Dorongan berprestasi pada anak

yang diminati seseorang, diperhatikan terus yang disertai dengan rasa sayang. 4 Motivasi Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar seorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar. b. Faktor Ekstern Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa pengalaman- pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan sebagainya. 1 Keadaan Keluarga Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Slameto bahwa, “Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama. Keluarga yang sehat artinya untuk pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, ne gara dan dunia.” Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa aman itu membuat seseorang terdorong untuk belajar secara aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar. 2 Keadaan Sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaan belajar ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya. 3 Lingkungan Masyarakat Di samping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalam proses pelaksanaan pendidikan. Karena lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehati-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada. Dengan demikian dapat dikatakan lingkuangan membentuk kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya. Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat tinggal di suatu lingkungan temannya yang rajin belajar maka kemungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya, sehingga ia akan turut belajar sebagaimana temannya. 18 jadi pada hakikatnya prestasi belajar adala bukti keberhasilan belajar yang dapat dicapai oleh setiap siswa dalam proses belajar. Kesimpulannya, berhasil atau tidaknya seseorang dalam pencapaian prestasi belajar siswa di sebabkan oleh banyak faktor,baik yang berasal dari dalam diri siswa maupun yang berasal dar luar dirinya. Untuk memudahkan pembahasan dapat diklak\sifikasikan sebagaimana bagan berikut : 18 http:nadhnada.wordpress.com20101114prestasi-belajar17.05 Gambar. 1 Kerangka Konseptual Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

D. Pengertian Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 1.

Pengertian P.IPS Sebelum diuraikan Ilmu Pengetahuan Sosial terlebih dahulu tentang apa yang dimaksud dengan Ilmu Pengetahuan. Ilnu Pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun sistematis dengan menggunakan kekuatan pikiran, pengetahuan yang selalu dapat diperiksa atau dikontrol secara kritis oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya. Suatu ilmu pengetahuan mempunyai beberapa unsure yang tergabung di dalam suatu kebulatan,keempat unsure itu adalah: a. Pengetahuan knowledge. b. Tersusun secara sistematis menggunakan pemikiran c. Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau umum obyektif. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi belajar Faktor Internal Dari dalam siswa Faktor Eksternal Dari luar siswa Aspek Psikologis  Intelegensi  Bakat  Minat  Motivasi  Keluarga  Keadaan sekolah  lingkungna Aspek Psiologis  Kesehatan  Keadaan fungsi-fungsi jasmani telinga mata Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mengkaji tentang kehidupan bersama manusia dengan sesamanya atau dikenal dengan nama kehidupan sosial. Kelompok Ilmu Pengetahuan Sosial atau IPS terdiri dari beberapa jenis ilmu, diantaranya adalah: Sosiologi, Antropogi Sosial, Sejarah, Geografi Sosial, Ilmu Ekonomi, Ilmu Politik, Ilmu Komunikasi, Ilmu Hukum. Ilmu- ilmu Sosial mengkaji aspek ilmiah masyarakat dengan penekanan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Karena itu masing- masing jenis ilmu sosial mempunyai ciri khas. 19 Ilmu Pengetahuan Sosial IPS adalah salah saru mata pelajaran yang diajarkan disekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai ke pendidikan menengah atas, pada jenjang pendidikan ini, pemberian mata pelajaran IPS dimaksudkan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan praktis, mereka dapat menelaah, mempelajari dan mengkaji fenomena-fenomena serta masalah sosial yang ada disekitar mereka. 20 Sedangkan me nurut Nu’man sumantri mengartikan pendidikan IPS yang diajarkan sekolah sebagai “1 pendidikan IPS yang menekankan pada tumbuhnya nilai-nilai kewarganegaraan, moral, ideologi negara dan agama; 2 pendidikan IPS yang menekankan pada isi dan metode berfikir keilmuan sosial; 3 pendidikan IPS yang menekankan pada reflective in quiry; 4 pendidikan IPS yang mengambil kebaikan-kebaikan dari butir 1,2,3,diatas.” Dari pengertian diatas, bisa dikatakan bahwa pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah cabang disiplin ilmu yang mengkaji tentang hubungan manusia dengan lingkungan yang dikaji dalam suatu tempat yang akademis, baik lingkungan manusia itu sendiri maupun lingkungan dalam arti yang luas. 19 Drs. Nursal Luth, Sosiologi dan Antropologi Jili 1,Jakarta: PT GALAXY PUSPA MEGA,1987,h.32-33. 20 Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi,Ciputat:Quantum Teaching, 2005,Cet.1. h.22 Tujuan Pengajaran IPS Ilmu Pengetahuan Sosial IPS bertujuan untuk “mengembangkan kemampuan berfikir, sikap dan nilai peserta didik sebagai individu maupun sebagai sosial budaya.” Sunal and Has menekankan bahwa studi sosial menekankan pada enam hal poko, yaitu : 1 Mengajarkan sejarah dan geografi. 2 Pengertian ilmu sosial. 3 Perubahan fasilitas budaya. 4 Membantu pembangunanan diri 5 Membangun keterampilan berfikir cepat 6 Encouraging rational problem solving, disicion making, dan tindakan sosial. 21 Bila tujuan-tujuan tersebut dikaitkan dengan taksonomi Bloom, maka secara garis besar terdapat tiga sasaran poko dari pembelajaran IPS, yaitu: 1 pengembangan aspek nilai dan kepribadian affective, pengembangan aspek keterampilan psycomotoric.

