Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI

41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang akan dijadikan objek penelitian ditetapkan di SMK Triguna Utama Ciputat. Adapun waktu yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan objek penelitian yaitu dimulai dari bulan Februari- Maret 2011.

B. Variabel Penelitian

Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. 1 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang dijadikan sebagai acuan dalam pengamatan, guna memperoleh data dan kesimpulan empiris mengenai kegiatan pembelajaran membaca Al-Q ur’an dengan menggunakan metode Iqra’. Variabelnya antara lain yaitu: 1. Variabel X variabel yang mempengaruhi yaitu metode Iqra’ 2. Variabel Y Variabel yang dipengaruhi yaitu efektifitas pembelajaran membaca Al-Q ur’an. 1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006, Cet. 13, h. 118.

C. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data, fakta dan informasi yang akan menggambarkan dan menjelaskan permasalahan tentang efektifitas pembelajaran membaca Al- Q ur’an dengan menggunakan metode Iqra’. Penulis menggunakan penelitian kuanitatif dengan metode deskriptif analisis. Menurut Margono dalam bukunya Metodologi Penelitian Pendidikan menyatakan bahwa ”Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui”. 2 Di dalam metode deskriptif analisis terdapat upaya untuk menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Dengan tujuan utama yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat. 3

D. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X yang terdiri dari 11 kelas dan terdiri dari lima kejuruan. Dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan populasi yang diambil sebanyak 443 siswa. Dan dalam pengambilan sampel penulis berpedoman pada pendapat Suharsimi Arikunto yang menyatakan bahwa “apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya lebih dari 100 dapat diambil 10-15 atau 20- 25”. 4 Berdasarkan hal tersebut maka, penulis mengambil sampel sebanyak 12 dari populasi keseluruhan yang berjumlah siswa yaitu sebanyak 55 siswa yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini. 2 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan: Komponen MKDK, Jakarta: Rineka Cipta, 2007, Cet. VI, h. 105. 3 Sukardi , Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet. VII, h. 157. 4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian ..., h. 134.