HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB II LANDASAN TEORI

A. Comparative Advantage

Comparative advantage atau keunggulan komparatif, kata kuncinya adalah “Comparative” yang diartikan sebagai relatif. Maksudnya adalah untuk lingkup negara perekonomian suatu negara harus lebih banyak memproduksi barang-barang yang relatif lebih efisien untuk memproduksinya untuk seterusnya produk itu diekspor. 7 Sedangkan barang yang harus diimpor adalah barang yang keuntungannya relatif lebih kecil. Konsepnya 8 pertama kali dikemukakan oleh David Ricardo pada awal abad ke 19. Badudu Zein dalam Kamus Bahasa Indonesia mengartikan bahwa keunggulan komparatif adalah suatu keunggulan yang dimiliki oleh suatu organisasi untuk dapat membandingkan dengan yang lain guna mencapai suatu tujuan bersama. Sedangkan untuk lingkup perusahaan, secara sederhana keunggulan komparatif dapat diartikan sebagai berikut: Perusahaan seharusnya berfokus menghasilkan produk bila diproduksi sendiri relatif lebih efisien dan memberikan keuntungan kepada perusahaan, sedangkan yang tidak memberikan keuntungan sebaiknya 7 Ahmad Amiruddin, Comparative Advantage Produk Pembiayaan Kepemilikan Rumah Syariah di Bank Syariah, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010, h. 30 8 Dirgantoro Crown, Keunggulan Bersaing Melalui Proses Bisnis, Jakarta: Grasindo, 2002, h. 12 jangan dilakukan sendiri, misalnya bisa di sub-kontrakkan. 9 Dengan mengacu dari beberapa pendapat, maka dapat disimpulkan keunggulan komparatif adalah keunggulan-keunggulan yang dimiliki suatu produk atau organisasi guna mencapai suatu tujuan berupa keefisienan bagi organisasi tersebut. Adapun keunggulan bersaing, berkembang dari nilai yang mampu diciptakan perusahaan untuk pembelinya melebihi biaya perusahaan dalam menciptakannya. Nilai adalah apa yang pembeli bersedia membayar, sedangkan nilai yang unggul berasal dari tawaran harga yang lebih rendah daripada pesaing. Keunggulan bersaing tidak dapat dipahami dengan memandang perusahaan sebagai suatu keseluruhan. Keunggulan bersaing berasal dari banyak aktivitas berlainan yang dilakukan perusahaan dalam mendesain, memproduksi, memasarkan, menyerahkan, dan mendukung produknya. 10 Perusahaan perlu memutuskan dasar apa yang akan dipakai bersaing dalam industrinya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, dengan posisi menguntungkan terhadap para pesaingnya. Derajat keberhasilan yang dicapai akan bergantung pada sifat industri, dan strategi bersaing kompetitif yang dipilih. 9 Ekonomi Koperasi, Artikel ini dipublis pada 3 Desember 2013 diakses pada 25 Juni 2014 pada http:www.raisadwisp.blogspot.com201312ekonomi-koperasi-tugas-2html 10 Ibid, h. 13