Perbedaan Produk Dana Talangan Haji dan Talangan Umroh di Bank

kalau umroh, bank bisa kenakan ujrohmargin. Ibaratnya sama seperti jual beli, contohnya, pihak travel menawarkan paket Rp12.000.000 untuk talangan umroh lalu pihak bank bisa memberikan ke nasabah total paketnya menjadi Rp13.000.000, pembiayaan ini boleh digunakan dengan akad ijarah. Tetapi kalau memakai akad qardh tidak bisa karena sifatnya hanya meminjamkan, dan keuntungan yang diterima BMI hanya biaya administrasinya saja kalau untuk talangan haji.

2. Produk yang Lebih Berisiko di Bank Muamalat Indonesia

Dalam setiap pembiayaan, pasti terdapat risiko yang dihadapi, apalagi produk ini dua-duanya tanpa agunan. Kalau pihak bank menyatakan lebih berisiko mana antara dana talangan haji dan talangan umroh dari sisi praktek pembiayaan saat ini, tentu saja talangan haji yang lebih berisiko karena berkaitan dengan kebijakan eksternal kebijakan pemerintah. Maksudnya, talangan haji hanya boleh diberikan satu tahun, setelah satu tahun nasabah wajib membayar, kalau tidak bisa membayar, bank tidak diperkenankan memperpanjang fasilitas. Ketika seorang nasabah tidak boleh memperpanjang, otomatis bank harus membatalkan porsi haji ke KEMENAG. Risiko Pembiayaan Bank Muamalat Indonesia Diaudit Per Desember 2011-2012 Aktiva Produktif 2012 2011 Aktiva Bermasalah 1,61 1,82 NPF Gross 2,09 2,60 NPF Net 1,81 1,78 Tabel 4.3. Sumber: Laporan Keuangan Bank Muamalat Indonesia Pada periode Desember 2012 pembiayaan bermasalah mengalami penurunan sebesar 0.21 yaitu dari 1.82 menjadi 1.61. Kemudian, NPF Net di periode yang sama yaitu 1.81 sedangkan NPF Gross mencapai 2,09 turun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 2,60. Posisi NPF ini masih berada pada batas aman. Terkadang bank banyak kendala di proses atau di prosedurnya, sehingga kadang-kadang ketika bank mengajukan pun ditolak oleh KEMENAG dengan alasan dokumentasi yang tidak lengkap dan sebagainya, atau ketika membatalkan ke KEMENAG itu prosesnya lama bisa tiga bulan atau lebih. Sementara ketika fasilitas sudah jatuh tempo, pembiayaan apapun itu masuk ke kolektibilitas lima yaitu kredit macet. Jadi kolektibilitas lima, kredit macet artinya kita harus menyediakan suatu proses terhadap suatu fasilitas itu.