Angket Metode Iqra’ Variabel X
Dari jawaban siswa pada tabel 9 tentang guru langsung memberikan penjelasan ketika ada bacaan yang tidak jelas. Sebagian siswa menjawab
sangat setuju bahwa ketika ada bacaan yang tidak jelas guru langsung memberikan penjelasan 60 dan sebagian lagi mengatakan setuju 25,5
sedangkan sebagian kecil mengatakan tidak setuju jika ada bacaan yang tidak difahami para siswa bertanya pada guru 14,5. Hasil data di atas
dapat dijelaskan bahwa ketika ada bacaan yang tidak jelas guru langsung memberikan penjelasan, sehingga tidak membuat siswa menjadi bingung
Tabel 10 Guru Menyimak Bacaan Siswa Satu Persatu +
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa banyaknya jawaban siswa yang menjawab selalu sebanyak 69,1, jawaban sering sebanyak 27,3, kadang-
kadang sebesar 3,6. Berdasarkan hasil jawaban para siswa di atas bahwa dalam kegiatan
pembelajaran membaca Al- Qur’an, guru Al-Qur’an sudah mempraktekkan
prinsip privatisasi yakni guru menyimak bacaan siswa satu persatu. Hal ini terbukti dari sebagian besar siswa yang menjawab selalu bahwa dalam
mengajar guru menyimak bacaan siswa satu persatu. Dengan cara ini, guru Al-Q
ur’an dapat mengajarkan dan mempraktekkan bacaan Al-Qur’an secara langsung kepada para siswa.
Tabel 11 BukuModul Iqra’ Digunakan Oleh Guru dan Siswa dalam Pembelajaran
Membaca Al- Qur’an +
No. Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase 1
Selalu 38
69,1 2
Sering 15
27,3 3
Kadang-Kadang 2
3,6 4
Tidak Pernah Jumlah
55 100
No. Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sebagian besar responden siswa menjawab selalu 70,9 dan sebagiannya lagi menjawab sering
menggunakan buku Iqro’ 36,4 dan tidak ada responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah.
Berdasarkan hasil jawaban responden di atas dapat dijelaskan dalam pelaksanaan pembelajaran Al-
Qur’an guru dan siswa menggunakan modul Iqra’ dari jilid 1-6. Hal ini dapat menunjukkan bahwa pembelajaran
membaca Al-Q ur’an dapat terbantu dengan adanya bukumodul Iqro’
sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan baik serta para siswa juga dapat mudah berlatih membaca sendiri dimanapun mereka inginkan.
Tabel 12 Ketika Mengajar Membaca, Guru Tidak Berhadapan Langsung dengan
Siswa -
Pada tabel 12 di atas dapat dilihat bahwa dalam masalah privatisasi banyak para siswa yang menyatakan sangat tidak setuju jika ketika
membaca guru tidak berhadapan langsung dengan siwa 81,8, sebagian 1
Selalu 39
70,9 2
Sering 16
36,4 3
Kadang-Kadang 4
Tidak Pernah Jumlah
55 100
No. Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase 1
Sangat Setuju 1
1,8 2
Setuju 1
1,8 3
Tidak Setuju 8
14,5 4
Sangat Tidak Setuju 45
81,8 Jumlah
55 100
lagi memberikan jawaban tidak setuju 14,5 dan sebagian kecil para siswa menjawab setuju dan sangat setuju 1,8.
Dari hasil jawaban di atas menjelaskan bahwa ketika belajar membaca Al-Q
ur’an, guru selalu berhadapan dengan para siswa secara langsung. Kemungkinan hal ini dilakukan agar siswa terhindar dari kesalahan
pemahaman dan cara melafazkan kalimat-kalimat Al-Q ur’an yang kurang
tepat. Hasil tabel di atas juga menggambarkan bahwa prinsip privatisasi yang terdapat di dalam
metode Iqra’ sudah dilaksanakan dengan efektif.
Tabel 13 Siswa tidak membaca satu halaman jika bacaannya sudah fasih dan
lancar +
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang menjawab sangat setuju sebanyak 32,7, yang menjawab setuju sebanyak 36,4, yang menjawab
tidak setuju sebanyak 18,2 dan yang menjawab sa ngat tidak setuju”
sebanyak 12,7. Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa dalam pelaksanaan
pembelajaran membaca Al-Q ur’an, sebagian para siswa bisa lebih cepat
naik pada jilid yang lebih tinggi dengan waktu yang cepat. Karena jika para siswa sudah fasih bacaannya, mereka hanya membaca sebagian kalimat saja
dari satu halaman yang ada di dalam modul Iqra ’.
