Strategi Pembelajaran Al-Qur’an

c. Evaluasi persemester dilaksanakan untuk mengisi raport materi yang diteskan berbentuk lisan dan tulisan. Setiap kegiatan pembelajaran selalu menghendaki adanya hasil. Guru selalu berharap bahwa hasil yang diperoleh sekarang lebih memuaskan dari hasil yang diperoleh sebelumnya. Untuk menentukan dan membandingkan antara satu hasil dengan lainnya dioerlukan adanya evaluasi. Seorang guru melakukan evaluasi mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Untuk mengetahui peserta didik yang mana yang terpandai dan kurang pandai di kelasnya. b. Untuk mengetahui apakah bahan yang telah diajarkan sudah dimiliki oleh peserta didik atau belum. c. Untuk mendorong persaingan yang sehat antara sesama peserta didik. d. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah mengalami didikan dan ajaran. e. Untuk mengetahui tepat atau tidaknya guru memilih materi, metose dan berbagai penyesuaian dalam kelas. f. Sebagai laporan terhadap orang tua peserta didik dalam bentuk raport, ijazah, piagam dan sebagainya. 33 Dari penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa evaluasi merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh guru untuk mengetahui hasil dari pembelajaran. Evaluasi harus dilakukan secara terus menerus dari waktu ke waktu untuk mengetahui secara menyeluruh perkembangan peserta didik, sehingga kegiatan peserta didik dapat dipantau melalui penilaian.

B. Macam-Macam Metode Pembelajaran Membaca Al-Qur’an

Secara etimologi, istilah metode berasal dari bahasa Yunani metodos. Kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu metha yang berarti melewati atau melalui dan hodos yang berarti jalan atau cara. “Metode berarti suatu jalan yang dilalui 33 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2008, Cet. VII, h. 239. untuk mencapai tujuan. ” 34 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia metode adalah “cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud.” 35 Menurut Abudin Nata metode adalah “cara-cara atau langkah-langkah yang digunakan dalam menyampaikan sesuatu gagasan, pemikiran atau wawasan yang disusun secara sistematik dan terencana serta didasarkan pada teori, konsep dan prinsip tertentu yang terdapat dalam berbagai ilmu terkait .” 36 Jadi, dapat dijelaskan bahwa metode membaca Al-Q ur’an adalah suatu cara atau langkah untuk mengucapkan dan melafadzkan kalimat-kalimat atau ayat-ayat Al-Q ur’an dengan baik dan benar sesuai aturan yang terdapat dalam kaidah ilmu Tajwid. Metode mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung kegiatan belajar mengajar. Apabila proses pendidikan itu tidak menggunakan metode yang tepat, maka sulit sekali untuk mengharapkan hasil yang maksimal. Kesadaran akan pentingnya sebuah metode sudah diakui oleh semua aktifitas yang sistematis dan terencana dalam proses pembelajaran karena lewat metode yang digunakan akan dapat diprediksi dan dianalisis sampai sejauh mana keberhasilan suatu proses tersebut. Baik atau tidaknya sebuah metode tergantung pada beberapa faktor seperti faktor keadaan dan kesesuaian metode dengan materi. Jika metode tersebut kurang sesuai dan kurang tepat, maka kemungkinan tujuan yang hendak dicapai tidak dapat terwujud. Oleh karena itu, dalam hal ini guru Al-Q ur’an harus pandai-pandai memilih metode khususnya metode dalam pembelajaran membaca Al-Q ur’an agar tercapai tujuan yang diinginkan yakni meningkatkan kemampuan membaca Al- Q ur’an dan meningkatkan minat para siswa agar gemar dan membiasakan diri untuk membaca Al-Q ur’an. Di bawah ini akan dipaparkan beberapa macam metode dalam membaca Al-Q ur’an. 34 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002, Cet. I, h. 40 35 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1995, Cet. 4, h. 652 36 Abuddin Nata, Persefektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran …, h. 176