Pengertian Corporate Social Responsibility CSR

Sedangkan program tujuan CSR adalah Meminimalisasi resiko sosial, membangun harmonisasi dengan masyarakat, peran aktif dalam memperbaiki masyarakat dengan melibatkan perusahaan pada masyarakat sekitar, pengembangan bisnis perusahaan, menumbuh kembangkan kepercayaan masyarakat dan mitra bisnis, meningkatkan harapan masyarakat agar perusahaan mengejar sasaran sosial dan ekonomis. 22

C. Prinsip-Prinsip Corporate Social Responsibility CSR

Beberapa prinsip-prinsip CSR diantaranya adalah: Pertama , Interdepedensi antar stakeholder pemerintah, dunia usaha dan masyarakat yakni, adanya kerjasama yang baik antar semua pihak yang terkait. Suatu program tidak dapat berhasil dengan baik bila interdepedensi tidak saling mendukung. Kedua , Pemberdayaan sebagai aktivitas tanggung jawab sosial diharapkan mampu memaksimalkan kemampuan yang ada pada masyarakat untuk berusaha dan mandiri empowerment, bahkan mampu memandirikan masyarakat lainnya. Ketiga, Partisipatif berupa peran aktif dari pihak yang terkait harus mampu di dukung oleh pihak lain sehingga jalinan kerja sama biasa membuahkan hasil yang maksimal. Keempat, Sesuai prioritas kebutuhan masyarakat baik sebelum, selama dan sesudah perusahaan beroperasi yakni program tanggung jawab sosial yang berhasil guna adalah suatu program yang sesuai dengan kondisi lingkungan 22 Sri Subekti Sunaryo, “Konsep dan Strategi Corporate Social Responsibility CSR PT. Takaful Indonesia,” Skripsi S1 Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009, h. 23-24. sekitarnya. Kondisi ini digambarkan dengan jalinan keadaan masyarakat sekitar dengan perusahaan. Kelima, Berkesinambungan sustainable, yakni tanggung jawab sosial dunia usaha merupakan program yang menjadi wajib bagi perusahaan sehingga programnya ini harus dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan dengan menjaga keseimbangan semua sumber daya yang ada, baik individu yang ada dalam perusahaan, masyarakat dan alam. 23

D. Implementasi Corporate Social Responsibility CSR

Pelaksanaan program CSR adalah pelibatan perusahaan, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, tokoh-tokoh masyarakat serta calon penerima manfaat CSR. Oleh sebab itu, dalam implementasi program CSR diperlukan beberapa kondisi yang akan menjamin terlaksananya implementasi program CSR dengan baik. Berikut ini adalah kondisi implementasi CSR: Kondisi pertama , implementasi CSR memperoleh persetujuan dan dukungan dari para pihak yang terlibat. Sebagai contoh implementasi CSR harus memperoleh persetujuan dan dukungan dari manajemen puncak perusahaan sehingga pelaksanaan program CSR didukung sepenuhnya oleh sumber daya yang dimiliki perusahaan. Sumber daya tersebut meliputi sumber daya finansial dalam bentuk penyediaan anggaran untuk pelaksanaan CSR, maupun sumber daya manusia yakni para karyawan perusahaan yang diterjunkan perusahaan untuk melaksanakan program CSR. 23 Lebih jelasnya baca Direktorat Jenderal Kelembagaan Sosial Masyarakat, Acuan Standarisasi Kerjasama kemitraan Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Dunia Usaha Jakarta: Dirjen Kelembagaan sosial Masyarakat, 2009, h. 19-23. Kondisi kedua , yang harus diciptakan untuk menunjang keberhasilan implementasi program CSR adalah diterapkannya pola hubungan relationship diantara pihak-pihak yang terlibat secara jelas. Hal ini akan meningkatkan kualitas koordinasi pelaksanaan program CSR. Tanpa adanya pola hubungan yang jelas di antara berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan CSR, maka kemungkinan besar pelaksanaan program CSR tersebut tidak akan berjalan secara optimal. Selain itu tanpa adanya pola hubungan yang jelas maka kemungkinan program CSR tersebut berlanjut sustainable akan berkurang. Kondisi ketiga, adalah adanya pengelolaan program yang baik. Pengelolaan program yang baik hanya dapat terwujud bila terdapat kejelasan tujuan program, terdapat kesepakatan mengenai strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan program dari para pihak yang terlibat dalam pelaksanaan CSR. Perwujudan program tersebut juga memerlukan dukungan terhadap program yang tengah dijalankan dari pihak-pihak yang terlibat dan terdapat kejelasan mengenai durasi waktu pelaksanaan program serta siapa yang bertanggung jawab untuk memelihara kontinuitas pelaksanaan kegiatan misalnya untuk aktivitas community development dalam bentuk pemberian fasilitas produksi kepada UKM bila program CSR sudah berakhir. 24 Implementasi CSR yang lain pada umumnya kegiatan itu kini dilakukan oleh perusahaan, Beberapa Tipe kegiatan CSR, Philip Kotler dan Nancy Lee merumuskannya dalam buku CSR: Doing The Most Good for Your Company and 24 Ismail Solihin, Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability Jakarta: Salemba Empat, 2009, h. 145-146. Your Caused menyatakan bahwa terdapat enam tipe kegiatan yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan program CSR diantaranya:

1. Promosi Kegiatan Sosial Cause Promotions

Perusahaan Menyediakan dana, sumbangan barang atau donasi sumbangan lainnya yang dapat menunjukan tingkat kepedulian dan perhatian perusahaan terhadap isu-isu sosial, mendukung pengumpulan dana dan partisipasi atau perekrutan sukarelawan. Perusahaan merencanakan dan mengatur promosinya sendiri.

2. Pemasaran Terkait Kegiatan Sosial Cause Related Marketing

Perusahaan berkomitmen untuk menyisihkan sebagian dari keuntungan penjualan produk untuk disumbangkan kepada suatu isu sosial. Pada umumnya penawaran ini terbatas pada waktu dan produk tertentu saja. Biasanya perusahaan bekerjasama dengan lembaga sosial tertentu, menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan. Kenaikan omset penjualan bagi perusahaan dan terkumpulnya dana sosial bagi lembaga sosial.

3. Pemasaran Kemasyarakan Korporat Corporate Social Marketing

Perusahaan mendukung kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan masyarakat, keselamatan atau keamanan masyarakat tentang lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat. Fokus kegiatan ini adalah pada perubahan sikap atau prilaku dari masyarakat. Perusahaan bisa mengadakan kampanye kegiatan ini secara independen. Tapi yang sering terjadi, perusahaan melibatkan mitra dari organisasi publik atau organisasi sosial.