Implikasi Corporate Social Responsibility CSR Pendidikan

Selanjutnya program pendidikan komputer, program ini bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dan berpengetahuan dibidang teknologi informasi, dari program tersebut pelajar dan masyarakat diharapakan dapat mengaplikasikan teknologi dan informasi dalam menunjang kegiatan sehari- hari baik pada kegiatan sekolah, maupun kegiatan kewirausahawan, pertanian, peternakan bahkan administrasi kependudukan RTRW maupun aktivitas lainnya yang tentunya mempunyai dampak yang positif terhadap pengembangan sosial dan ekonomi. Selain itu, ini merupakan pencerminan kerjasama perusahaan dengan pemerintah khususnya UPTD LK Cilegon dalam pengembangan masyarakat. Target peserta adalah pelajar tingkat SMP dan SMA sederajat, para pencari kerja dengan bentuk pelatihan. Pertama, pelatihan komputer bagi pemula basic untuk pelajar SMP sederajat, kedua, pelatihan komputer menengah intermediate untuk pelajar SMA sederajat, ketiga, pelatihan komputer untuk persiapan kerja untuk para pencari kerja dan lulusan SMA, keempat, pelatihan komputer bagi teknisi latihan perakitan dan service komputer. Pada tahapan ini, program pelatihan komputer dimulai dengan memprioritaskan program “pelatihan komputer untuk persiapan kerja” selanjutnya baru pada bentuk-bentuk pelatihan lainnya. Adanya pelatihan komputer tersebut menjadi nilai tambah bagi masyarakat khususnya pelajar SMA. Sebelum adanya pelatihan pendidikan non formal, warga pelajar SMA hanya memperoleh pengetahuan komputer di sekolah formal. Untuk menambah pengetahuan tersebut warga harus keluar dari kampungnya menuju tempat kursus, sementara biaya untuk mengikuti tambahan pendidikan non formal tergolong mahal. Hal inilah sebetulnya sulit untuk mendapatkan akses ke arah tambahan pendidikan tersebut. Melalui pengadaan komputer dari PT. MCCI warga tidak merasa sulit untuk menambahkan pengetahuan di luar dari jam formal. Pada program pelatihan komputer untuk persiapan kerja di ikuti oleh peserta sekitar 14 orang, terdiri dari laki-laki 8 orang dan perempuan 6 orang, dengan jumlah unit keseluruhan komputer sebanyak 16 unit komputer. Seperti yang diutarakan informan dari warga dalam petikan wawancara berikut: “Iya tahu kang, malah saya salah satu dari peserta CSR PT. MCCI, pas waktu peserta pelatihan komputer CSRnya PT.MCCI di kelurahan Gerem. Tahun 2010-2011 kalau gak salah 2 bulan dari sebelum bulan haji 2 hari, pas lebaran haji langsung pelatihan Sampai tanggal 17 januari kita para peserta itu ikut ujian. Kalau saya kan ikut pelatihan komputer dari CSRnya PT. MCCI kang, kepengennya salah satu diantara para peserta pelatihan yang dilakukan CSR MCCI ini, kita direkrut oleh MCCI untuk menerapkan ilmu yang udah dikasih sama MCCI, jadi intinya bisa bekerja di pabrik tersebut.” 55 Dalam program pelatihan ini diselenggarakan hanya 2 bulan dalam pertemuannya satu minggu dua kali pertemuan, dengan tenaga pengajar dosen dari sekolah tinggi insan unggul Cilegon. Hal tersebut perlunya peningkatan kualitas SDM, yang senada juga diutarakan oleh informan dari warga bahwa: “Pelatihan komputer yang dijalankan MCCI bermanfaat ko, Cuma masih kurang kang, soalnya kita maunya agak lama kaya kursus-kursus gitu.” 56 55 Wawancara Pribadi dengan NR. Cilegon, 8 Mei 2011. 56 Wawancara dengan WT Cilegon, 12 Mei 2011. Namun karena rendahnya kualitas SDM, persoalan yang penting dihadapi oleh masayarakat Gerem adalah penyediaan lapangan kerja. Apalagi ketika melamar kerja di perusahaan saat di interview yang ditanya adalah keahlian mengoperasikan komputer. Oleh karena itu sedapat mungkin PT. MCCI dengan program pendidikan tersebut diarahkan untuk membantu persoalan itu.

