Teknik Analisa dan interpretasi data

menghambat pencapaian tujuan perusahaan bila kepentingan perusahaan tidak sejalan dengan kepentingan masyarakat secara luas. Kemudian berkembang prinsip kepentingan stakeholder, Freeman mendefenisikan stakeholder sebagai setiap kelompok atau individu yang dapat memengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan perusahaan. 15 Adopsi pemangku para kepentingan telah ikut memperjelas kepada bagian masyarakat society dimana perusahaan memiliki kewajiban. Dengan demikian, konsep pemangku kepentingan memberikan panduan yang lebih spesifik untuk kata social yang digunakan dalam konsep CSR. Pada tahun 1990 prinsip CSR berkembang menjadi prinsip pembangunan berkelanjutan sustainable development. 16 The Broundtland Comission mendefinisikan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan manusia saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan mereka. 17 Bahkan dalam konsep ini mengandung dua ide utama, yakni sebagai berikut: 1. Melindungi lingkungan, dibutuhkan pembangunan ekonomi. Kemiskinan merupakan suatu penyebab penurunan kualitas lingkungan, masyarakat yang kekurangan pangan, perumahan,dan kebutuhan dasar untuk hidup cenderung menyalahgunakan sumber daya alam hanya untuk tujuan bertahan hidup. Oleh karena itu, perlindungan terhadap lingkungan hidup 15 Dwi Kartini, Corporate Social Responsibility: Transformasi Konsep Sustainability Management dan Implementasi di Indonesia Bandung: Refika Aditama, 2009, h. 8. 16 Ismail Solihin, Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability Jakarta: Salemba Empat, 2009, h.. 17-27. 17 Ismail Solihin, Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability, h. 27. membutuhkan standar hidup yang memadai untuk seluruh masyarakat dunia. 2. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keberlanjutan, yakni dengan cara melindungi sumber daya yang dimiliki bumi bagi generasi yang mendatang. Pertumbuhan ekonomi tidak biasa dibenarkan dengan merusak hutan, lahan pertanian, air, dan udara dimana semua sumber daya tersebut sangat dibutuhkan untuk mendukung kehidupan manusia di planet ini. 18 Oleh karenanya konsep pembangunan berkelanjutan sustainable development yang dibangun mempunyai tiga pilar yang berhubungan dan saling mendukung satu sama lainnya. Ketiga pilar tersebut adalah sosial, ekonomi dan lingkungan. Konsep tanggung jawab sosial perusahaan yang bersifat pembangunan berkelanjutan sustainable develolepment sering kali diidentikan dengan metode pengembangan masyarakat community development, yaitu motivasi kewargaan. 19 Menurut The World Business Council for Sustainable Development CSR adalah komtimen berkelanjutan dari para pelaku bisnis untuk berprilaku secara etis dan memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi, sementara pada saat yang sama meningkatkan kualitas hidup dari para pekerja dan keluarganya demikian pula masyarakat lokal dan masyarakat luas. 20 18 I smail Solihin, Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability, h. 27. 19 Edi Suharto, Pekerjaan Sosial di Dunia Industri: Memeperkuat Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Bandung: Refika Aditama, 2007, h. 109. 20 Ismail Solihin, Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability Jakarta: Salemba Empat, 2009, h. 28.