7. Produk mana yang lebih menguntungkan bagi BMI antara talangan haji dan
umroh?
Kalau kita bicara keuntungan, lebih menguntungkan umroh ya. Karena kalau konsep qardh, Rahma tau sendiri ya tidk boleh dikenakan margin atau tidak boleh
dikenakan ujroh. Misalnya, saya meminjamkan uang ke Rahma nih kan tidak boleh dikenakan apa-apa, saya pinjamkan Rp1.000.000 dikembalikan Rp1.200.000 tidak
boleh kan. Kalau konsep sewa-menyewa boleh, seperti murabahah itu kan jual beli, jadi boleh kita menambahkan keuntungan disitu. Kalau qardh itu tidak boleh
menambahkan, jadi kita dapat di biaya administrasi aja di depan untuk pengurusan dan sebagainya yang nilainya lebih rendah. Kalau umroh kita bisa kenakan
ujrohmargin. Kan ibaratnya begini sama seperti jual beli, si travel ini menawarkan paket Rp12.000.000 misalnya. Nah kita berikan ke nasabah total paketnya jadi
Rp13.000.000 kan boleh kalau pake Ijarah. Tetapi kalau pakai akad qardh tidak bisa, hanya administrasinya aja kalau untuk talangan haji.
8. Produk mana yang lebih berisiko antara dana talangan haji dan talangan
umroh dalam praktek pembiayaan?
Dalam hal resiko, sebetulnya kalau kita bicara produk kan semuanya berisiko ya. Apalagi produk ini dua-duanya tanpa agunan. Nah cuman kalau misalnya kita
bicara lebih berisiko dari sisi praktek pembiayaan saat ini, ya tentu saja talangan haji yang lebih berisiko karena berkaitan dengan kebijakan eksternal kebijakan
pemerintah. Maksudnya, talangan haji hanya boleh diberikan satu tahun, nah setelah satu tahun nasabah wajib membayar. Kalau tidak bisa membayar, bank tidak
diperkenankan memperpanjang fasilitas. Nah ketika kita tidak boleh memperpanjang,
otomatis kan kita harus membatalkan porsi haji ke KEMENAG. Nah terkadang kita banyak kendala di proses atau di prosedurnya, sehingga kadang-kadang kita ajukan
pun ditolak oleh KEMENAG dengan alasan dokumentasi yang tidak lengkap dan sebagainya, atau ketika membatalkan ke KEMENAG itu prosesnya lama bisa tiga
bulan atau lebih, nah sementara fasilitas sudah jatuh tempo nih, kalau sudah jatuh tempo kaya gini, pembiayaan apapun itu masuk ke kolektibilitas lima macet, jadi
kolektibilitas lima, macet artinya kita harus menyediakan suatu proses terhadap suatu fasilitas itu. Berbeda dengan, kan kita bicara kalau resiko sebetulnya sama.
Cuman dari sisi proses penyelamatan, lebih berisiko di talangan haji. Kalau umroh katakanlah 36 bulan, ternyata di perjalanan si nasabah tidak kuat membayar sebesar
yang diperjanjikan di awal. Misalnya begitu jatuh tempo si nasabah belum bisa lunasin kita bisa memperpanjang lagi. Kemudian kalau di umroh ini kita bisa
bernegosiasi dengan si travel bahwa kita minta jaminan dari dia juga untuk pengembalian atau pembayaran. Meskipun ada travel yang bersedia ataupun yang
enggak. Jadi sebetulnya, kalau dari sisi risiko saat ini dengan kondisi eksternal dan kondisi kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah, talangan haji lebih berisiko.
9. Bagaimana bagi hasil yang diberikan pada pemberian dana talangan haji di
BMI?
BMI hanya dapat margin keuntungan dari biaya administrasinya yaitu sebesar Rp2.000.000 dari Rp 24.000.000, berarti kurang dari 10. Jadi tidak boleh
mengambil lebih besar.
Terkait dengan peraturan menteri agama bahwa, talangan haji hanya boleh diberikan dengan jangka waktu satu tahun. Kita masih banyak nasabah-nasabah
sekarang jangka waktunya diatas atau lebih dari satu tahun, jadi kita harus konsolidasi dulu. Jadi sementara ini kita belum pasarkan kembali produk dana
talangan haji ini. Kita sedang review di semester 1 ini kita jual lagi apa nggak. Talangan haji sedang konsolidasi bukan di freeze ya. Jadi konsolidasi di internal
untuk dibuat mekanisme yang lebih baik. Kan tadi kita punya risiko tidak boleh diperpanjang, jadi harus lebih ketat analisisnya.
Simulasi Angsuran Pembiayaan Umroh Skema dengan Pembiayaan
Jangka Waktu Angsuran
Angsuran bulan
per bulan per hari
Menabung
6 875.000
29.167
Uang Muka
6 2.127.211
70.907 12
1.106.378 36.879
Angsuran setelah
18 766.100
25.537
pulang Umroh 24
595.961 19.865
30 493.878
16.463 36
425.822 14.194
Skema tanpa Pembiayaan Jangka Waktu
Angsuran Angsuran
bulan per bulan
per hari
6 2.886.210
96.207 12
1.430.137 47.671
Menabung sebelum
18 944.831
31.494
berangkat Umroh 24
702.218 23.407
36 460.878
15.363 48
339.165 11.306
60 266.272
8.876
Asumsi:
Biaya Paket Umroh Rp17.500.000
Uang Muka Pembiayaan Rp 5.250.000
Plafond Pembiayaan Rp12.250.000