Produk Dana Talangan Umroh Bank Muamalat Indonesia

Fitur Umum: 1. Berdasarkan prinsip syariah dengan akad ijarah sewa jasa 2. Bagi pasangan suami istri pengakuan kemampuan angsuran dilakukan secara terpisah 3. Pendaftaran umroh dilakukan melalui travel rekanan Bank Muamalat Indonesia 4. Memberikan ketentraman bagi anda dan keluarga karena anda dilindungi oleh asuransi jiwa selama masa pembiayaan 5. Fasilitas angsuran secara autodebet dari Tabungan Muamalat. Persyaratan Administratif Untuk Pengajuan: 1. Formulir permohonan pembiayaan untuk individu 2. Fotocopy KTP dan Kartu Keluarga 3. Fotocopy Surat Nikah bila sudah menikah 4. Asli slip gaji surat keterangan kerja sebagai pegawai tetap 5. Fotocopy mutasi rekening buku tabunganstatement giro 3 bulan terakhir 6. Fotocopy rekening telepon dan listrik 3 bulan terakhir 7. Menentukan biaya paket umroh yang diajukan dan perusahaan travel yang digunakan. Adapun mekanisme pelaksanaan pembiayaan produk talangan umroh adalah sebagai berikut: 1. Persyaratan umum dalam mengajukan pembiayaan a Perorangan WNI dengan status pekerjaan karyawan tetap b Berusia minimal 21 tahun atau maksimal 55 tahun 2. Secara garis besar, tahapan yang akan dilalui nasabah yang hendak mengajukan talangan umroh ada 4 tahap, yaitu: a Tahap permohonan pengajuan talangan umroh. Nasabah mengajukan ke bank untuk pembiayaan umroh. Bisa dua model, bisa nasabah sudah menunjuk travel umrohnya atau bank yang menyarankan nasabah untuk menggunakan travel yang sudah bekerjasama dengan BMI. Jika nasabah sudah menunjuk travel umrohnya, tetapi pihak travel belum mengadakan kerjasama dengan bank, oleh karena itu bank harus mengadakan kerjasama dulu, artinya belum bisa dilakukan. Jika ternyata pihak travel belum bisa bekerjasama dengan bank, katakanlah misalnya ada kendala-kendala tertentu, maka BMI menyarankan nasabah tersebut menggunakan travel umroh yang sudah bekerjasama karena harus memenuhi konsep yang syariah yaitu konsep sewa-menyewaijarah karena BMI tidak menyediakan jasanya. b Tahap analisa. Pihak travel ini memberikan penawaran ke nasabah biasanya dengan berbagai macam paket perjalanan umrohnya, ketika nasabah tersebut menyetujui, katakanlah US 1.200 atau di ekuivalenkan menjadi Rp15.000.000, diketentuan BMI nasabah wajib memberikan uang muka minimal 30, pembiayaannya 70. c Tahap persetujuan. Setelah BMI menyetujui untuk membeli paket umroh tersebut dari Travel Agent. Pihak BMI dan nasabah melakukan perjanjian dengan mengikatkan diri untuk menyediakan fasilitas Pembiayaan Paket Umroh. Kemudian setelah nasabah mendapatkan pelayanan dari travel, termasuk di dalamnya yang terdiri dari pengurusan visa, pembuatan passport bagi yang belum mempunyai, dan pengurusan lain-lain. Nasabah mendapatkan semua jasa yang ditawarkan dari travel ini, nasabah bisa berangkat. d Tahap terakhir, berupa penandatanganan akta jual beli dengan menggunakan akad ijarah. Selanjutnya, nasabah dapat mengangsur setiap bulan dengan model angsuran tetap setiap bulan hingga lunas, maksimum jangka waktu 36 bulan. Lalu, uang muka minimal 30, pembiayaan ke bank maksimal 70 dan maksimal fasilitas adalah sebesar Rp35.000.000. Jika dilihat sekarang ini paket umroh sangat bervariasi ada yang murah dan ada yang mahal seperti misalnya ditambah dengan paket perjalanan wisata ke Timur Tengah dll, tergantung dari pilihan paketnya karena setiap travel mempunyai paket yang berbeda-beda. Oleh karena itu, BMI membatasi maksimum pembiayaan sebesar Rp35.000.000.

