Kendala-kendala dan Alasan adanya Rekruitment

19 lembaga tidak sama, tetapi umumnya kendala itu meliputi kebijakan organisasi, persyaratan jabatan, metode pelaksanaan penarikan, kondisi tenaga kerja, soldaritas perusahaan, dan lingkungan eksternal. 9 a. Kebijakan- kebijakan organisasi Berbagai kebijakan organisasi merupakan cermin utama berhasil atau tidaknya penarikan calon pegawai. Kebijakan organisasi yang akan mempengaruhi penarikan adalah kebijakan mengenai kompensasi dan kesejahteraan, promosi, status karyawan, dan sumber tenaga kerja. 1 Kebijakan kompensasi dan kesejahteraan Jika perusahaan dapat memberikan kompensasi dan kesejahteraan yang cukup besar serta adil, pelamar akan semakin banyak. Sebaliknya jika gaji dan kesejahteraan rendah, pelamar akan sedikit. 2 Kebijakan Promosi Apabila kesempatan untuk promosi diberikan cukup luas maka pelamar semakin banyak. Sebaliknya jika kesempatan untuk promosi sangat terbatas, pelamar akan sedikit. Promosi merupakan idaman setiap karyawan karena dengan promosi berarti statis dan pendapatan akan bertambah besar. 3 Kebijakan sumber tenaga kerja Jika tenaga kerja yang akan diterima hanya bersumber dari tenaga kerja lokal maka pelamar sedikit. Sebaliknya jika tenaga kerja 9 Melayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumu Aksara,2007, h. 44-46 20 yang akan diterima bersumber dari seluruh Nusantara maka pelamar akan semakin banyak. b. Persyaratan jabatan Semakin banyak persyaratan yang harus dimiliki pelamar maka pelamar semakin sedikit. Sebaliknya jika persyaratannya sedikit, pelamar akan semakin banyak. c. Metode pelaksanaan penarikan Semakin terbuka penarikan melalui surat kabar, radio, atau TV pelamar semakin banyak. Sebaliknya semakin tertutup penarikan, pelamar semakin sedikit. d. Kondisi pasar tenaga kerja Semakin besar penawaran tenaga kerja semakin banyak pula pelamar. Sebaliknya jika penawaran tenaga kerja sedikit, pelamar juga sedikit. e. Solidaritas perusahaan Solidaritas perusahaan di artikan besarnya kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan, misalnya besarnya perusahaan. Jika solidaritas perusahaan besar, pelamar semakin besar. Sebaliknya jika solidaritas perusahaan rendah, pelamar sedikit. f. Kondisi-kondisi lingkungan eksternal Jika kondisi perekonomian tumbuh dengan cepat dan saingan banyak, pelamar akan sedikit. Sebaliknya jika tingkat pertumbuhan perekonomian kecil, pelamar semakin banyak. 21 Selain kendala yang di hadapi tersebut ada beberapa tantangan yang berhubungan dengan rekruitment, yaitu: a. Para rekruter menghadapi permasalahan dalam menarik pelamar, b. Departemen SDM harus terus menemukan kebutuhan pelanggannya, manajer operasi yang memiliki pekerjaan harus diisi, c. Kompetisi SDM menyebabkan para manajer menerima calon yang belum kualified sehingga perlu perlatihan-pelatihan pengembangan yang lebih intensif. Ada beberapa alasan yang mendorong suatu organisasi melakukan rekruitment: 10 a. Berdirinya organisasi baru b. Ada nya perluasan kegiatan organisasi c. Terciptanya pegawai atau anggota dan kegiatan-kegiatan baru d. Adanya pegawai atau anggota yang pindah ke organisasi lainnya. e. Adanya pegawai atau anggota yang berhenti, baik dengan hormat maupun tidak dengan hormat sebagai tindakan punitife. f. Adanya pegawai atau anggota yang berhenti karena memasuki usia pensiun g. Adanya pegawai atau anggota yang meninggal dunia. 10 Ambar teguh sulistiyani dan Rosidah, Manajeman Sumber Daya Manusia, konsep,teori dan pengembangan dalam konteks organisasi public, yogyakarta: Graha ilmu, 2009, edisi 2, h. 168. 22 Konsep Penarikan atau rekruitment 11 Tabel 1.1 2 Sumber - Internal - Eksternal Penarikan atau Recruitmen 1 Dasar - Job Specification - Peraturan pemerintah 4 Kendala - Internal - Eksternal organisasi 3 Metode - Tertutup - Terbuka Konsep Penarikan atau rekruitment terdiri dari empat bagian yang pertama dasar yang terdiri dari job specifiation dan peratiran pemerintah, yang ke dua Sumber internal dan eksternal, sedangkan yang ke tiga dengan metode tertutup dan metode terbuka dan kendala yang di hadapi dalam rekruitment adalah dari internal dan dari eksternal organisasi.

B. Induk Koperasi

1. Ruang Lingkup Induk Koperasi

Menurut undang-undang Koperasi No. 12 tahun 1967 : Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, 11 Melayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumu Aksara,2007, h. 46 23 beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas azaz kekeluargaan. Jika di runut dari suku katanya pengertian Koperasi adalah singkatan dari kata ko co dan operasi operation. Koperasi yang didirkan menurut undang-undang koperasi tersebut di atas dibagi dalam empat tingkat: 12 a. Koperasi Primer, yaitu koperasi yang beranggotakan orang-orang dan mempunyai sekurang-kurangnya 20 orang anggota. b. Pusat Koperasi, yaitu yang anggotanya terdiri dari sekurang-kurangnya 5 koperasi primer, yang telah berbadan hukum serta mempunyai sangkut-paut dalam usahanya. c. Gabungan Koperasi, yaitu koperasi yang anggotanya terdiri dari sekurang-kurangnya 3 pusat koperasi yang telah berbadan hukum d. Induk Koperasi, yaitu koperasi yang anggotanya terdiri dari sekurang-