2. Ikrar Kenabian Ahmad Mushaddeq
untuk menggantikan posisi Nabi Muhammad SAW. Di hadapan para pengikut Al- Qiyadah Al-Islamiyah, ia mengaku mendapatkan petunjuk tersebut melalui mimpi
sebanyak tiga kali. Setelah itu, ia mengangkat dirinya menjadi rasul Allah dan mengubah namanya menjadi Ahmad Mushaddeq.
10
Mushaddeq mengatakan, seperti tercatat dalam buku Ruhul Qudus yang turun kepada Al-Masih Al-
Mawud:
11
“Aku Al-Masih Al-Mawud menjadi syahid Allah bagi kalian, orang- orang yang mengimaniku ….. selanjutnya bagi kaum mukmin yang
mengimaniku agar menjadi syahid tentang kerasulanku kepada seluruh umat manusia di bumi Allah ini, seperti halnya murid-murid Yesus.
Takala Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya maka murid-murid- Nya itu segera melaksanakan perintah-Nya.”
Berita mengenai kelompok Al-Qiyadah lantas banyak menghiasi media massa cetak, maupun elektronik. Pasalnya Ahmad Mushaddeq memproklamirkan
diri sebagai rasul. Dia juga mengajarkan syahadat baru, yaitu syahadat kepada Al- Masih Al-Maw’ud Ahmad Mushaddeq. Aliran ini bahkan tidak mewajibkan
pelaksanaan ibadah shalat, puasa, haji lantaran dianggap belum turun perintah Allah untuk menjalankannya. Mereka juga beranggapan bahwa pada saat ini
adalah Periode Mekkah dengan ajaran pokok menegakkan akidah Islamiyah. Bagi para penganut ajaran Al-Qiyadah Al-Islamiyah, Islam yang ada
sekarang ini sudah tidak sempurna. Mereka berkeyakinan bahwa ajaran yang dibawa Moses, Yesus, dan Ahmad adalah sama, kerena memiliki sumber ajaran
10
Ahmad Mushaddeq, Ruhul Qudus yang Tutun Kepada Al-Masih Al-Maw’ud, Bogor: PB. Al-Qiyadah Al-Islamiyah, 2007, Cet. ke-1, h. 182.
11
Ahmad Mushaddeq, op.cit., h. 178.
65
yang sama pula dari Allah. Bahkan bagi mereka, di dalam ajaran Islam ada pula konsep Trinitas, sebagaimana ajaran Kristen. Mereka tidak segan-segan untuk
menyatakan: ”Sebetulnya ajaran Yesus sama dengan ajaran Islam”. Para anggota ini pun diberi atribut nama yang ”berbau” kristen. Misalnya,
jika seorang pengikut aliran ini bernama Muhammad, maka namanya akan ditambahi dengan nama Kristen menjadi Muhammad Joseph.
12
Dijelaskan pula bahwa aliran ini berusaha menyatukan ajaran Trinitas yang ada pada agama Nasrani. Al-Qiyadah ditenggarai sebagai usaha pemurtadan
atas nama Islam. Hal ini dapat dilihat dari nama para pengikut aliran ini yang diubah, semisal menjadi Emmanuel Fadhil, dan lain-lain. Selain itu, para pengikut
Al-Qiyadah juga meyakini bahwa Tuhan Bapak adalah Rabb, Yesus adalah Al- Malik, Ruhul qudus adalah Ilah. Al-Qiyadah Al-Islamiyah tidak melaksanakan
syariat Islam, termasuk syariat yang terpenting, yaitu shalat lima waktu. Mereka menganggap orang shalat sebagai musyrik. Mereka bahkan bercita-cita
memerangi orang yang shalat. Syahadat mereka pun sudah jauh berbeda, bukan lagi “Asyhadu anna Muhammadarrasulullah” tapi Asyhadu anna Al-Masih Al-
Mawud Rasulullah. Masih banyak keyakinan Al-Qiyadah Al-Islamiyah yang sangat menyimpang dari prinsip ajaran Islam yanag murni.Jelas ini bukan ajaran
Islam.
13
12
Nasrun Koharuddin, op.cit., h. 22.
13
Ibid., h. 27.
66