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju
18 32,7
2 Setuju
20 36,4
3 Tidak Setuju
10 18,2
4 Sangat Tidak Setuju
7 12,7
Jumlah 55
100
Tabel 14 Guru Memberikan Reward Pada Siswa yang Bagus Bacaannya Untuk
Menyimak bacaan Siswsa yang Lain +
Dari tabel 14 tentang privatisasi diperoleh hasil jawaban siswa yang menjawab sangat setuju sebanyak 50,9, yang menjawab setuju 30,9,
yang menjawab tidak setuju 14,5 dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 3,6.
Pada hasil jawaban di atas dapat dilihat bahwa sebagian kecil siswa yang menjawab sangat tidak setuju dan sebagian kecil lagi menjawab tidak setuju.
Hal ini dapat dijelaskan bahwa proses belajar mengajar di kelas yang menggunakan privatisasi sudah di praktekkan oleh guru. Kemungkinan, hal
ini dilakukan oleh guru tujuannya agar terjalin hubungan yang baik diantara para siswa. Siswa yang mampu membaca Al-Q
ur’an dapat mengajarkan temannya yang kurang mampu membaca Al-Q
ur’an dan sebaliknya siswa yang kurang mampu mau belajar kepada temannya yang mampu membaca
Al-Q ur’an.
Tabel 15 Ketika Mengajar Guru Mempraktekkan Bacaan Pada Siswa Dengan Jelas
dan Tidak Banyak Memberi penjelasan secara teori +
No. Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase 1
Sangat Setuju 28
50,9 2
Setuju 17
30,9 3
Tidak Setuju 8
14,5 4
Sangat Tidak Setuju 2
3,6 Jumlah
55 100
No. Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase 1
Selalu 38
69,1 2
Sering 13
23,6 3
Kadang-Kadang 2
3,6
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ketika mengajar guru tidak banyak memberikan penjelasan secara teori tetapi ketika ingin menjelaskan guru
langsung memberi contoh secara praktis. Hal ini dibuktikan dari sebagian besar siswa menjawab selalu 69,1, sebagian lagi menjawab sering
23,6 dan sebagian kecil menjawab kadang-kadang dan tidak pernah 3,6.
Berdasarkan hasil jawaban siswa di atas dapat dijelaskan bahwa dalam mengajarkan Al-Q
ur’an, guru lebih banyak memberikan penjelasan materi secara praktis daripada teori. Mungkin dengan cara mengajar seperti ini
siswa diharapkan lebih awal mampu untuk bisa mengenal huruf dan cara melafazkannya sesuai aturan ilmu tajwid. Materi teori bisa didapatkannya
setelah mereka sudah bisa melafazkan kalimat-kalimat Al-Q ur’an dengan
baik dan fasih.
Tabel 16 Guru Tidak Memberi Kesempatan Siswa Untuk Menyimak Bacaan Siswa
Yang Lain -
Dari tabel 16 di atas tentang kesempatan yang tidak diberikan oleh guru kepada para siswa untuk menyimak bacaan siswa yang lain. Dalam tabel
didapatkan hasil jawaban siswa yang menyatakan sangat setuju sebanyak 3,6, menyatakan setuju 16,4, menyatakan tidak pernah 32,7 dan
yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 47,3. Berdasarkan data di 4
Tidak Pernah 2
3,6 Jumlah
55 100
No. Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase 1
Sangat Setuju 2
3,6 2
Setuju 9
16,4 3
Tidak Pernah 18
32,7 4
Sangat Tidak Setuju 26
47,3 Jumlah
55 100
atas, guru memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyimak bacaan siswab yang lain. Kemungkinan, hal ini dilakukan untuk
menanamkan dalam diri para siswa rasa saling tolong menolong antara sesama, sehingga terjalin hubungan yang harmonis diantara para siswa dan
akan memberi dampak positif dalam pelaksanaan pembelajaran.