B. Perbedaan Produk Dana Talangan Haji dan Talangan Umroh di Bank

Muamalat Indonesia Perbedaan dari kedua produk ini memiliki banyak perbedaan yang di dapat dari penelitian. Produk dana talangan umroh ternyata tidak disebut dengan talangan, melainkan disebut dengan pembiayaan umroh karena ketika BMI memberikan pembiayaan kepada nasabah, kemudian bulan depan nasabah berangkat untuk ibadah umroh, maka setelah pulang dari ibadah umroh, nasabah bisa langsung mencicil angsuran yang sudah disepakati. Artinya, pembiayaan dibayarkan bisa setelah nasabah pulang. Sedangkan kalau talangan haji itu benar namanya dana talangan karena pada saat nasabah akan berangkat ibadah haji harus dilunasi dulu seluruh pembiayaannya, untuk itu BMI menalangi dulu karena konsep istitha‟ahnya yang perlu ditekankan pada talangan haji. Akad yang digunakan BMI pada produk dana talangan haji adalah qardh, sedangkan untuk pembiayaan umroh akad yang digunakan adalah ijarah. BMI menggunakan akad qardh karena produk ini sebenarnya tidak diperjualbelikan, karena porsi ini milik pemerintah. Produk dana talangan haji hanya sebatas menalangi untuk porsi hajinya saja, tidak bisa diperjualbelikan oleh KEMENAG. Jadi, semua pendaftaran sifatnya sentralisasi menggunakan sistem, pihak biro jasa atau travel tidak bisa membeli paket, yang paketnya bisa dijual kembali. BMI menyediakan slot pembayaran pada talangan umroh, sedangkan pada talangan haji tidak ada. BMI menggunakan akad qardh untuk talangan haji karena haji milik pemerintah, tidak mungkin BMI bekerjasama dengan KEMENAG sebagai penyedia porsi.

C. Produk yang Lebih Menguntungkan dan Lebih Berisiko dalam Praktek

Pembiayaan di Bank Muamalat Indonesia

1. Produk yang Lebih Menguntungkan di Bank Muamalat Indonesia

Perbankan syariah semakin efektif dan efisien dalam menyalurkan pembiayaan. Total aset pembiayaan pada semester 1 2013 menaik secara signifikan menjadi 47,9 triliun. Pertumbuhan aset ini membawa dampak positif pada posisi pangsa pasar Muamalat dalam industri perbankan syariah di Indonesia. Membahas keuntungan dari kedua produk tersebut dari segi financial, lebih menguntungkan talangan umroh karena konsep qardh tidak boleh dikenakan margin atau tidak boleh dikenakan ujroh. Contohnya, jika A meminjamkan uang ke B sebesar Rp1.000.000, itu tidak boleh dikenakan apapun. Setelah peminjaman selesai maka B harus mengembalikan uang yang dipinjamnya tetap yaitu Rp1.000.000, tidak boleh dilebihkan atau menambahkan kelebihan jadi Rp1.200.000. Sedangkan, kalau konsep sewa- menyewa boleh, seperti murabahah jual beli, bank boleh menambahkan keuntungan dalam pembiayaan tersebut. Kalau menggunakan akad qardh tidak boleh ditambahkan, bank hanya dapat keuntungan di biaya administrasi saja di depan untuk pengurusan dan sebagainya yang nilainya lebih rendah. Sedangkan kalau umroh, bank bisa kenakan ujrohmargin. Ibaratnya sama seperti jual beli, contohnya, pihak travel menawarkan paket Rp12.000.000 untuk talangan umroh lalu pihak bank bisa memberikan ke nasabah total paketnya menjadi Rp13.000.000, pembiayaan ini boleh digunakan dengan akad ijarah. Tetapi kalau memakai akad qardh tidak bisa karena sifatnya hanya meminjamkan, dan keuntungan yang diterima BMI hanya biaya administrasinya saja kalau untuk talangan haji.

2. Produk yang Lebih Berisiko di Bank Muamalat Indonesia

Dalam setiap pembiayaan, pasti terdapat risiko yang dihadapi, apalagi produk ini dua-duanya tanpa agunan. Kalau pihak bank menyatakan lebih berisiko mana antara dana talangan haji dan talangan umroh dari sisi praktek pembiayaan saat ini, tentu saja talangan haji yang lebih berisiko karena berkaitan dengan kebijakan eksternal kebijakan pemerintah. Maksudnya, talangan haji hanya boleh diberikan satu tahun, setelah satu tahun nasabah wajib membayar, kalau tidak bisa membayar, bank tidak diperkenankan memperpanjang fasilitas. Ketika seorang nasabah tidak boleh memperpanjang, otomatis bank harus membatalkan porsi haji ke KEMENAG.