C. Implikasi CSR Kesehatan

Berikutnya ialah program CSR pilar kesehatan, dalam program CSR kesehatan ini, PT. MCCI telah meluncurkan program pelaksanaan pengadaan air bersih berupa sumur bor, khitanan massal, penyuluhan gizi untuk anak dan pengobatan gratis. Pada program pelaksanaan air bersih berupa sumur bor, pada awalnya adalah kesulitan akses untuk mendapatkan air bersih menjadi salah satu utama yang dihadapi oleh masyarakat kampung Watu Lawang, kampung Porod Lampung dan kampung Pasir Salam di Kelurahan Gerem. Akibatnya air bersih menjadi sangat langka dan berdampak pada harga air bersih yang menjadi sangat mahal. Masyarakat di tiga kampung itu terpaksa harus menempuh perjalanan yang diperkirakan tiga kilometer dengan medan perbukitan untuk mencapai sumber air bersih. Saat sudah sampai sumber mata air, masyarakat harus mengantri, menunggu bergiliran dan berjam-jam demi mendapatkan air bersih dari resapan pohon yang jauh dari tempat tinggalnya. Tetes demi tetes air mereka kumpulkan kedalam jirigen besar, setelah terisi penuh, jirigen digendong pulang. Krisis air bersih peristiwa rutin bagi warga di tiga kampung itu. Kondisi daerah yang berada diperbukitan membuat pasokan air bersih jadi sulit. Ketiga perkampungan ini berada diatas 310 meter dari permukaan air laut. Selain itu, daerah ini memiliki kontur tanah yang berbatu. Kondisi ini menyulitkan meraka untuk mendapatkan air bawah tanah. Perjuangan mendapatkan air bersih yang dilakukan tiga kampung mendapatkan sorotan PT. MCCI untuk membuka kepedulian bentuk CSRnya. Atas dasar niat dan tekad yang kuat untuk saling membantu, perusahaan bekerjasama dengan pemerintah daerah, masyarakat sekitar dan tokoh masyarakat Gerem membentuk kepanitiaan untuk merealisasikan air bersih di tiga kampung di wilayah Kelurahan Gerem. Dalam pelaksanaan pengadaan air bersih ini penuh dengan tantangan dan hambatan. Tantangan pertama, yang dihadapi oleh kontraktor dalam mengerjakan pengadaan air bersih. Karena medan yang dihadapi sangat berat, baru beberapa bulan kontraktor yang pertama mengundurkan diri. Sehingga proyek ini sempat terhenti beberapa waktu, kemudian proyek dilanjutkan dengan kontraktor dari daerah lain yang sudah berpengalaman. Ternyata pembangunan air bersih ini memerlukan waktu pengorbanan banyak pihak baik dari segi waktu, pikiran, tenaga dan materi. Hal ini dapat dilihat dari waktu pembentukan panitia, pelaksanaan operasional dan sampai siapnya air bersih untuk dimanfaatkan oleh masyarakat membutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun. Seperti yang ditegaskan oleh informan dari perusahaan dalam petikan wawancara berikut: “Awalnya kami memperkirakan pekerjaan sumur bor itu hanya memakan waktu enam sampai delapan bulan, tapi ternyata karena sulitnya medan pengeboran dan lokasinya yang berada tinggi di perbukitan program ini baru selesai 1,5 tahun. Malah rekan-rekan dilapangan yang menegerjakan langsung pengeboran setempat khawatir sumur ini gagal kita buat, karena kondisinya memang sulit.” 57 Mengingat medan berat untuk mengangkut sarana dan prasarana untuk sampai pada pengeboran. Berbekal niat dan tekad untuk saling membantu serta memohon ridha sang Tuhan, PT. MCCI, pemerintah, beserta masyarakat mampu meyelesaikan air bersih berupa sumur bor. Kini warga kampong Watu Lawang, kampung Pasir Salam dan kampong Porod Lampung di kelurahan Gerem bisa bernafas lega. Akhirnya sumur berkedalaman 178 meter dapat selesai dibangun dan selesai pada pertengahan Maret. Dan secara simbolis, baru pada tgl 26 Mei 2009 peresmian penggunaan sumur bor ini dilakukan oleh Tb. Aat syafaat, S.Sos, M.Si selaku walikota Cilegon. “Sebelum sumur bor tersebut ada, warga hanya mengandalkan mata air alami untuk memenuhi air bersih mereka. Kalau pun ada sumur bor, itu pun berada tiga kilometer dari pemukiman mereka. Itu dibawah dan untuk setiap KK hanya di jatah mendapat dua jerigen saja.” 58 Operasioanal sumur pompa ini menggunakan daya listrik dari PLN, namun dalam perjalanannya PLN melakukan pemutusan daya akibat beban gardu yang over beban. Sepanjang juni hingga akhir oktober, PT. MCCI menanti keputusan PLN menambah daya untuk menggerakan pompa air. Karena tidak ada kepastian, akhirnya PT. MCCI berinisiatif menyediakan mesin generator berkapasitas 11.000 watt atau dua kali lipat tenaga listrik PLN sebelumnya. 