59
b. Ketentuan mengenai perbedaan perlakuan harus dituangkan secara
tertulis dan merupakan salah satu kebijakan koperasi simpan pinjam Koperasi yang memiliki unit simpan pinjam yang disepakati oleh
anggota dalam rapat anggota. c.
Selisih besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib diakui sebagai modal penyertaan anggota baru KSPKoperasi yang memiliki unit
simpan pinjam.
3. Prosedur Standar Permohonan Keluar dari Keanggotaan
a. Untuk memperjelas status keanggotaan seseorang, KSPKoperasi yang
memiliki unit usaha simpan pinjam wajib mempunyai prosedur standar tertulis yang mengatur anggota yang mengajukan permohonan untuk
keluar dari keanggotaannya.
9
b. KSPKoperasi yang memiliki USP harus memiliki ketentuan tertulis
mengenai penambahan simpanan pokok dan simpanan wajib bagi anggota yang akan keluar atau meninggal dunia.
c. Anggota yang akan keluar dari KSPKoperasi yang memiliki USP
mempunyai hak untuk memperoleh tambahan atas simpanan pokok dan simpanan wajib yang telah disetorkan nya.
d. Hak tambahan atas simpanan pokok dan simpanan wajib anggota pada
koperasi diambil dari cadangan KSP atau cadangan umum pada USP Koperasi.
9
Data dari INKOPSYAH-BMT, Jakarta Maret 2010
60
e. Besaran tambahan pokok dan simpanan wajib tersebut pada butir 4 di
atas harus disesuaikan 15 dengan besarnya cadangan yang dimiliki oleh KSPUSP Koperasi.
f. Anggota yang akan keluar dari KSPKoperasi yang memiliki USP
seperti pada butir 3 di atas adalah anggota yang keluar dengan alasan meninggal dunia atau pindah kerja danatau habis masa kerja bagi
koperasi fungsional. g.
Anggota yang telah memenuhi prosedur standar permohonan untuk keluar dari keanggotaan KSPKoperasi yang memiliki unit usaha
simpan pinjam maka status keanggotaannya dicabut dan hak serta kewajibannya kepada KSPKoperasi yang memiliki unit usaha simpan
pinjam menjadi hilang. h.
Keanggotaan seseorang pada koperasi berakhir apabila : 1
Anggota tersebut meninggal dunia. 2
Koperasi membubarkan diri atau dibubarkan oleh pemerintah. 3
Berhenti atas permintaan sendiri. 4
Di non-aktifkan oleh pengurus karena tidak lagi memenuhi persyaratan keanggotaan atau melanggar ketentuan Anggaran
DasarAnggaran Rumah Tangga dan ketentuan lain yangberlaku pada koperasi.
5 Anggota yang di non-aktifkan oleh pengurus dapat meminta
pertimbangan kepada rapat anggota.