Strategi Kepemimpinan Korporat dalam CSR

perusahaan dan masyarakat. Maka CSR adalah bukan hanya sekedar kegiatan amal, dimana CSR mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan akibat dari seluruh pemangku kepentingan stakeholder perusahaan termasuk lingkungan hidup. Hubungan dengan masyarakat tidak lagi dibangun dengan membagi- bagikan sekedar sumbangan atau sponshorship belaka, melainkan bisa dalam bentuk keterlibatan dalam program atau kegiatan pengembangan masyarakat community development. Melalui keterlibatan tersebut, maka upaya praktik tanggung jawab sosial perusahaan berimplikasi berdasarkan kriteria sebagai berikut: 1. Mencerminkan pendekatan seperti bisnis. 2. Melibatkan semua jenjang pegawai. 3. Mendapatkan dukungan dan komitmen manajemen senior. 4. Meningkatkan semua sumber daya organisasi perusahaan. 5. Terlibat dalam mempertanyakan kebijakan publik yang terkait dengan isu- isu penting yang di dukung organisasi. 6. Berinvestasi dalam komunitas-komunitas tempat perusahaan menjalankan bisnisnya. 7. Didasarkan pada rencana bisnis dan alokasi sumber daya. 8. Dibicarakan pada lingkungan internal dan eksternal organisasi. 28 Isu tanggung jawab sosial perusahaan CSR yang marak akhir-akhir ini adalah salah satu implikasi serta terkait erat dengan pendekatan stakeholder. Bagaimanapun juga perusahaan memahami bahwa tanpa keseimbangan dan pemenuhan kepentingan dari berbagai pihak terkait tersebut, perusahaan tidak akan memiliki keberlangsungan hidup yang panjang. Pendekatan yang paling radikal menyatakan bahwa tanggung jawab adalah suatu pemborosan dan tidak perlu karena satu-satunya tanggung jawab perusahaan adalah menciptakan keuntungan. Dengan keuntungan yang tinggi, gaji karyawan bias ditingkatkan, dan dengan peningkatankerja pegawai, tingkat permintaan barang serta jasa dalam negeri akan meningkat. Peningkatan sisi penawaran akan mendorong sektor produksi dengan penambahan pekerja. Jadi, memaksimalkan keuntungan dengan sendirinya akan menolong penganggur, yang berarti mengurangi kemiskinan. Pendekatan lainnya yang berbasis hukum, perusahaan harus taat pada hukum tempatnya beroperasi. Hal itu adalah kompromi yang harus dilakukannya karena telah beroperasi diwilayah tertantu. Pandangan yang lebih kompleks mengakui bahwa perusahaan akan bisa bertahan kalau lingkungan disekitarnya fisik dan non-fisik juga bertahan. Jadi, isu keseimbangan dalam rangka menjaga kesinambungan menjadi fokus dari pandangan tentang tanggung jawab sosial perusahaan. 28 Yosal Iriantara, Community Relationship: Konsep dan Aplikasinya Bandung: Simbosa Rekatama Media, 2004, h. 67.