E. Kerangka Berpikir

Pendidikan adalah sebuah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian yang cerdas, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Dari pengertian tersebut, sebuah pendidikan tidak hanya berorientasi pada kecakapan ranah intelektual saja, akan tetapi seluruh ranah yang ada pada diri manusia itu sendiri, baik ranah rasa, karya, dan karsa. Akan tetapi tujuan tersebut tidak akan tercapai, jika pihak-pihak yang terlibat didalamnya tidak membekali diri dengan kemampuan dan kompetisi 21 Nurdin, Syafruddin, Model Pembelajaran yang memperhatikan keragaman Individu dalam KBK.Jakarta :Ciputat Press,2005.h. 23 untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Begitupun dengan seorang guru, seorang

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pada kajian teori dan kerangka berfikir diatas, maka rumusan hipotesis dimana uji yang dipakai adalah uji test dengan hokum korelasi Produk Moment, maka hipotesisnya dapat dirumuskan sebagai berikut: Ho : tidak terdapat hubungan variabel X Pergaulan Lingkungan Sekolah dengan Y terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMP Negeri 6 Kota Tangerang Selatan. Ha : Terdapat hubungan variabel X Pergaulan Lingkungan Sekolah terhadap variabel Y Prestasi Belajar siswa Pada Pelajaran IPS di SMP Negeri 6 Kota Tangerang Selatan. 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini, saya mengambil tempat penelitian di SMP Negeri 6 Kota Tangerang Selatan yang bearalamat di Jl. Halmahera Blok D. Villa Bintaro Indah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2010 sd bulan Mei 2011

3. Sumber Data Penelitian

Responden sebagai sumber data adalah kepala sekolah, guru IPS, dan para siswa kelas VIII Negeri 6 Kota Tangerang Selatan. Menurut Prof. Dr. Suharsini Arikunto sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila penelitian menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. 1

B. Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. “Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui”. 2

C. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi obyeknya adalah Pergaulan Lingkungan Sekolah dan Prestasi Belajar Siswa. Dengan demikian, variabel dalam penelitian ini: 1 Prof. Dr.Suharsimi Arikunto, Proedur Penelitian suatu pendekatan praktik,PT Rineka Cipta,2006,Cet 13,h.129 2 S.Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK, Rineka Cipta, 2007,Cet. VI, h.105-106.

Dokumen yang terkait

Pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap prestasi siswa menggunakan path analysis :studi kasus di smp negeri 3 tangerang selatan

1 10 96

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Perbandingan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Berasrama Dengan Nonasrama Di Smp Kharisma Bangsa Tangerang Selatan

6 45 123

Pengaruh Pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa: studi kasus di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan

5 25 108

PENGARUH LINGKUNGAN PERGAULAN REMAJA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN Pengaruh Lingkungan Pergaulan Remaja Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Col

0 2 16

PENGARUH LINGKUNGAN PERGAULAN REMAJA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN Pengaruh Lingkungan Pergaulan Remaja Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Col

0 2 13

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR Hubungan Lingkungan Keluarga Dan Pergaulan Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar.

0 1 21

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR Hubungan Lingkungan Keluarga Dan Pergaulan Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar.

0 1 13