Teori Kontrol Konsep Tentang Pergaulan
Selain itu juga sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak terutama untuk
kecerdasannya,. Anak yang tidak pernah sekolah akan tertinggal dalam berbagai hal sekolah sangat berperan dalam meninggkatkan pola pikir anak
karena di 100 sekolah mereka dapat belajar, bermacam-macam ilmu pengetahuan tinggi rendahnya pendidikan dan jenis sekolahnya turut
menentukan pola pikir serta kepribadian anaknya dengan anak yag masuk STM. Demikian pula yang tamat dari sekolah tinggi akan berbeda pola
pikirnya dengan orang yang tidak sekolah.
3
Kehadiran di lingkungan sekolah merupakan perluasan lingkungan sosialnya dalam proses sosialisasinya dan merpakan faktor lingkungan baru
yang sangat menantang atau bahkan mencemaskan dirinya. Para gu dan teman - teman sekelas membentuk suatu sistem yang kemudian menjadi
semacam lingkungan norma bagi dirinya. Selama tidak ada pertentangan, selama itu pula anak tidak akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan
dirinya. Namun, jika salah satu kelompok lebih kuat dari lainnya, anak akan menyesuaikan dirinya dengan kelompok di mana dirinya dapat diterima
dengan baik. Ada empat tahap proses penyesuaian diri yang harus dilalui oleh anak
selama membangun hubungan sosialnya, yaitu sebagai berikut: a. Anak dituntut agar tidak merugikan orang lain serta menghargai dan
menghormati hak orang lain b. Anak dididik untuk menaati peraturan-peraturan dan menyesuaikan diri
dengan norma-norma kelompok c. Anak dituntut untuk lebih dewasa di dalam melakukan interaksi sosial
berdasarkan asas saling memberi dan menerima d. Anak dituntut untuk memahami orang lain.
Keempat tahap proses penyesuaian diri berlangsung dari proses yang sederhana ke proses yang semakin kompleks dan semakin menuntut
penguasaan sistem respons yang kompleks pula. Selama proses penyesuaian diri, sangat mungkin terjadi anak menghadapi onflik yang dapat berakibat
pada terhambatnya perkembangan sosial mereka.
3
Drs.H. Ahmad fauzi Psikologi Umum untuk IAIN,STAIN,PTAIS Fak Tarbiyah komponen MKDK,Bandung, CV Pustaka setia , 1997,h.105
Sebagaimana dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah juga dituntut menciptakan iklim kehidupan sekolah yang kondusif bagi
perkembangan sosial remaja. Sekolah merupakan salah satu lingkungan tempat remaja hidup dalam kesehariannya. Sebagaimana keluarga, sekolah
juga memiliki potensi memudahkan atau menghambat perkembangan huungan sosial remaja. Sebaliknya, sekolah yang iklim kehidupannya bagus
dapat memperlancar atau bahkan memacu perkembangan hubungan sosial remaja.
Kondusif tidaknya iklim kehidupan sekolah bagi perkembangan hubungan sosial remaja ersimpul dalam interaksi antara guru dengan
siswa,siswa dengan siswa, keteladanan perilaku guru, etos keahlian atau kualitas guru yang ditampilkan dalam melaksanakan tugas profesionalnya
sehingga dapat menjadi model bagi siswa yang tumbuh remaja. Hadir atau tidaknya faktor-faktor tersebut secara favourable dapat mempengaruhi
perkembangan hubungan sosial remaja, meskipun disadari pula bahwa sekolah bukanlah satu-satunya faktor penentu Barrow Woods,1982.
4