Keadaan Siswa dan Guru

kendala yang lain ialah timbul dari para siswa. Terkadang siswa datang terlambat dan tidak membawa alat-alat pembelajaran misalnya modul Iqra ’ dan buku pedoman yang digunakan dalam pembelajaran dan ada juga para siswa yang tidak melancarkan bacaaan sebelum masuk ke dalam kelas. 2. Siswa peserta didik Siswa yang dimaksud dalam penelitian ini ialah siswa kelas X yang bacaannya masih Iqra ’ jilid 1-6. Dalam kegiatan belajar di kelas, siswa harus membawa modul Iqro’ dan buku panduan, siswa harus melancarkan bacaan sebelum menghadap guru, seselai membaca siswa diharuskan menuliskan bacaannya ke dalam buku tulis. Bagi siswa yang tidak membaca, menulis dan membawa buku panduan maka akan dikenakan sanksi berupa menulis kalimat Istigfar. 3. Metode Dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan guru Al-Q ur’an bahwa metode yang digunakan dalam pembelajaran membaca Al-Q ur’an ialah metod e Iqra’. Menurut guru Al-Qur’an yakni Drs. Robbani, AR menyatakan bahwa metode Iqra ’ lah yang masih sesuai digunakan dalam membaca Al-Q ur’an karena dalam metode tersebut ada beberapa prinsip mendasar yang dapat memudahkan para siswa untuk mampu membaca Al- Q ur’an dengan mudah. Diantara prinsip-prinsip tersebut ialah privatisasi, CBSA, asistensi, modul, praktis, komunikatif, fleksibel, variatif, bacaan langsung dan sistematis. Bapak Robbani juga menambahkan bahwa untuk menunjang keefektifan metode Iqra ’, perlu ditambah lagi beberapa metode sebagai penunjangnya, diantaranya yaitu: a. Metode menulis b. Metode bernyanyi bershalawat, dan sebagainya. Selain metode-metode yang telah disebutkan di atas, guru Al-Q ur’an juga memberikan contoh teladan yang baik seperti halnya bertingkah laku dan berpakaian yang sopan, bertutur kata yang baik serta pembiasaan shalat berjamaah. 4. Sarana dan prasarana Mengenai sarana dan prasarana telah dipaparkan pada gambaran umum SMK Triguna Utama. Namun, dari hasil wawancara dengan kepala sekolah bahwa diantara sarana yang menunjang terlaksannya pembelajaran membaca Al-Q ur’an diantaranya yaitu: a. Tersedianya ruang kelas yang nyaman untuk kegiatan belajar mengajar. b. Tersedianya modul Iqra’ dan mushaf Alqur’an. c. Tersedianya media elektronik misalnya televisi, radio dan kaset-kaset Al- Qur’an.

C. Deskripsi Data

Data-data penelitian tentang efektifitas pembelajaran membaca Al-Q ur’an dengan menggunakan metode Iqra ’ diperoleh melalui Observasi, wawancara, dan angket. Adapun observasi yang dilakukan yakni dengan mengikuti kegiatan pembelajaran secara langsung di dalam kelas selama 1 bulan. Adapun wawancara yang penulis lakukan yaitu dengan Kepala Sekolah dan Guru Al- Q ur’an. Sedangkan angket diberikan kepada siswa kelas X yang mengikuti pelajaran membaca Al-Q ur’an yang tingkatnya masih membaca Iqra’. Jumlah siswa yang dijadikan objek dalam penelitian ini sebanyak 443 siswa yang terdiri dari kelas X AP, X AK, X Otomotif dan X Elektro. Dari jumlah 443 siswa, penulis mengambil sampel penelitian sebesar 12 dari jumlah tersebut. Maka diperoleh hasil 55 siswa yang menjadi sampel penelitian ini. Kemudian, penulis memberikan angket kepada tiap responden dengan jumlah item pertanyaan sebanyak 43 butir. Butir soal tersebut terdiri dari 24 soal untuk pertanyaan variabel X dan 19 soal untuk pertanyaan variabel Y. Setelah data diperoleh dari hasil angket yang telah disebarkan kepada responden, maka langkah selanjutnya yaitu menghitung hasil angket dengan mencari angka prosentase. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari angka prosentase tersebut adalah: 100 x N F P 