Tabel 17 Karena Simpelnya Bentuk Modul Iqra’, Sehingga Memudahkan Saya Untuk
Membawanya dan Membacanya Dimanapun Saya Inginkan +
Tabel di atas menunjukkan bahwa bukumodul Iqra ’ mudah dibawa
kemanapun mereka inginkan. Hal ini berlandaskan jawaban para siswa 61,8 memberikan jawaban sangat setuju, 34,5 memberikan jawaban
setuju, 3,6 memberikan jawaban tidak setuju dan tidak ada yang memberikan jawaban sangat tidak s
etuju”. Berdasarkan data di atas dapat dijelaskan bahwa penggunaan media
p embelajaran berupa bukumodul Iqra’ yang guru Al-Qur’an lakukan akan
memudahkan para siswa dalam proses memiliki kemampuan membaca Al- Q
ur’an. Dengan kemudahan mereka membawa buku Iqra’ sehingga mereka dapat lebih sering berlatih membaca dimanapun mereka inginkan.
Tabel 18 Alasan Modul Iqro’ Digunakan Karena Materinya di Awali dengan Yang
Mudah dan Gampang +
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju
34 61,8
2 Setuju
19 34,5
3 Tidak Setuju
2 3,6
4 Sangat Tidak Setuju
- -
Jumlah 55
100
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju
34 61,8
Berdasarkan tabel 18 di atas tentang alasan penggunaan modul Iqra’
karena diawali dengan materi yang mudah. Hal ini dibuktikan dari sebagian besar jawaban siswa yang menjawab sangat setuju sebanyak 61,8 dan
sebagian lagi menjawab setuju sebanyak 38,2. Data di atas dapat menerangkan bahwa dengan penggunaan media
pembelajaran berupa modul Iqra ’ dari jilid 1 sampai 6 yang didalamnya
diawali dengan materi-materi yang mudah sehingga para siswa merasa senang menggunakannya. Hal seperti ini memungkinkan timbulnya dampak
positif terhadap semangat para siswa dan dalam kegiatan pembelajaran Al- Q
ur’an di sekolah.
Tabel 19 Agar Cepat Naik Pada Jilid Yang Lebih Tinggi Siswa Menjadi Rajin
Mengikuti Pelajaran +
Tabel di atas menunjukkan 65,5 jawaban siswa yang menyatakan sangat setuju, 29,1 yang menyatakan setuju, dan 1,8 yang menyatakan
tidak setuju. Data di atas menunjukkan bahwa dengan adanya peningkatan bacaan dari
jilid awal kepada jilid yang lebih tinggi yang diberikan oleh guru kepada 2
Setuju 21
38,2 3
Tidak Setuju 4
Sangat Tidak Setuju Jumlah
55 100
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju
38 65,5
2 Setuju
16 29,1
3 Tidak Setuju
1 1,8
4 Sangat Tidak Setuju
Jumlah 55
100
siswa, hal tersebut membuat mereka menjadi termotivasi mengikuti pembelajaran membaca Al-Q
ur’an.
Tabel 20 Guru Menyemangati
Siswa Dengan Memberikan Modul Iqra’ Yang Beragam Warnanya Sehingga Membuat Siswa tertarik Untuk membacanya
+
Tabel di atas menunjukkan bahwa dengan cover Iqra’ yang berwarna-
warni yang diberikan oleh guru yang bertujuan untuk menarik minat siswa untuk rajin membacanya. Hal ini dibuktikan dengan jawaban siswa
sebanyak 38,2 yang menjawab “Sangat Tidak Setuju”, 45,5 jawaban”Tidak Setuju”, 12,7 yang menjawab “Setuju” dan 3,6 yang
menjawab “Sangat Setuju”.
Tabel 21 Guru Memberikan Sanjungan dan Pujian Jika Bacaan Saya Lancar dan
Benar +
Tabel ke 21 di atas menunjukkan bahwa dalam hal pemberian reward guru kepada para siswanya berupa sanjungan dan pujian, para siswa
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju
20 36,4
2 Setuju
25 45,4
3 Tidak Setuju
7 12,7
4 Sangat Tidak Setuju
3 5,4
Jumlah 55
100
No. Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase 1
Sangat Setuju 32
58,2 2
Setuju 20
36,4 3
Tidak Setuju 2
3,6 4
Sangat Tidak Setuju 1
1,8 Jumlah
55 100
sebagian besar menjawab selalu 58,2, sebagiannya lagi menjawab sering 36,4, sebagian kecil menjawab kadang-kadang 3,6 dan sangat sedikit
siswa menjawab tidak pernah 1,8. Berdasarkan hasil data di atas dapat dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan
pembelajaran Al-Q ur’an para siswa merasa sering mendapatkan sanjungan
dan pujian dari guru jika bacaan baik. Hal ini dilakukan guru mungkin untuk menyenangkan hati para siswa dan menyemangati mereka.
