“Program ini dilakukan untuk membantu warga yang memang ingin mengkhitankan anaknya. Hal ini sengaja dibuat agar anak-anak senang
dulu dan tidak merasa takut ketika mau di khitan makanya di ajak nonton kartun. “
61
Kamis, 23 Juni 2011 masih bertepatan dengan libur sekolah, PT. MCCI menggelar khitanan massal versi dua, kegiatan ini termasuk kedalam fokus
kesehatan dari program CSR perusahaan. Kegiatan yang di adakan di sekolah dasar negeri tiga SDN III Gerem dihadiri oleh antusias warga masyarakat Gerem
termasuk peserta sebanyak 35 anak yang terpaut usia 5 sampai dengan 8 tahun di khitan massal. Kegiatan tersebut untuk meringankan beban masyarakat Gerem
yang berkeinginan anaknya di khitan. Selain dapat meringankan beban, masyarakat Gerem juga merasakan manfaatnya. Seperti terungkap pernyataan
informan warga berikut: “Kami sangat berterima kasih sekali. Kalau sunnat sendiri kan biayanya
lumayan mahal.”
62
Dalam rangka menyambut hari ulang tahun PT. MCCI yang ke 20, perusahaan tersebut menggelar pengobatan gratis dan penyuluhan tentang pola
makanan yang sehat untuk balita. Ini dilakukan agar masyarakat mengetahui cara yang baik dalam memberikan masukan gizi untuk anak-anak.
Kegiatan penyuluhan dan pengobatan gratis yang dilakukan saat itu akan dikembangkan menjadi sebuah kegiatan yang berkesinambungan. Yakni PT.
MCCI akan bekerjasama dengan pihak puskesmas setempat untuk mengadakan
61
Wawancara dengan YI. Cilegon, 23 Juni 2011.
62
Wawancara dengan SBHS. Cilegon, 23 Juni 2011.
posyandu tiap bulannya. Diakuinya dalam petikan wawancara dari informan perusahaan sebagai berikut:
“Pengobatan gratis ini memang sifatnya sesaat, kami ingin kegiatan ini terus berkesinambungan. Maka dari itu kami berinisiatif melakukan hal
ini secara rutin melalui posyandu. Kami akan memberikan bantuan obat- obatan dan melakukan penyuluhan melalui posyandu yang telah ada.”
63
Melalui bantuan kegiatan kesehatan masyarakat diajak untuk berprilaku hidup bersih dan sehat yang lebih baik. Bantuan yang diberikan dalam rangka
peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Oleh karena itu kesehatan merupakan hal yang penting bagi kehidupan.
D. Implikasi CSR Pengembangan Ekonomi
Selanjutnya program
pengembangan ekonomi,
dalam program
pengembangan ekonomi ini ialah bantuan pembibitan kambing unggul kepada masyarakat kampung cupas kelurahan gerem. Pertama, bantuan kambing 24 ekor,
20 betina dan 4 jantan ini diberikan pada Rt 0107 dan 0207 cupas wetan dan cupas kulon, kedua, membuat sistem kelompok peternak muda mandiri PMM
dengan bantuan sebanyak 36 ekor dengan sistem penggemukan. “Perlu diketahui bahwa lingkungan cupas sangat cocok untuk ternak
kambing, meski daerahnya kering, tapi banyak rumput dan dedaunan yang baik untuk pakan ternak kambing
.”
64
Tujuan dari bantuan kambing ini ialah untuk memotivasi generasi pemuda dalam kegiatan berwirausaha dengan skala mikro kecil. Bantuan berupa
pembibitan kambing unggul ini, hanya untuk diambil anaknya. Bantuan kambing
63
Wawancara dengan YI. Cilegon, 24 maret 2011.
64
Wawancara dengan VI. Cilegon, 11 April 2011.
tersebut yang digemukan adalah betina. Kemudian bantuan kambing sebanyak 36 ekor ini akan dijadikan penggemukan, yang digemukan adalah kambing jantan.
Setelah kambing berusia tiga bulan, kambing dapat dijual kemudian dapat dibelikan kambing kembali. Berikut adalah petikan wawancara dengan informan
warga: “Sangat berdaya ketika CSR itu berkesinambungan dan gak ada masalah
enjoy-enjoy aja, bahkan kedepan kita akan garap program baru budidaya emping, jamur tapi semua itu butuh proses karena harus latihan dulu
keluar barangkali, dan itu pun MCCI yang akan membiayai semuanya. Dan juga Insya Allah kang ovar program ternak kambing dari MCCI juga
akan dilanjutkan sekupnya ditambah dari Gerem talang sampai pasir salam, dasarnya adalah karena program ini berhasil jadi harus
dilanjutkan.”
65
Program yang mengarah pada kemandirian ekonomi tersebut diperlukan upaya kelanjutannya. Hal serupa terungkap dari pernyataan karyawan perusahaan
berikut: “Untuk pengembangan ekonomi, pembibitan kambing unggul dengan
memberikan kambing, penggemukan kambing, dan yang ketiga hal-hal UKM yang akan di coba tahun ini.”
