelayanan