Produk yang Lebih Menguntungkan di Bank Muamalat Indonesia

Risiko Pembiayaan Bank Muamalat Indonesia Diaudit Per Desember 2011-2012 Aktiva Produktif 2012 2011 Aktiva Bermasalah 1,61 1,82 NPF Gross 2,09 2,60 NPF Net 1,81 1,78 Tabel 4.3. Sumber: Laporan Keuangan Bank Muamalat Indonesia Pada periode Desember 2012 pembiayaan bermasalah mengalami penurunan sebesar 0.21 yaitu dari 1.82 menjadi 1.61. Kemudian, NPF Net di periode yang sama yaitu 1.81 sedangkan NPF Gross mencapai 2,09 turun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 2,60. Posisi NPF ini masih berada pada batas aman. Terkadang bank banyak kendala di proses atau di prosedurnya, sehingga kadang-kadang ketika bank mengajukan pun ditolak oleh KEMENAG dengan alasan dokumentasi yang tidak lengkap dan sebagainya, atau ketika membatalkan ke KEMENAG itu prosesnya lama bisa tiga bulan atau lebih. Sementara ketika fasilitas sudah jatuh tempo, pembiayaan apapun itu masuk ke kolektibilitas lima yaitu kredit macet. Jadi kolektibilitas lima, kredit macet artinya kita harus menyediakan suatu proses terhadap suatu fasilitas itu. Berbeda dengan talangan haji, jika membahas resiko pembiayaan sebenarnya sama, tetapi dari sisi proses penyelamatan lebih berisiko di talangan haji. Kalau talangan umroh katakanlah jangka waktu pembiayaan maksimum adalah 36 bulan, ternyata di perjalanan nasabah tidak kuat membayar sebesar yang diperjanjikan di awal. Contohnya, untuk pembiayaan talangan umroh seperti adanya nasabah yang tidak mampu untuk membayar cicilan ditengah jangka waktu yang telah disepakati atau tidak mampu melunasi seluruh total pembiayaan. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka BMI sebagai pihak yang menyewakan jasa kepada nasabah harus melakukan analisis lebih dalam sebelum menyepakati dan mengeluarkan dana untuk pembiayaan. Kemudian apabila pada proses pembiayaan terdapat permasalahan dalam hal cicilan nasabah, maka pihak bank akan mengambil langkah-langkah yaitu: dengan melakukan pembinaan terhadap nasabah, diharapkan segala hambatan yang dimiliki nasabah yang mengganggu pembayaran cicilan pembiayaan akan dapat diselesaikan . Langkah selanjutnya adalah pihak bank akan melakukan restrukturisasi dengan menambah jangka waktu bila nasabah penghasilannya menurun atau dengan penundaan pembayaran cicilan pembiayaan bagi nasabah yang tertimpa musibah atau terjadi pemutusan hubungan kerja. Selanjutnya, pada talangan umroh ini, pihak bank bisa bernegosiasi dengan biro jasa atau travel untuk meminta jaminan dari pihak travel dalam hal pengembalian atau pembayaran. Meskipun ada beberapa travel yang bersedia ataupun yang tidak. Jadi sebenarnya, kalau dari sisi risiko saat