66
Melalui program skala mikro tersebut, masyarakat dapat merasakan manfaatnya dengan program CSR pengembangan ekonomi dari PT. MCCI dengan
terbukti mampu meningkatkan pendapatan peternakan. Sebelumnya mereka berprofesi sebagai pengembala dan serabutan, kini mereka telah menjadi peternak
kambing. Meskipun usaha mikro ini belum semua kampung mendapatkannya, tapi PT. MCCI akan mengarahkan program ini kepada sifatnya
yang
65
Wawancara Pribadi dengan SBI. Cilegon, 4 Mei 2011.
66
Wawancara Pribadi dengan DDO. Cilegon, 19 Mei 2011.
berkesinambungan. Dengan adanya program tersebut tentunya menjadi nilai tambah bagi masyarakat dalam manekuni upaya berwirausaha secara mandiri.
Fenomena aktivitas CSR yang dilakukan nampaknya hampir memenuhi, tinggal masyarakatnya saja yang memanfaatkan dan mengelolanya dengan baik.
Seperti saung aksara dan program CSR lainnya. Hal demikian dapat di ungkapkan dari petikan wawancara oleh karyawan perusahaan berikut:
“ya saudara ovar bisa lihat, dari berbagai aktivitas yang kita laksanakan tampaknya sudah dirasakan, kaya yang baru-baru ini yang fenomena itu
ada pompa air, sarana pendidikan seperti lembaga pendidikan komputer dan saung aksara. Sebenarnya aktivitas CSR itu sudah dipelajri dulu ya,
jadi kita mengadakan aktivitas bukan asal-asalan, seperti pompa air, kita survey mengkaji gimana membangunnya. Jadi CSR MCCI bener-bener,
walaupun belum 100, karena namanya masyarakat kan kebutuhannya beda-beda setiap orang, secara umum kita sudah memenuhi kebutuhan
masyarakat.”
67
Terkait dengan penyelenggaraan program-program sosialnya, PT. MCCI dapat melanjutkan programnya secara terbuka dengan nuansa filantropis. PT.
MCCI juga diminta partisipasi untuk memenuhi aspirasi masyarakat guna keperluan mengentaskan persoalan masyarakat dari akar persoalan yang
sesungguhnya. Tentunya hal demikian sesuai dengan prinsip tiga pilar program pendidikan, kesehatan dan pengembangan ekonomi.
67
Wawancara Pribadi dengan MRF. Cilegon, 25 Mei 2011
.
79
Bab V Penutup
A. Kesimpulan
Pertama, Sebagain besar derma atau bantuan sosial oleh PT. MCCI ke
masyarakat pada tahun 1991 sampai 2005 masih bersifat charity atau satu aktivitas insidentil dengan konsep pengembangan masyarakat community
development . Baru kemudian di tahun 2005 perubahan paradigma mengenai CSR
PT. MCCI adalah konsep pembangunan berkelanjutan sustainable development atau konsep jangka panjang.
Kedua, Strategi CSR PT. MCCI meliputi kesadaran awareness di lima
tahun pertama, pada tahapan tersebut dengan inisial program untuk memperbesar kekuatan ekonomis yang sejajar dengan pendidikan dan program kesehatan.
penerapan program-program awal ini juga untuk mengenal dan meningkatkan potensi ekonomi masyarakat parallel dengan program-program kesehatan dan
pendidikan. Partisipasi involving di lima tahun kedua, pada tahapan tersebut dengan target partisipasi tinggi dari masyarakat dalam program terbentuknya
organisasi-organisasi mikro ekonomi di masyarakat. Sedangkan Contoh model di lima tahun ketiga, pada tahapan tersebut dimana organisasi ekonomi di
masyarakat sudah berkembang pesat dan masyarakat telah dapat menjalankan kemandirian ekonomi yang berkesinambungan.
Ketiga, implikasi dari CSR sustainable development PT. MCCI meliputi
bidang pendidikan dengan berupa bantuan implementasi pengadaan saung aksara,
buku bacaaan, kursus bahasa inggris, beasiswa, dan pelatihan komputer.
Selanjutnya bidang kesehatan dengan berupa bantuan implementasi penyuluhan gizi untuk anak, pengadaan air bersih sumur pompa dan khitanan massal.
Sedangkan di bidang pengembangan ekonomi dengan berupa bantuan implementasi bantuan penggemukan kambing, UKM pembuatan emping dan
jamur.
B. Saran
Berdasarkan analisis dan kesimpulan, maka peneliti memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat meningkatkan program CSR PT. MCCI antara lain:
1. Berdasarkan perubahan paradigma konsep CSR dari charity ke sustainable development
, maka CSR yang terkandung dalam kebijakan perusahaan harus benar-benar dilakukan secara komitmen dan konsisten guna
mengarahkan program filantropis yang bertujuan untuk penguatan kapasitas masyarakat capacity building dan berkelanjutan serta
membantu mengentaskan persoalan masyarakat pada akar persoalan sesungguhnya.
2. Perusahaan perlu melakukan pemetaan sosial secara komprehensif sebagai jaminan penyusunan dan pelaksanaan programnya di dasarkan pada pada
database kondisi masyarakat yang secara benar dan akurat.
3. Mengingat masyarakat Gerem yang taraf pendidikannya rendah dan sulit mendapatkan akses untuk mengetahui mengenai CSR perusahaan, maka
sosialisasi terkait CSR sebaiknya dilaksanakan secara intensif bersama kelurahan.