Tabel 22 Guru Selalu Menganjurkan Siswa Untuk Menggunakan Modul Iqra’ Untuk
Awal Permulaan Belajar Al- Qur’an+
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa jawaban responden tentang guru yang menganjurkan siswa untuk menggunakan modul Iqra’ untuk awal
permulaan belajar Al- Qur’an dibuktikan dengan hasil jawaban yang
menyatakan “Sangat Setuju” sebanyak 78,2, yang menyatakan “Setuju” sebanyak 18,2
, yang menyatakan “Tidak Setuju” sebanyakn 3,6,
Tabel 23 Guru Tidak Menegur Siswa Ketika Bacaannya Salah dan Keliru -
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju
43 78,2
2 Setuju
10 18,2
3 Tidak Setuju
2 3,6
4 Sangat Tidak Setuju
Jumlah 55
100
No. Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase 1
Sangat Setuju 2
Setuju 5
9,1 3
Tidak Setuju 15
27,3 4
Sangat Tidak Setuju 35
63,6 Jumlah
55 100
Tabel di atas menunjukkan 63,6 responden yang menyat akan “Sangat
Tidak Setuju”, 27,3 yang menyatakan “Tidak Setuju”, 9,1..Dari tabel di atas dapat dideskripsikan hasilnya yakni bahwa sebagian besar siswa
menyatakan kalau guru Al-Q ur’an selalu menegur para siswa jika bacaan
mereka salah dan keliru. Hal ini menyatakan bahwa guru memberikan perhatian yang besar kepada para siswa dalam proseskegiatan belajar
mengajar.
Tabel 24 Untuk Mengetahui sejauh Mana Kemampuan Siswa, Maka Guru Mengacak
Bacaan Yang Sama Dengan Pokok Bacaan Siswa. Misalnya Ssiswa baca A
dan Ba Maka Guru Menunjuki Huruf-Huruf Itu Untuk Siswa Baca +
Dari tabel di atas dapat dilihat jawaban responden yang menyatakan “Selalu” sebanyak 36,4, yang menyatakan “Sering” sebanyak 32,7, yang
menyatakan “Kadang-Kadang” sebanyak 14,5, dan responden yang
menyat akan “Tidak Pernah” sebanyak 16,4. Dari hasil tabel di atas dapat
dideskripsikan bahwa terkadang guru menggunakan metode penunjang Iqra ’
yakni metode acak. Metode ini berguna untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam membaca Al-
Qur’an
Tabel 25 Guru Menugaskan Siswa Agar Menulis Huruf Arab Setiap Selesai
Membaca+
No. Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase 1
Selalu 20
36,4 2
Sering 18
32,7 3
Kadang-Kadang 8
14,5 4
Tidak Pernah 9
16,4 Jumlah
55 100
No. Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase 1
Selalu 46
83,6
Pada tabel ke 25 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menjawab kalau guru Al-Q
ur’an selalu menugaskan siswa menulis setelah selesai membaca 83,6 dan sebagian lagi menyatakan kalau guru Al-
Q ur’an itu sering menugaskan para siswa untuk membaca Al-Qur’an.
Berdasarkan hasil tabel di atas dapat dideskripsikan bahwa setiap para siswa selesai membaca maka guru menugaskan untuk menyalin bacaan
mereka ke dalam buku tulis, tujuannya mungkin agar para siswa dapat menulis huruf Arab Al-Q
ur’an dengan indah.
