Selain itu menurut Pasal 19 ayat 1 huruf e dan ayat 2 huruf e serta pasal 21 huruf b angka 3 UU Perbankan Syariah, Fatwa Dewan Syariah Nasional
No. 19DSN-MUIIV2001 tentang Qardh, PBI No. 76PBI2005 tentang Transparasi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah
beserta ketentuan perubahannya dan PBI No. 919PBI2007 tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana
serta Pelayanan Jasa Bank Syariah berikut perubahannya dengan PBI No. 1016PBI2008.
Perlakuan Akuntansi terhadap transaksi pembiayaan berdasarkan akad qardh berpedoman kepada PSAK No. 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah dan
PAPSI yang berlaku. Serta pembiayaan berdaarkan akad qardh berlaku bagi Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah.
42
42
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, h. 227
d. Skema Pembiayaan Qardh
Tenaga Kerja Modal 100
Kembali Modal
Gambar 2.1. Skema Qardh
Dalam pembiayaan berdasarkan akad qardh, bank bertindak sebagai penyedia dana untuk memberikan pinjaman qardh kepada nasabah berdasarkan
kesepakatan. Bank dilarang dengan alasan apapun untuk meminta pengembalian pinjaman melebihi jumlah nominal yang sesuai akad. Bank juga dilarang
membebankan biaya apapun atas penyaluran pembiayaan atas dasar qardh, kecuali biaya administrasi dalam batas kewajaran. Pengembalian jumlah
pembiayaan atas dasar qardh harus dilakukan oleh nasabah pada waktu yang telah disepakati. Dalam hal nasabah digolongkan mampu, namun tidak
mengembalikan sebagian atau seluruh kewajibannya pada waktu yang telahdisepakati, maka bank dapat memberikan sanksi sesuai syariah dalam
rangka pembinaan nasabah.
43
43
Saefuddin Arif, dan AH. Azharuddin Lathif, Kontrak Bisnis Syariah, h. B-14
Perjanjian Qardh
Nasabah Bank
Proyek Usaha
Keuntungan
Berdasarkan fatwa DSN No. 19DSN-MUIIV2001 tanggal 18 April 2001 tentang qardh, bank syariah dapat meminta jaminan kepada nasabah bila
dipandang perlu. Nasabah qardh dapat memberikan tambahan sumbangan dengan sukarela kepada bank selama tidak diperjanjikan dalam akad. Sanksi
yang dijatuhkan kepada nasabah dapat berupa dan tidak terbatas pada penjualan barang jaminan. Jika barang jaminan tidak mencukupi, nasabah tetap harus
memenuhi kewajibannya secara penuh. Dengan memperhatikan pengertian fatwa di atas, dapat disimpulkan bahwa
pada dasarnya pinjaman dana dalam transaksi dengan akad qardh adalah pinjaman kebajikan benevolent loan. Dalam transaksi ini bank syariah berperan
sebagai lembaga sosial yang dapat meningkatkan perekonomian nasabahnya secara maksimal.
44
3. Ijarah
a. Pengertian Ijarah
Transaksi non-bagi hasil selain yang berpola jual beli adalah transaksi berpola sewa atau ijarah. Ijarah biasa juga disebut sewa, jasa, atau imbalan.
45
Ijarah adalah transaksi sewa-menyewa atas suatu barang dan atau jasa antara pemilik
objek sewa termasuk kepemilikan hak pakai atas objek sewa dengan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan.
44
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, h. 126
45
Ascarya, Akad Produk Bank Syariah, h. 99
Fatwa DSN No. 09DSN-MUIIV2000 tentang pembiayaan Ijarah. Memberikan pengertian akad ijarah yaitu akad pemindahan hak guna manfaat
atas suatu barang dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa ujrah, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri.
Berdasarkan penjelasan mengenai akad ijarah dalam Undang-Undang Perbankan Syariah dan penjelasan dalam fatwa DSN terkait pembiayaan
berdasarkan akad ijarah dapat dipahami bahwa dalam pembiayaan ijarah, bank tidak perlu membeli dan membalik nama objek sewa yang akan dibiayai dengan
fasilitas pembiayaan ijarah tersebut.
46
Ada dua jenis ijarah dalam hukum Islam, yaitu:
1 Ijarah yang berhubungan dengan sewa jasa, yaitu mempekerjakan jasa
seseorang dengan upah sebagai imbalan jasa yang disewa. Pihak yang mempekerjakan disebut
musta‟jir, pihak pekerja disebut ajir, upah yang
dibayarkan disebut ujrah.
2 Ijarah yang berhubungan dengan sewa aset atau properti, yaitu
memindahkan hak untuk memakai dari aset atau properti tertentu kepada orang lain dengan imbalan biaya sewa. Bentuk ijarah ini mirip dengan
leasing sewa di bisnis konvensional. Pihak yang menyewa lessee disebut
musta‟jir, pihak yang menyewakan lessor disebut mu‟jirmuajir,
sedangkan biaya sewa disebut ujrah.
46
Ibid, h. 100