Sistematika Penulisan Bab I

membutuhkan standar hidup yang memadai untuk seluruh masyarakat dunia. 2. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keberlanjutan, yakni dengan cara melindungi sumber daya yang dimiliki bumi bagi generasi yang mendatang. Pertumbuhan ekonomi tidak biasa dibenarkan dengan merusak hutan, lahan pertanian, air, dan udara dimana semua sumber daya tersebut sangat dibutuhkan untuk mendukung kehidupan manusia di planet ini. 18 Oleh karenanya konsep pembangunan berkelanjutan sustainable development yang dibangun mempunyai tiga pilar yang berhubungan dan saling mendukung satu sama lainnya. Ketiga pilar tersebut adalah sosial, ekonomi dan lingkungan. Konsep tanggung jawab sosial perusahaan yang bersifat pembangunan berkelanjutan sustainable develolepment sering kali diidentikan dengan metode pengembangan masyarakat community development, yaitu motivasi kewargaan. 19 Menurut The World Business Council for Sustainable Development CSR adalah komtimen berkelanjutan dari para pelaku bisnis untuk berprilaku secara etis dan memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi, sementara pada saat yang sama meningkatkan kualitas hidup dari para pekerja dan keluarganya demikian pula masyarakat lokal dan masyarakat luas. 20 18 I smail Solihin, Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability, h. 27. 19 Edi Suharto, Pekerjaan Sosial di Dunia Industri: Memeperkuat Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Bandung: Refika Aditama, 2007, h. 109. 20 Ismail Solihin, Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability Jakarta: Salemba Empat, 2009, h. 28. Sedangkan meurut Tripple Bottom Line pemahaman Tanggung jawab sosial perusahaan juga dapat diartikan sebagai komitmen perusahaan untuk mempertanggungjawabkan dampak kegiatan operasinya dalam dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan pada masyarakat dan lingkungan hidupnya. 21

B. Fungsi dan Tujuan Corporate Social Responsibility CSR

Penuangan program CSR yang menjadi keharusan mempunyai dedikasi fungsi dan tujuan, pertama, fungsi bagi individu karyawan adalah belajar metode alternatif dalam berbisnis, menghadapi tantangan pengembangan dan bias berprestasi dalam lingkungan baru, mengembangkan keterampilan yang ada dan keterampilan baru, pengetahuan perusahaan atas komunitas lokal dan memberi kontribusi bagi komunitas, mendapatkan persepsi baru atas bisnis. Kedua, fungsi bagi penerima program adalah mendapat keahlian dan keterampilan professional yang tak dimiliki organisasi atau tak memiliki dana untuk mengadakannya, mendapat keterampilan manajemen yang membawa pendekatan yang segar dan kreatif dalam memecahkan masalah, memperoleh pengalaman dari organisasi besar. Ketiga, fungsi bagi Perusahaan adalah memperkaya kapabilitas karyawan yang telah menyelesaikan tugas bekerjasama komunitas, meningkatkan pengetahuan tentang komunitas lokal, peluang untuk menanamkan bantuan praktis pada komunitas, meningkatkan citra dan profit perusahaan karena para karyawan menjadi duta besar bagi karyawan. 21 Fajar Nursahid, Tanggung Jawab Sosial BUMN: Analisis Terhadap Model kedermawanan Sosial PT Krakatau Steel, PT Pertamina dan PT Telekomunikasi Indonesia Depok: Piramedia, 2006, h. 13-14. Sedangkan program tujuan CSR adalah Meminimalisasi resiko sosial, membangun harmonisasi dengan masyarakat, peran aktif dalam memperbaiki masyarakat dengan melibatkan perusahaan pada masyarakat sekitar, pengembangan bisnis perusahaan, menumbuh kembangkan kepercayaan masyarakat dan mitra bisnis, meningkatkan harapan masyarakat agar perusahaan mengejar sasaran sosial dan ekonomis. 22

C. Prinsip-Prinsip Corporate Social Responsibility CSR

Beberapa prinsip-prinsip CSR diantaranya adalah: Pertama , Interdepedensi antar stakeholder pemerintah, dunia usaha dan masyarakat yakni, adanya kerjasama yang baik antar semua pihak yang terkait. Suatu program tidak dapat berhasil dengan baik bila interdepedensi tidak saling mendukung. Kedua , Pemberdayaan sebagai aktivitas tanggung jawab sosial diharapkan mampu memaksimalkan kemampuan yang ada pada masyarakat untuk berusaha dan mandiri empowerment, bahkan mampu memandirikan masyarakat lainnya. Ketiga, Partisipatif berupa peran aktif dari pihak yang terkait harus mampu di dukung oleh pihak lain sehingga jalinan kerja sama biasa membuahkan hasil yang maksimal. Keempat, Sesuai prioritas kebutuhan masyarakat baik sebelum, selama dan sesudah perusahaan beroperasi yakni program tanggung jawab sosial yang berhasil guna adalah suatu program yang sesuai dengan kondisi lingkungan 22 Sri Subekti Sunaryo, “Konsep dan Strategi Corporate Social Responsibility CSR PT. Takaful Indonesia,” Skripsi S1 Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009, h. 23-24.