Tabel 26 Tulisan Huruf Al-
Qur’an Arab Siswa Menjadi Bagus Karena Sering Menulis Huruf Al-Q
ur’an +
Pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan adanya tugas menulis huruf Arab AlQ
ur’an yang diberikan oleh guru, siswa merasa tulisan mereka menjadi indah dan bagus karena terbiasa menulis. Hal ini dibuktikan
dari hasil jawaban responden 63,6 yang menjawab “Sangat Setuju”, 36,6 yang menjawab “Setuju”, dan tidak ada responden yang menjawab
Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju”. 2
Sering 9
12,7 3
Kadang-Kadang 4
Tidak Pernah Jumlah
55 100
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju
37 67,3
2 Setuju
18 32,7
3 Tidak Setuju
4 Sangat Tidak Setuju
Jumlah 55
100
Tabel 27 Guru Selalu Mengajak Para Siswa Untuk Membaca Shalawat Setiap zSelesai
Pembelajaran Membaca Al- Qur’an +
Dari tabel di atas tentang kegiatan siswa dalam belajar Al-Q ur’an yakni
dengan bershalawat dan bernyanyi. Sebagian siswa menjawab sangat setuju jika dalam kegiatan belajar Al-Q
ur’an di isi juga dengan membaca shalawat 60 dan sebagiannya lagi menjawab setuju jika dikatakan bahwa dalam
kegiatan belajar Al- Qur’an selain membaca Al-Qur’an juga diisi dengan
membaca shalawat 40. Berdasarkan data tersebut dapat dijelaskan bahwa selain guru mengajarkan para siswanya membaca Al-Q
ur’an, guru juga membiasakan para siswa untuk selalu membaca shalawat. Tujuannya
agar para siswa dapat selalu ingat dan mencintai Rasulullah.
Tabel 28 Karena Guru Sering Menyampaikan Cerita-Cerita Islami, Siswa Jadi
Memiliki Pengetahuan Tentang Sejarah Islam +
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa guru sering menceritakan kisah- kisah Islami kepada para siswa agar mereka dapat mengambil tauladan yang
No. Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase 1
Sangat Setuju 33
60 2
Setuju 22
40 3
Tidak Setuju 4
Sangat Tidak Setuju Jumlah
55 100
No. Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase 1
Sangat Setuju 10
18,2 2
Setuju 25
45,4 3
Tidak Setuju 15
27,3 4
Sangat Tidak Setuju 5
9,1 Jumlah
55 100
baik dari kisah-kisah tersebut. Hal ini dibuktikan dari hasil jawaban responden yang menjawab “Sangat Setuju” sebesar 18,2, yang menjawab
“Setuju” sebesar 45,4, yang menjawab “Tidak Setuju” sebesar 27,3, dan yang menjawab “Sangat Tidak Setuju” sebesar 9,1.
Tabel 29 Ketika Siswa Membaca, Guru Sering Mengajak Bermain Tebak Huruf
Hijaiyah +
Pada tabel ke 29 tentang siswa sering bermain tebak huruf hijaiyah bersama guru. Sebagian siswa menjawab sangat setuju kalau dalam
pembelajaran Al-Q ur’an guru dan siswa bermain tebak huruf 45,5,
sebagian lagi menjawab setuju 41,8, sebagian kecil menjawab tidak setuju kalau guru dan siswa bermain tebak huruf dalam pembelajaran Al-
Q ur’an 9,1 dan sedikit sekali siswa yang menjawab sangat tidak setuju
kalau dalam pembelajaran diadakan permainan tebak huruf hijaiyah 3,6.
Tabel 30 Guru Al-Q
ur’an Tidak Pernah Mengadakan Kuis Interaktif Masalah Tajwid Dengan Siswa Dalam Setiap Pembelajaran Al-Q
ur’an Di Kelas -
No. Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase 1
Sangat Setuju 25
45,5 2
Setuju 23
41,8 3
Tidak Setuju 5
9,1 4
Sangat Tidak Setuju 2
3,6 Jumlah
55 100
No. Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase 1
Sangat Setuju 5
9,1 2
Setuju 10
18,2 3
Tidak Setuju 20
36,4 4
Sangat Tidak Setuju 20
36,4 Jumlah
55 100
Berdasarkan tabel ke 30 tentang guru Al-Q ur’an yang tidak pernah
mengadakan kuis interaktif masalah tajwid dalam pembelajaran Al-Q ur’an.
Terdapat hasil yang sama antara jawaban siswa yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju dengan hasil 36,4. Adapun siswa yang menjawab
setuju sebanyak 18,2 dan siswa yang menjawab sangat setuju sebanyak 9,1.
Hasil data tersebut dapat dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran dan untuk menarik minat para siswa, guru mengadakan kuis
interaktif yang berkaitan tentang ilmu tajwid. Misalnya, dalam satu kelas dibentuk beberapa kelompok dan dari kelompok-kelompok tersebut
ditugaskan untuk menyebutkan hukum nun mati. Bagi yang benar jawabannya akan mendapakant nilai, namun bagi yang salah maka tidak
akan mendapatkan nilai. Hal ini dilakukan agar para siswa lebih semangat untuk mempelajari Al-Q
ur’an khususnya masalah ilmu tajwid .