Teori Perbedaan Kesempatan dari Cloward dan Ohlin Teori Netralisasi yang dikembangkan oleh Matza dan Sykes

c. Pribadi-pribadi yang merupakan warga sekolah yang terdiriatas siswa, guru, non teaching specialist dan tenaga administrasi. d. Nilai-nilai norma, sistem peraturan, dan iklim kehidupan sekolah. Sedangkan Slameto 2003:64 meny atakan “faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas ruma” Sekolah merupakan media sosialisasi yang lebih luas dari keluarga, sekolah mempunyai potensi yang pengaruhnya cukup besar dalam pembentukan sikap dan prilaku seorang anak, serta mempersiapkannya untuk penguasaan peranan-peranan baru dikemudian hari dikala anak atau orang tidak lagi menggantungkan hidupnya pada orang tua atau keluarganya. Berbeda dengan sosialisasi dalam keluarga dimana anak masih dapat mengharap bantuan dari orang tua dan memperoleh perlakuan khusus disekolah anak dituntut untuk bisa bersikap mandiri dan senantiasa memperoleh perlakuan yang tidak berbeda dari teman-temannya. Disekolah reward akan diberikan kepada anak yang terbukti mampubersaing dan menunjukkan prestasi akademik yang baik. Disekolah juga anak akan banyak belajar bahwa untuk mencapai prestasi yang baik, maka yang diperlukan adalah kerja keras. Kurikulum pelajaran disekolah yang relatif beragam semuanya menuntut kegigihan sendiri-sendiri seorang siswa yang berhasil memperoleh nilai baik dalam mata pelajaran IPS misalnya ia belum tentu memperoleh pujian yang sama dalam mata pelajaran lain. Secara rinci Robert Dreeben1968 mencatat beberapa hal yang dipelajari anak disekolah selain membaca, menulis, dan berhitung, universalisme, dan spesifitas. 2 2 J.Dwi Narwoko Bagong Suryanto ed, Edisi pertama sosiologi teks pengantar dan terapan,Jakarta: Prenada Media,2004 Selain itu juga sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak terutama untuk kecerdasannya,. Anak yang tidak pernah sekolah akan tertinggal dalam berbagai hal sekolah sangat berperan dalam meninggkatkan pola pikir anak karena di 100 sekolah mereka dapat belajar, bermacam-macam ilmu pengetahuan tinggi rendahnya pendidikan dan jenis sekolahnya turut menentukan pola pikir serta kepribadian anaknya dengan anak yag masuk STM. Demikian pula yang tamat dari sekolah tinggi akan berbeda pola pikirnya dengan orang yang tidak sekolah. 3 Kehadiran di lingkungan sekolah merupakan perluasan lingkungan sosialnya dalam proses sosialisasinya dan merpakan faktor lingkungan baru yang sangat menantang atau bahkan mencemaskan dirinya. Para gu dan teman - teman sekelas membentuk suatu sistem yang kemudian menjadi semacam lingkungan norma bagi dirinya. Selama tidak ada pertentangan, selama itu pula anak tidak akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan dirinya. Namun, jika salah satu kelompok lebih kuat dari lainnya, anak akan menyesuaikan dirinya dengan kelompok di mana dirinya dapat diterima dengan baik. Ada empat tahap proses penyesuaian diri yang harus dilalui oleh anak selama membangun hubungan sosialnya, yaitu sebagai berikut: a. Anak dituntut agar tidak merugikan orang lain serta menghargai dan menghormati hak orang lain b. Anak dididik untuk menaati peraturan-peraturan dan menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok c. Anak dituntut untuk lebih dewasa di dalam melakukan interaksi sosial berdasarkan asas saling memberi dan menerima d. Anak dituntut untuk memahami orang lain. Keempat tahap proses penyesuaian diri berlangsung dari proses yang sederhana ke proses yang semakin kompleks dan semakin menuntut penguasaan sistem respons yang kompleks pula. Selama proses penyesuaian diri, sangat mungkin terjadi anak menghadapi onflik yang dapat berakibat pada terhambatnya perkembangan sosial mereka. 3 Drs.H. Ahmad fauzi Psikologi Umum untuk IAIN,STAIN,PTAIS Fak Tarbiyah komponen MKDK,Bandung, CV Pustaka setia , 1997,h.105

Dokumen yang terkait

Pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap prestasi siswa menggunakan path analysis :studi kasus di smp negeri 3 tangerang selatan

1 10 96

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Perbandingan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Berasrama Dengan Nonasrama Di Smp Kharisma Bangsa Tangerang Selatan

6 45 123

Pengaruh Pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa: studi kasus di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan

5 25 108

PENGARUH LINGKUNGAN PERGAULAN REMAJA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN Pengaruh Lingkungan Pergaulan Remaja Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Col

0 2 16

PENGARUH LINGKUNGAN PERGAULAN REMAJA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN Pengaruh Lingkungan Pergaulan Remaja Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Col

0 2 13

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR Hubungan Lingkungan Keluarga Dan Pergaulan Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar.

0 1 21

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR Hubungan Lingkungan Keluarga Dan Pergaulan Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar.

0 1 13