57 Wawancara dengan BBG. Cilegon, 2 Mei 2011. 58 Wawancara dengan HUD. Cilegon, 1 Mei 2011 Secara resmi mesin generator diserahkan pada masayarakat pada awal November. Yang menarik dari mesin generator ini adalah seakan menjadi tanda pemanggil warga untuk mengambil air, jika mesin ini bunyi masyarakat berbondong-bondong datang mengantri ke sumur pompa. Dengan perasaan senang, kini warga dapat memanfaatkan air bersih tersebut, seperti yang di ungkapkan oleh informan dari warga berikut: “Sudah sesuai kebutuhan, apalagi kaya di kampung saya itu masyarakat masih membutuhkan air bersih, jadi dengan adanya air bersih sumur bor ini, jadi mereka itu tepat membuat sumur bor buat kami. Alhamdulillah walaupun 2 hari sekali bergiliran, soalnya kan banyak rumah dan harus giliran juga. Tapi waktu itu pernah bermasalah sama jetpompnya jadi 3 hari sekali deh.” 59 Hal serupa mengenai memanfaatkan air bersih juga terungkap dari pernyataan warga berikut: “Kami mengucapkan terima kasih kepada PT. MCCI yang telah membuat sumur bor dan meringankan beban masyarakat untuk mendapatkan air bersih khususnya yang ada dikelurahan Gerem ini.” 60 Selanjutnya dari pilar program kesehatan ialah khitanan massal,. Khitanan massal yang dilakukan kali ini diikuti oleh 36 anak dengan usia 4 sampai 6 tahun di kelurahan Gerem. Menariknya dari kegiatan ini adalah sebelum anak-anak memasuki ruang khitan yang telah disediakan oleh panitia, rupanya anak-anak tersebut diajak nonton film kartun seraya dapat menghipnotis mereka untuk tidak melihat tangis anak-anak lainnya yang keluar dari ruangan setelah menjalani khitan. Seperti yang diungkap oleh informan dari perusahaan bahwa: 59 Wawancara Pribadi dengan UM. Cilegon 16 Mei 2011. 60 Wawancara dengan STH. Cilegon, 22 Mei 2011. “Program ini dilakukan untuk membantu warga yang memang ingin mengkhitankan anaknya. Hal ini sengaja dibuat agar anak-anak senang dulu dan tidak merasa takut ketika mau di khitan makanya di ajak nonton kartun. “ 61 Kamis, 23 Juni 2011 masih bertepatan dengan libur sekolah, PT. MCCI menggelar khitanan massal versi dua, kegiatan ini termasuk kedalam fokus kesehatan dari program CSR perusahaan. Kegiatan yang di adakan di sekolah dasar negeri tiga SDN III Gerem dihadiri oleh antusias warga masyarakat Gerem termasuk peserta sebanyak 35 anak yang terpaut usia 5 sampai dengan 8 tahun di khitan massal. Kegiatan tersebut untuk meringankan beban masyarakat Gerem yang berkeinginan anaknya di khitan. Selain dapat meringankan beban, masyarakat Gerem juga merasakan manfaatnya. Seperti terungkap pernyataan informan warga berikut: “Kami sangat berterima kasih sekali. Kalau sunnat sendiri kan biayanya lumayan mahal.” 62 Dalam rangka menyambut hari ulang tahun PT. MCCI yang ke 20, perusahaan tersebut menggelar pengobatan gratis dan penyuluhan tentang pola makanan yang sehat untuk balita. Ini dilakukan agar masyarakat mengetahui cara yang baik dalam memberikan masukan gizi untuk anak-anak. Kegiatan penyuluhan dan pengobatan gratis yang dilakukan saat itu akan dikembangkan menjadi sebuah kegiatan yang berkesinambungan. Yakni PT. MCCI akan bekerjasama dengan pihak puskesmas setempat untuk mengadakan 61 Wawancara dengan YI. Cilegon, 23 Juni 2011. 62 Wawancara dengan SBHS. Cilegon, 23 Juni 2011.