Tujuan dan Manfaat Penelitian

b. Mengetahui siapa dan bagaimana Ahmad Mushaddeq mendirikan aliran Al- Qiyadah Al-Islamiyah dan apa motifnya. c. Mengetahui bagaimana putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam kasus tindak pidana penodaan agama Islam oleh Ahmad Mushaddeq dan apa sanksinya. 2. Manfaat Penelitian Adapun beberapa manfaat dalam penelitian ini, di antaranya: 1. Bagi penulis, penulisan ini akan berguna untuk memperluas dan menambah wawasan tentang bagaimana pandangan hukum Islam dan hukum positif terhadap tindak pidana penodaan agama Islam oleh Ahmad Mushaddeq. 2. Bagi kalangan civitas akademika, penelitian ini diharapkan akan menambah khazanah tentang bagaimana pandangan hukum Islam dan hukum positif terhadap tindak pidana penodaan agama Islam oleh Ahmad Mushaddeq. 3. Bagi masyarakat umum, penulisan ini dapat menjadi informasi untuk memperluas wawasan tentang bagaimana pandangan hukum Islam dan hukum positif terhadap tindak pidana penodaan agama Islam oleh Ahmad Mushaddeq dan cara menanganinya.

D. Review Studi Terdahulu

8 Penelitian atau kajian terkait isu penodaam agama sudah relatif banyak dilakukan. Beberapa penelitian melihatnya dalam perspektif hukum positif, dan beberapa yang lain dalam tinjauan hukum Islam. Salah satu kajian yang menilik masalah penodaan agama ini dilakukan oleh Juhaya S. Pradja dan Ahmad Syihabudin, dalam buku mereka, Delik Agama dalam Hukum Pidana di Indonesia. Menurut mereka, suatu perbuatan atau tindakan dapat disebut sebagai kejahatan, jika perbuatan itu bertentangan dengan asas hukum positif yang hidup dalam rasa hukum kalangan rakyat adalah suatu delik, terlepas dari apakah asas-asas tersebut tercantum di dalam undang-undang pidana ataupun tidak. Sedangkan penciptaan “Delik Agama” dapat dibenarkan berdasarkan atas Sila Ketuhanan Yang Maha Esa. 9 Mereka mengungkapkan bahwa penyusunan tindak pidana agama dapat didasarkan atas suatu alternatif atau penggabungan antara beberapa teori, tergantung dari kepentingan hukum yang hendak dilindungi. Mereka mengutip apa yang dijelaskan oleh Tim Peneliti LPHN sekarang BPHN dalam buku, Pengaruh agama terhadap hukum pidana, yang menyebutkan tiga macam teori yang dapat dijadikan dasar pembentukan delik-delik tersebut: 10 a. Friedensschutz-theori, yang memandang ketertiban umum sebagai kepentingan hukum yang harus dilindungi. b. Geffulsschutz-theori, yang hendak melindungi rasa keagamaan. 9 Juhaya S. Pradja dan Ahmad Syihabudin, Delik Agama dalam Hukum Pidana di Indonesia, Bandung: Angkasa, 1993, Cet. ke-10, h. 56. 10 Ibid., h. 57. 9