Teknik Pengumpulan Data Metodelogi Penelitian dan Teknik Penulisan 1.

15

Bab II Tinjauan Teoritis Atas Konsep Corporate Social Responsibility

CSR

A. Pengertian Corporate Social Responsibility CSR

Istilah Corporate Social Responsibility dikenal luas pada tahun 1960-an bersamaan dengan karya Howard R. Bowen “Social Responsibility of the Businessmen”. Prinsip yang dijalankan pada masa itu ialah prinsip derma charity principle, dalam prinsip tersebut dikatakan bahwa sebagian besar berasal dari kesadaran pribadi pemimpin perusahaan untuk berbuat sesuatu kepada masyarakat. Semangat berbuat baik itu kepada semua manusia antara lain dipicu oleh nilai spiritual yang dimiliki para pemimpin perusahaan kala itu. Sebagaimana diketahui, berbagai agama besar di dunia mengajarkan nilai-nilai yang sangat menghargai pengeluaran harta dengan tujuan membantu orang-orang yang lebih tidak beruntung. Selanjutnya prinsip perwalian stewardship principle, prinsip ini menyatakan bahwa perusahaan merupakan wali yang dipercaya oleh masyarakat untuk mengelola sumber daya. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan dengan saksama berbagai kepentingan dari para pemangku kepentingan yang dikenai dampak keputusan dan praktik operasi perusahaan. Prinsip ini semakin bertambah penting sejalan dengan pengakuan terhadap konsep pemangku kepentingan dimana pemangku kepentingan berpotensi untuk menghambat pencapaian tujuan perusahaan bila kepentingan perusahaan tidak sejalan dengan kepentingan masyarakat secara luas. Kemudian berkembang prinsip kepentingan stakeholder, Freeman mendefenisikan stakeholder sebagai setiap kelompok atau individu yang dapat memengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan perusahaan. 15 Adopsi pemangku para kepentingan telah ikut memperjelas kepada bagian masyarakat society dimana perusahaan memiliki kewajiban. Dengan demikian, konsep pemangku kepentingan memberikan panduan yang lebih spesifik untuk kata social yang digunakan dalam konsep CSR. Pada tahun 1990 prinsip CSR berkembang menjadi prinsip pembangunan berkelanjutan sustainable development. 16 The Broundtland Comission mendefinisikan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan manusia saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan mereka. 17 Bahkan dalam konsep ini mengandung dua ide utama, yakni sebagai berikut: 1. Melindungi lingkungan, dibutuhkan pembangunan ekonomi. Kemiskinan merupakan suatu penyebab penurunan kualitas lingkungan, masyarakat yang kekurangan pangan, perumahan,dan kebutuhan dasar untuk hidup cenderung menyalahgunakan sumber daya alam hanya untuk tujuan bertahan hidup. Oleh karena itu, perlindungan terhadap lingkungan hidup 15 Dwi Kartini, Corporate Social Responsibility: Transformasi Konsep Sustainability Management dan Implementasi di Indonesia Bandung: Refika Aditama, 2009, h. 8. 16 Ismail Solihin, Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability Jakarta: Salemba Empat, 2009, h.. 17-27. 17 Ismail Solihin, Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability, h. 27.