3. Jenis-Jenis Tindak Pidana TINJAUAN UMUM TENTANG TINDAK PIDANA PENODAAN AGAMA

tujuh macam, yaitu : jarimah zina, jarimah qadzat, jarimah minum khamr, jarimah pencurian, jarimah hirabah pembegalan, jarimah murtad dan jarimah pemberontakan. b. Jarimah qisas dan diyat yaitu jarimah yang diancam dengan hukuman qishas atau diyat. Hukuman qisas dan diyat adalah hukuman yang telah ditentukan batasnya dan tidak mempunyai batas terendah atau batas tertinggi, tetapi menjadi hak manusia. Hak manusia artinya si pelaku dapat dimaafkan di korban, dan apabila dimaafkan, maka hukuman tersebut menjadi hapus. Jarimah qisas dan diyat ada lima macam, yaitu : pembunuhan yang disengaja; pembunuhan miripsemi sengaja; pembunuhan karena kesalahan; kejahatan pada selain jiwa secara disengaja penganiayaan disengaja; dan kejahatan pada selain jiwa karena kesalahan penganiayaan tidak sengaja. c. Jarimah ta’zir yaitu jarimah yang dihukum dengan hukuman ta’zir. Hukuman ta’zir adalah hukuman yang tidak ditentukan batasnya hanya menyebutkan sekumpulan hukuman dari yang seringan-ringannya sampai yang seberat-beratnya dan bertujuan memberikan pelajaran. Tindak pidana yang diancam dengan hukumannya ta’zir seperti perbuatan ribba, menggelapkan titipan, memaki orang melakukan suap dan lain sebagainya. 43 2. Dilihat dari segi niat pelakunya, jarimah dibagi dua, yaitu : jarimah sengaja dan jarimah tidak sengaja. 53 a. Jarimah sengaja yaitu si pelaku dengan sengaja melakukan perbuatannya, padahal ia tahu bahwa perbuatannya itu dilarang. b. Jarimah semi sengaja yaitu si pelaku tidak sengaja mengerjakan perbuatan yang dilarang, tetapi perbuatan tersebut terjadi sebagai akibat kesalahannya. 3. Dilihat dari segi cara mengerjakannya, jarimah dibagi menjadi jarimah positif delicta commissionis dan jarimah negatif delicta ommissionis. 54 a. Jarimah Positif jarimah ijabiyah yaitu mengerjakan perbuatan yang dilarang seperti berbuat zina, mencuri dan lain sebagainya. b. Jarimah Negatif jarimah salabiyah yaitu tidak mengerjakan suatu perbuatan yang diperintahkan, seperti tidak mengeluarkan zakat. 4. Dilihat dari segi orang yang terkena jarimah korbannya, jarimah dibagi menjadi jarimah perseorangan dan jarimah masyarakat. 55 a. Jarimah perseorangan adalah suatu jarimah dimana hukuman dijatuhkan untuk melindungi kepentingan perseorangan, meskipun sebenarnya apa yang meninggung perorangan juga berarti menyinggung masyarakat. 53 Ibid., h. 13. 54 Ahmad Hanafi, Ibid., h. 14. 55 Ibid., h. 17. 44 b. Jarimah masyarakat adalah suatu jarimah dimana hukuman dijatuhkan untuk menjaga kepentingan masyarakat, baik jarimah tersebut mengenai perseorangan atau mengenai ketentraman dan keamanan masyarakat. 5. Dilihat dari segi tabiatnya yang khusus, jarimah dibagi menjadi jarimah biasa dan jarimah politik. 56 Pembagian ini didasarkan pada kemaslahatan keamanan dan ketertiban masyarakat. Oleh karena itu tidak setiap jarimah yang dilakukan untuk tujuan- tujuan politik dapat disebut jarimah politik, meskipun terkadang ada jarimah biasa yang dilakukan dalam suasana politik tertentu bisa digolongkan pada jarimah politik. Sebenarnya corak keduanya tidak berbeda hanya berbeda pada motifnya saja.

C. 4. Pengertian Riddah

Riddah berasal dari perkataan bahasa Arab dari kata asal در – دﺮ – اًدر Radda Yaruddu-Raddan yang berarti kembali. Istilah murtad dari perkataan yang sama dalam bahasa Arab. Dalam penggunaan biasa, dalam bahasa tersebut berarti orang yang kembali kepada sesuatu. 57 Seperti firman Allah : …. Artinya:”... Dan janganlah kamu kembali kebelakang karena takut kepad musuh maka kamu menjadi orang yang rugi. Al-Maidah 5: 21. 56 Ibid., h. 18. 57 Ahmad Djazuli, op.cit., h. 120. 45 Dalam mazhab Syafi’i murtad berarti kembali atau berbalik. apabila dilihat dari segi etimologis dalam Kamus Dewan bahasa Malaysia mempunyai beberapa pengertian yang sama. Murtad ialah orang yang keluar dari agama islam sama ada melalui perbuatan, perkataan, atau niat : orang yang semaam ini adalah orang yang kufur dan durhaka mau menyamai Tuhan Allah dengan yang lain. Manakala perkataan riddah dalam bahasa Arab perbuatan keluar dari agama Islam sama melalui perkataan, perbuatan dan niat. 58 Dengan demikian murtad adalah orang yang keluar dari agama Islam bisa dikatakan sebagai orang kafir atau orang syirik kepada Allah SWT. Kafir berarti orang yang tidak percaya kepada Allah dan rasulnya. Perbuatan menyekutukan Allah dengan yang lain adalah seperti beribadah kepada selain Allah dan menyembah patung atau yang lainnya. Sedangkan riddah secara terminologis adalah menolak atau keluar dari Islam dan menjadi kafir. Riddah bisa terjadi karena ucapan, perbuatan dan keyaikinan itikad. Riddah adalah kembalinya orang yang telah beragama Islam yang berakal dan dewasa kepada kekafiran kerana kehendaknya sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain, baik yang kembali itu lelaki ataupun perempuan. Bila seseorang menolak prisip-prinsip dasar kepercayaan iman seperti keyakinan adanya Allah serta Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-Nya. Sebagaimana tercakup dalam kalimah syahadat. Mengingkari hari kebangkitan, ganjaran atau 58 Ibnu Mas’ud Zainal Abidin, Kamus Bahasa Malaysia, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 2002, Cet. ke-7, h. 910. 46