Adakah ketentuan hukum yang mengatur dana talangan haji dan umroh di Mengapa di BMI menamakan produk talangan umroh dengan pembiayaan

tetap. Jadi akad Ijarah ama seperti halnya dengan akad Murabahah kita pakai sistem first installment atau angsuran yang tetap, jadi kita tidak terpengaruh dengan bunga pasar. Kalau di bank konvensional, apakah itu bentuknya multiguna atau KTA itu kan ada kemungkinan berubah atau floating. Sedangkan kalau kita diawal angsurannya Rp500.000 sampai akhir pembiayaan akan tetap sebesar Rp500.000. Jadi, tidak mempengaruhiterpengaruh dengan perubahan tingkat suku bunga di pasar. Keempat, dari tingkat pricing atau tingkat ekuivalen rate kita sekarang bia dikatakan lebih rendah untuk kategori pembiayaan tanpa agunan. Kalau misalnya kita lihat kita bandingkanlah fasilitas-fasilitas yang banyak ditawarkan itu sangat mahal tingkat ratenya. Sementara untuk kita tingkat ratenya relatif lebih rendah. Kemudian yang kelima, kita sudah banyak bekerjasama dengan travel haji dan umroh. Jadi kalau misalnya nasabah ingin umroh, tidak perlu mereka cari dulu travelnya. Istilahnya si nasabah tinggal datang ke bank ke cabang terdekat, datang kesitu mau umroh, minta tolong travelnya yang sudah kerjasama dengan bank siapa, nanti tinggal dicarikan atau dibawakan. Jadi memang kurang lebih itulah kelebihan-kelebihannya. Nah sebetulnya kalau kita bicara pembiayaan di bank konvensioal dan di bank lainpun relatif dari sisi teknis ya sama, tetapi kita menjaga bahwa ini sesuatu hal kebaikan yang berkaitan dengan ibadah kita upayakan sebisa kita sesuai dengan konsep syariah. Jadi kita berharap nilai- nilai syariah yang kita penuhi. Kita harapkan kan orang beribadah tapi jangan pakai ngutang atau kredit yang berbasis bunga. Itu mungkin aspek yang terpenting yang menjadi keunggulan dari produk-produk di BMI.

7. Produk mana yang lebih menguntungkan bagi BMI antara talangan haji dan

umroh? Kalau kita bicara keuntungan, lebih menguntungkan umroh ya. Karena kalau konsep qardh, Rahma tau sendiri ya tidk boleh dikenakan margin atau tidak boleh dikenakan ujroh. Misalnya, saya meminjamkan uang ke Rahma nih kan tidak boleh dikenakan apa-apa, saya pinjamkan Rp1.000.000 dikembalikan Rp1.200.000 tidak boleh kan. Kalau konsep sewa-menyewa boleh, seperti murabahah itu kan jual beli, jadi boleh kita menambahkan keuntungan disitu. Kalau qardh itu tidak boleh menambahkan, jadi kita dapat di biaya administrasi aja di depan untuk pengurusan dan sebagainya yang nilainya lebih rendah. Kalau umroh kita bisa kenakan ujrohmargin. Kan ibaratnya begini sama seperti jual beli, si travel ini menawarkan paket Rp12.000.000 misalnya. Nah kita berikan ke nasabah total paketnya jadi Rp13.000.000 kan boleh kalau pake Ijarah. Tetapi kalau pakai akad qardh tidak bisa, hanya administrasinya aja kalau untuk talangan haji.

8. Produk mana yang lebih berisiko antara dana talangan haji dan talangan

umroh dalam praktek pembiayaan? Dalam hal resiko, sebetulnya kalau kita bicara produk kan semuanya berisiko ya. Apalagi produk ini dua-duanya tanpa agunan. Nah cuman kalau misalnya kita bicara lebih berisiko dari sisi praktek pembiayaan saat ini, ya tentu saja talangan haji yang lebih berisiko karena berkaitan dengan kebijakan eksternal kebijakan pemerintah. Maksudnya, talangan haji hanya boleh diberikan satu tahun, nah setelah satu tahun nasabah wajib membayar. Kalau tidak bisa membayar, bank tidak diperkenankan memperpanjang fasilitas. Nah ketika kita tidak boleh memperpanjang,